Chapter 6

993 144 42
                                    

Chan berjalan menuju ke ruangan Changbin. Saat dia membuka pintunya, Changbin dan Jisung sedang melihat beberapa kertas.

"Akhirnya kamu sampai" Jisung mendongak mengalihkan tatapannya dari certas. "Tamu kita sudah pergi" satu helaan nafas keluar dari mulut Chan.

"Maaf, kalian tau sendiri anak-anak aku gimana. Mereka nggak mau punya pembantu atau babysitter"

"Tentu saja mereka tidak mau. Dan fakta bahwa mereka pernah membakar rambut babysitter mereka membuktikan semuanya" ucap Changbin dan mereka bersama dengan Jisung. Chan kemudian memberikan keduanya tatapan serius.

 "Itu rambutnya hanya sedikit terbakar. Tapi mereka menakutinya. Jadi aku tidak bisa mencarikan yang baru. Coba saja ada kejaiban dan mereka menyukai seseorang"

"Terserah. Ini detil pekerjaan kita" Jisung menyerahkan kertas-kertas tadi ke Chan. 

"Dan ini nomor dia. Jadi kamu bisa mengirimkan dia desainnya saat kamu sudah selesai"

Setelah Chan membaca seluruh detilnya, dia langsung mulai bekerja. Setelah beberapa jam akhirnya dia selesai. Dia kemudian membuka ponselnya dan mengirim pesan ke ana-anaknya dengan nomor kerjanya. Iya, dia punya dua nomor, satu buat kerja satu lagi untuk sehari-hari.

Setelah mengirimkan hamil desainnya dia meninggalkan ruang kerjanya dan pulang dengan mobilnya. Saat dia sampai di rumah, mobilnya ia parkir lalu ia masuk ke dalam rumah. Baru saja dia membuka pintu Hyunjin sudah berlari ke arahnya.

"Dad, dad aku berhasil menidurkan Jeongin!!" Hyunjin melaporkan dengan begitu senang superti dia baru saja menyelamatkan dunia atau apapun. Tapi menidurkan Jeongin memang sulit karena anak itu sangat penuh energi.

"Kerja bagus" Chan mengusak rambut Hyunjin. "Sekarang, ayo tidur. Kamu ada sekolah besok"

"Iya, dad"


* * *


Sudah satu minggu berlalu. Satu minggu sejak Jeon's kafe tutup untuk didesain ulang. Minho menghabiskan sisa harinya dengan mencari pekerjaan baru, karena dia butuh uang untuk membayar sewa. (Setelah pulang dan mengerjakan tugasnya tentu saja) dan seperti biasanya Minho berjalan-jalan dan mencari pekerjaan.

 (Setelah pulang dan mengerjakan tugasnya tentu saja) dan seperti biasanya Minho berjalan-jalan dan mencari pekerjaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang benar saja" ucap Minho pada dirinya sendiri sembari menghela nafas frustasi. Dia sudah keliling mencari pekerjaan selama lebih dari satu jam tapi dia tidak menemukan satupun. Dia mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi Felix.

"Kak? Ada kabar baru?"

"Nggak, nggak ada. Aku akan kembali ke rumah. Mungkin akan mampir ke supermarket. Ada yang mau kamu titip?"

"Yogurth dan cookies"

"Ok"

Minho memutuskan sambungan dan berjalan menuju supermarket. Dia sedang memilih beberapa cookies dan yogurt saat seseorang menepuk kakinya.

Once upon a lost child || BANGINHO / MINCHAN [TRANSLATED BOOK!!] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang