2 tahun yang lalu
Minho sekarang sudah bekerja di Jeon's cafe selama 1 tahun. Bosnya, Jeon Jungkook adalah pria yang jujur dan baik hati. Mengetahui bahwa Minho memiliki seorang adik yang tinggal bersamanya dan akan masuk dunia perkuliahan juga dan sekarang Minho bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keduanya, Jungkook menaikkan gaji Minho.
Saat bekerja di sana Minho mendapatkan kepercayaan penuh dari Jungkook. Mereka bahkan menjadi sahabat meski Minho berumur 18 tahun dan Jungkook 24 tahun. Jungkook sangat mempercayai Minho bahkan dia membiarkan Minho yang 'menjaga' rumahnya saat dia pulang kampung lebih dari 3 kali.
Karena semester baru telah dimulai di kampus, Minho hanya bekerja di kafe selama setengah hari setelah selesai kuliah. Jungkook selalu bertanya pada Minho bagaimana kabar adiknya.
Saat ulang tahun Minho sudah dekat, Jungkook memikirkan apa yang harus di berikan pada pemuda itu.
"Minho"
"Iya kak?"
"Kau tau, kau tidak perlu bekerja di hari ulang tahunmu"
"Benarkah?"
"Yeah, anggap saja hari libur"
"Dengan satu syarat, kamu akan datang ke pesta ulang tahunku"
"Ayolah Minho"
"Ku mohon kak" rengek Minho. "Hanya pesta ulang tahun kecil yang akan didatangi beberapa orang teman dan adikku. Ku mohon. Kalau kamu bilang nggak aku akan menghabiskan waktu seharian di sini"
"Baiklah baiklah" Jungkook menghela nafas.
Di hari ulang tahun Minho seperti yang Jungkook katakan Minho tidak datang ke kafe. Jungkook harus mengurus kafe sendirian. Dia akan tutup lebih awal ini.
Meskipun Jungkook sendirian dia tidak terlalu lelah karena tidak ada terlalu banyak pelanggan. Jungkook sedang membersihkan meja-meja saat pintu terbuka menampilkan seorang pemuda munggil dengan rambut coklat dan freckles. Jungkook tidak bisa mengalihkan pandangannya dari pemuda itu.
"Permisi"
Oh wow, itu suara yang tidak bisa Jungkook bayangkan dimiliki oleh seorang pemuda yang seimut itu (Omongin soal suara Felix yang deep atau dalam banget, nggak sesuai sama muka imutnya).
"Aku mau membeli kue, kue ulang tahun untuk lakakku"
"Oh tentu di sebelah sini" Jungkook menuntun pemuda itu ke tempat kue-kue. "Rasa apa yang kamu inginkan?"
"Hm...sepertinya aku akan ambil kue yang ada coklat dan stroberinya"
"Tentu. Apa yang ingin kau tulis di kuenya?"
"Happy birthday"
"Hanya happy birthday? Tidak ada nama?"
"Aku yakin kakakku tau namanya sendiri" ucap pemuda imut itu yang kemudian tertawa. Jungkook hanya terkekeh.
"Tentu saja" Jungkook kemudian memberikan kuenya. "Ini"
"Berapa harganya?"
"Kau tau, ambil saja. Anggap itu sebagai hadiah" ucap Jungkook.
"Apa kamu sebaik ini pada semua pelangganmu?"
"Hanya pada yang spesial"
"Terima kasih uh..."
"Jungkook"
"Felix" pemuda itu, Felix tersenyum. "Well aku harap kita bertemu lagi. Dah"
"Dah" Jungkook melambai pada Felix.
"Sekarang, beli hadiah" ucap Felix pada dirinya sendiri saat dia sudah berada di dalam taxi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once upon a lost child || BANGINHO / MINCHAN [TRANSLATED BOOK!!] ✓
Fanfiction[ B A N G I N H O ] [[ BAHASA VER ]] [Completed] { ✓ } [Unrevised] Minho menunduk, melihat ke bawah untuk melihat Jeongin. Anak kecil itu sedang memeluk kaki pemuda manis itu. "Jeongin suka kak Minho. Kakak baik banget....nikahin ayah Jeongin, mau...