10| Ayah

6K 702 4
                                    

Taehyung menatap malas ke arah Jimin yang menatap tajam ke arahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung menatap malas ke arah Jimin yang menatap tajam ke arahnya. Berusaha mengabaikan jika saja takutnya juga tidak dirasakan ketika Jimin hanya diam tanpa berkata apapun.

"Jimin~ apa kau datang kesini untuk menatap ku terus?" Akhirnya Taehyung berani mengeluarkan suara setelah diam untuk beberapa saat.

"Sampai kau menjawab pertanyaanku maka aku akan tetap diam." Kini Jimin melipat kedua tangannya di depan dada. Masih setia menatap Taehyung dengan tatapan menyeramkan bagi Taehyung.

Jimin itu penyabar. Apalagi jika dihadapkan dengan Taehyung. Jimin akan selalu berperan sebagai seseorang yang lebih dewasa yang bisa dihandalkan oleh Taehyung.

Itu karena Jimin tau betul alur hidup dan semua peristiwa yang telah sahabatnya alami. Itu juga kenapa Jimin bahkan rela mengabaikan kepentingannya jika itu menyangkut tentang Taehyung. Setidaknya untuk sekarang ini.

Kembali pada Taehyung yang melirik takut-takut kearah Jimin. Sebenarnya Taehyung hanya perlu menceritakan apa yang terjadi padanya kemarin. Tapi Taehyung pikir sebaiknya tidak usah jika tidak mau masalahnya tambah besar dan runyam.

"Jimin tidak sekolah?" Taehyung akhirnya mencoba mencari topik. Setidaknya mendengar suara sahabatnya yang berisik akan lebih bagus ketimbang melihatnya diam begini.

"Menurutmu?" Jimin balik bertanya.

Taehyung sendiri hanya terkekeh renyah. Benar juga. Jika Jimin disini sekarang maka sudah pasti pemuda Park tidak masuk sekolah.

"Em..aku lapar. Boleh makan?" Taehyung kembali berusaha bangkitkan suasana tanpa harus menjawab Jimin.

Namun nyatanya, apa yang Taehyung harapkan tidak terjadi. Jimin masih diam dan mengambilkan makanan rumah sakit yang sudah disediakan.

Taehyung sudah di pindahkan ke kamar inap. Itu karena Taehyung harus dirawat di rumah sakit selama tiga hari karena masalah penyakit dalam dan luarnya.

"Tidak mau makanan ini. Bisa Jimin belikan yang lain di luar?" Taehyung menatap memohon pada Jimin.

Jimin sendiri hanya bisa menghela nafas pasrah. Taehyung tengah merayunya sejak tadi. Sejak pemuda Kim menyebut namanya dalam obrolan.

"Tetaplah di tempatmu selama kutinggal." Nada Jimin memerintah dan Taehyung hanya memberi anggukan dua kali.

Setidaknya untuk saat ini Taehyung bisa menghindari acar introgasi dadakan yang dilakukan oleh Jimin.

Lalu saat sedang sendirian, Taehyung memikirkan kejadian kemarin dimana Jeongguk menolongnya. Menimang-nimang apakah harus mengucapkan terima kasih atau tidak.

"Taehyung!" Taehyung memukul dirinya sendiri dengan telapak tangan.

"Apa-apaan pikiranku ini! terima kasih apanya? aku kan tidak minta dia untuk membantu!" Taehyung bergumam pada dirinya sendiri. Kepalanya turut menggeleng beberapa kali.

Our Relationshit [KV]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang