Pagi datang dan Felix terkejut saat menyadari untuk pertama kalinya dia yang bangun duluan.
"Kak?" Felix mendekat ke ranjang Minho. "Kak Minho? Kamu baik-baik saja?" Felix hanya mendapat suara rengekken sebagai jawaban. "Hei, what's wrong?" dan pertanyaan kali ini Felix mendapat banyak gumaman sebagai jawaban.
"Apa maksudnya 'I'm not Felix hell?'
"Felix, what the heck?!" ucap Minho yang kemudian duduk. "Aku bilang 'I am not feeling well' "
"Oooh, well itu salah bantalmu. Aku tidak dengar itu. Tapi apa yang terjadi?"
"Tidak tau tapi aku rasanya tidak ingin kelar rumah hari ini"
"Ok then. Aku akan beritahu gurumu" Setelah itu Felix pergi. Minho kembalti merebahkan tutuhnya di kasur dan menatap plafon. 'Berapa lama ini akan berlangsung? This is so sh*tty. Dan seolah-olah Eunji tidak cukup aku sekarang bahkan terjebak memiliki peraşadan pada Chan? Well thank you f*cking universe'
Minho bangun dari kasurnya dan beranjak untuk mandi. Setelah mandi Minho memakai baju dan pergi ke dapur, membuat sesuatu untuk dimakan. Saat dia sampai di dapur dia langsung tneringat pada Jeongin dan Hyunjin. Bagaimana kedua anak kecil itu selalu menunggu dia selesai memasak untuk makan bersama dengan senang. Minho menghela nafasnya.
'Apa aku mengacaukan semuanya? Tidak..mungkin mereka akan lebih aman seperti ini. Aku tidak tau apa yang akan Eunji si psikopat itu lakukan'
Tak lama setelah itu Minho merasa bosan, dia kemudian mengeluarkan handphone miliknya.
"Kak? Apa tidak apa jika aku datang ke kafe sekarang?"
"Sekarang? Bukannya kamu sedang berada di kampus?"
"Tidak..uh aku sedang merasa tidak enak badan...yeah...tapi sepertinya aku bisa sanggup bekerja"
"Ok, if you say so"
* * *
'Aneh, kenapa Minho tiba-tiba merasa tidak enak? Aku kira dia tidak akan meninggalkan anak-anak. Mungkin Chan sudah menemukan babysitter baru? Akan ku tanya pada Minho'
"Pagi kak" Jungkook mengintip dari dapur untuk melihat Minho. "Selamat tagi, kau baik-baik naja?"
"Yeah yeah, aku normal kok" ucap Minho sembari melepaskan coatnya. "Ini hari pertama kafe baru tapi tua"
"Apa maksudmu tua?"
"Ups, anyway. Bukankah kita seharusnya mempersiapkan pohon natal dan hiasan? Dan juga menu spesial natal?" tanya Minho.
"Sepertinya iya, aku dan Felix berencana pergi dan nembeli pohon natal baru"
"That's cool" sahut Minho sembari menggunakan apronnya.
"Minho"
"Huh?"
"Kenapa kamu meninggalkan pekerjaanmu sebagai babysitter?"
"Uh...ya karena kak Chan sudah selesai dengan kafe ini dia punta waktu luang dan tidak perlu lagi memjaga anak-anaknya...yeah.." Minho menunduk menghindari mata Jungkook. Dia berbohong. Dia tidak ingin memberi tahu Jungkook yang sebenarnya.
"Baiklah kalau begitu, ayo buka kafenya"
* * *
"Kids, bersikap baik sampai aku kembali ok?" Ucap Chan sebelum kuluar rumah. Dia berjalan ke mobilnya dan masuk ke dalam. Dia nyalakan mobil miliknya dan menyetir menuju ke kampus. Saat dia sampai sudah hampir waktunya bel berbunyi. Saat bel berbunyi 2 menit kemudian Chan melihat teman-teman dan adik Minho keluar dari gerbang. Dia keluar dari mobil dan menghampiri mereka. Tapi ternyata Minho tirai ada di sana.
"Hi Felix. Di mana Minho?"
"Hai kak, dia tidak datang. Katanya dia tidak enak badan"
"Oh, kalau begitu mau aku antar kamu pulang? Dan aku akan menjenguk Minho juga"
"Yeah sure" Felix kemudian menoleh ke teman-temannya. "See you tomorrow teman-teman"
* * *
Minho menatap jam. 'Felix pasti sudah pulang dari kampus sekarang. Tunggu...aku belum memberitahu Chan aku tidak akan bekerja sebagai babysitter lagi...oh no, bagaimana jika dia pergi ke sana? Bagaimana Mika Felix memberitahunya aku sedang tidak enak badan? Oh sial sial...aku harus beritahu Felix'
Minho mengeluarkan handphonenya dan masuk ke dalam ruang ganti setelah memberitahu Jungkook dia akan menelpon sebentar.
"Felix?"
"Iya kak? Bagaimana keadaanmu"
"Aku baik-baik saja. Kamu di mana?"
"Kak Chan sedang mengantarku pulang"
"Oh tidak...Felix please please aku tidak di rumah dan aku tidak mau bertemu dengan kak Chan. Ku mohon kamu harus lakukan sesuatu. Ku mohon. Akan kujelaskan semuanya nanti. Ku mohon Lix"
"Ok ok!"
Minho memutuskan sambungan dan menghela nafas.
* * *
"Apa itu Minho?"
"Huh?" Felix menoleh menatap Chan. "Oh iya, dia uh...bilang dia akan tidur karena dia tidak enak badan dan dia memberitahuku pintunya terkunci jadi aku harus membukanya"
"Oh ok, kalau begitu sepertinya aku hanya akan mengantarmu karena dia tidur. Pastikan untuk menelponku jika keadaannya memburuk ok?"
"Yeah" Felix ternyum lalu melihat keluar jendela. 'Sebaiknya kamu memberikan aku penjelasan yang baik you hoe'
--------------------------------------------
Author's note : Wew, semakin parah ya konfliknya bund :D btw
MAAP TELAT UPDATE AKU LUPA TADI PAGI - SIANG
Credit :
Original Author : nctea_sis
Translator : Bang_Youngmi
KAMU SEDANG MEMBACA
Once upon a lost child || BANGINHO / MINCHAN [TRANSLATED BOOK!!] ✓
Fanfic[ B A N G I N H O ] [[ BAHASA VER ]] [Completed] { ✓ } [Unrevised] Minho menunduk, melihat ke bawah untuk melihat Jeongin. Anak kecil itu sedang memeluk kaki pemuda manis itu. "Jeongin suka kak Minho. Kakak baik banget....nikahin ayah Jeongin, mau...