Chapter 2

1.4K 194 4
                                    

"Nama kakak kamu siapa, Jeongin-ah?" Tanya Minho, tangannya masih menggandeng tangan anak kecil itu selama mereka berkeliling taman mencari kakak Jeongin. "Hyunjin. Bang Hyunjin" jawab Jeongin sambil menatap Minho.

"Kita akan menemukannya jangan kha--"

"JEONGIN!!"

"Kak Hyunjin!!" Jeongin melepaskan tangan Minho dan berlari ke arah anak kecil lain yang terlihat lebih tua hanya beberapa tahun dari Jeongin. Minho menebak mungkin itu kakak anak kecil itu.

"Aku sudah bilang padamu jangan melepaskan tanganku kan?" omel Hyunjin pada sang adik. "Maaf, kak" Jeongin menunduk tapi kemudian kembali mendongak. "Itu kak Minho. Dia tadi membantuku mencarimu, kak!"

Anak itu, Hyunjin, membungkuk ke Minho dan mengucapkan terima kasih kepada pemuda manis itu.

"Ayo, Ayen-ie"

"Tunggu" panggil Minho kepada kedua anak kecil itu. "Biar aku antar kalian berdua pulang. Takut nanti terjadi apa-apa" Minho menggandeng kedua tangan anak kecil itu dan berniat mengantar keduanya pulang ke rumah mereka.

Hyunjin yang menunjukkan jalannya. Mereka baru saja keluar dari taman, tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti di depan mereka dan seorang pemuda keluar. Jeongin melepaskan tangan Minho lalu berlari ke pemuda itu.

"Om Jisung!!!" ucap Jeongin dengan senang saat pemuda itu menggendongnya. Hyunjin juga melepaskan tangan Minho lalu berlari ke pemuda yang mirip dengan tupai itu.

"Apa yang kalian berdua lakukan di sini?"

"Om Jisung! Tadi aku nyasar dan kak Minho menolongku!" ucap Jeongin sambil menunjuk ke Minho. Pemuda yang dipanggil "Om Jisung" itu kemudian menoleh ke Minho.

"Terima kasih" ucap Jisung sambil membungkuk singkat.  "Tidak apa-apa. Senang mengenalmu Jeongin-ie" Minho mengelus singkat pipi Jeongin. "Aku akan membawa mereka pulang. Jangan khawatir" ucap Jisung sambil membuka pintu mobilnya membiarkan Hyunjin dan Jeongin masuk ke dalam.

"Dadah kak Minho!" Jeongin melambaikan tangannya ke arah pemuda manis itu.

"Dadah, Jeongin-ie"

Setelah mobil itu pergi, Minho berlari menyebrangi taman ke toko dan membeli beberapa makanan manis untuk Felix. Dia kemudian berjalan pulang yang sebenarnya hanya memakan waktu 5 menit.

Saat dia membuka pintu rumah, dia melihat Felix duduk terbungkus dengan selimut di atas sofa menonton TV.

"Felix" panggil Minho membuat yang lebih muda langsung menoleh ke arahnya. "Oh, kak. Kamu sudah pulang" sahut Felix sambil menegakkan posisi duduknya dan mengeluarkan kedua tangannya dari dalam selimut. 

"Nih, makanan manismu" Minho memberikan bungkusan berisi makanan-makanan manis yang di pesan Felix tadi pagi. "Makasih, kak" Felix menerima makanan manisnya yang diberikan oleh sang kakak. "Kampus gimana tadi?"

"Sama seperti biasanya. Sekarang makan makanan manismu lalu tidurlah. Aku harus pergi kerja"

"Ok"

Minho lari ke kamarnya dan Felix untuk mengganti baju. Dia memakai sebuah hoodie, jins biru dan sepatu putih, mengambil tas dan memasukan seragam kerja miliknya ke dalam.

 Dia memakai sebuah hoodie, jins biru dan sepatu putih, mengambil tas dan memasukan seragam kerja miliknya ke dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baju kerjanya adalah kemeja putih, celana panjang hitam dan apron berwarna hijau yang memiliki logo dan nama cafe. Setelah itu, dia kembali lagi ke ruang keluarga.

"Kak" panggil Felix. "Tadi kenapa lama banget?"

"Maksud kamu?"

"Ya, you know. Biasanya kamu pulang cepat dan awal"

"Oh, iya. Tadi ada anak nyasar jadi aku bantuin dia dulu"

"Kenapa kamu lemah sekali dengan anak kecil sih?"

"Diam deh, tadi anaknya itu imut tau"

"Kamu temuin orang tuanya tadi?"

"Kita nemuin kakak dan omnya tadi"

"Baguslah" Suasana kemudian hening sebentar sebentar sebelum Felix kemudian melihat ke arah jam. "Kamu akan terlambat kerja, kak" peringat Felix membuat Minho langsung tersadar.

"Sial, dah Felix!! Istirahat yang benar!!" dengan itu Minho berlari keluar rumah. Dia berlari ke kafe yang hanya memerlukan waktu tempuh 10 menit jika berjalan, tapi dia lari karena tidak mau telat jadi dia sampai di sana dalam 6 menit.

Sesampainya di kafe tempatnya bekerja, dia langsung masuk ke dalam ruang ganti lalu mengganti pakaian menjadi seragamnya.

"Maaf Jungkook. Aku telat" ucapnya saat dia keluar. "Kamu tidak telat kok" sahut Jungkook, Jungkook mengelap tangannya yang basah lalu berputar menghadap Minho. "Minho, aku butuh bantuanmu besok. Aku tau besok hari liburmu tapi..."

"Aku akan membantu dengan senang hati, kak"

"Terima kasih, jadi kau tau aku sudah lama sekali menunggu untuk mengganti interior kafe kan?" Jungkook mulai berbicara. "Iya" jawab Minho sambil mengangguk kecil. "Jadi, besok akan ada inteior designer yang akan datang. Jadi aku juga ingin mendengar pendapatmu"

"Ok kak"

"Bagus, makasih. Sekarang berkerjalah"

"Yes sir" Minho terkekeh lalu berjalan menuju ke counter.



-----------------------------------------

Author's note : Hai Ivelle! Kalau ceritanya singkat bukan dari aku ya 😂 Memang panjangnya segitu dari cerita aslinya. Tugas aku cuma men-translate ke indo dan nambah-nambahin kata-kata dikit biar panjangan dikit. 

Biasanya kalau aku nulis panjang emang sampai 1000 words, tapi di cerita aslinya bisa cuma sampai 700 words doang. Jadi mungkin akan sedikit berbeda dari project-projectku yang lainnya hehe


Credit :

Original Author = nctea_sis

Translator = Bang_Youngmi 

Once upon a lost child || BANGINHO / MINCHAN [TRANSLATED BOOK!!] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang