Warn!! Chapter kali ini mengandung sedikit kata-kata kasar!!
"Kenapa kamu ada di sini?" ucap Chan dengan dingin. "Kak? S-siapa itu?" Tanya Minho dari belakang Chan.
"Kenapa dingin sekali Chan?"
"Apa yang kamu harapakan Eunji? Memeluk dan menciumu? Kamu meninggalkan kami!!" ucap Chan. Minho kemudian menyadari siapa banita itu. Istrinya Chan atau sepertinya lebih ke mantan istri.
"Tapi aku di sini untuk menjelaskan dan meminta maaf" Eunji menatap Chan. "Aku tidak butuh penjelasanmu, pergi dari sini!"
"Tapi Chan-ie"
"Don't you dare memanggilku dengan panggilan itu b*tch! Kamu bagaimana kami menderita? Tidak, bagaimana Hyunjin menderita? Kamu membuat anakku menangis dan kelaparan selama beberapa hari!!" Chan meninggikan suaranya.
"Kak, tenangkan dirimu sedikit" ucap Minho sambil meletakkan tangannya di bahu Chan. Chan melirik Minho singkat.
"Siapa itu?" tanya Eunji sembari melihat Minho.
"Bukan urusanmu" sahut Chan kembali.
"Oh, I see. Apa dia pacar barumu? Jika aku ingat dengan benar kamu bi (Bi-sexual). Apa si homo itu tau?"
"Jangan berani-berani kamu memanggilnya dengan panggilan itu! You b*tch!!" ucap Chan yang kemudian menyembunyikan Minho dibelakangnya.
"Biarkan aku masuk Chan aku ingin lihat anak-anakku" ucap Eunji mencoba mendekat.
"Aku bilang get the f*uck out of here!!" bentak Chan sambil mengangkat tangannya tapi Minho langsung memeluknya dari belakang.
"Kak, please, please" bisik Minho. Dia merasa takut karena dia tidak pernah meliaht atau mendengar Chan meninggikan suaranya. Kedua maniknya mulai basah.
"Aku tidak mau melihatmu di dekat rumahku lagi. Get the f*ck out of my sight!!!" ucap Chan yang kemudian berputar memegang tangan Minho dan kembali masuk dalam dan mengunci pintu.
"K-kak..."
"Oh, astaga Minho. No, please jangan menangis" Chan menghapus air mata Minho. "Kamu bisa menginap di sini ya? Aku bisa menelpon Felix Mika kau mau ya?" Minho mengangguk. Chan kemudian menelpon Felix dan bilang kalau Minho akan menginap di tempatnya. "Maaf soal yang tadi, Minho. Apa aku menakutimu?"
"Sedikit" bisik Minho. Chan kemudian memeluk Minho.
"Maaf, mau menonton film?" ucap Chan sembari menjauh. Minho mengangguk lagi.
Dan akhirnya mereka duduk di atas sofa dan menonton film. Setelah film setengah jalan Chan mendekat pada Minho.
"Minho" Chan memanggil tanpa mengalihkan pandangan. Minho berdeham sebagai jawaban. "Kita hampir selesai mengerjakan kafe nya kau tau kan?"
"Iya, kak. Ada apa?" Tanya Minho tanpa mengalihkan pendangen dari layar. "Apa kamu akan kembali bekerja di sana lagi?" Minho langsung menoleh menatap Chan.
"Kak...a-aku tidak tau" Minho menundukkan kepalanya. "Hei, tidak apa jika kau ingin kembali"Chan menjeda ucapannya sebelum kembali menoleh layar. "Aku mengerti"
* * *
"Pagi" sapaan itu yang Minho dengar pertama kali saat membuka matanya. Chan meletakkan dua cangkir deh di depan mereka. "Pagi, jam berapa sekarang?"
"Sebentar" Ucap Chan yang kemudian memgecek jam di handphone miliknya. "Jam 8:46 pagi. Kapan libur musim dinginmu di mulai omong-omong?"
"Setelah minggu ini"
"Jadi artinya lima hari lagi?" Minho mengangguk. "Bagaimana kalau kita pergi berbelanja dengan atak-anak untuk natal?" tanya Chan.
"Tentu...tapi kak aku..."
"Kamu mau kembali ya?" ucap Chan dengan nada sedih. 'Tentu saja dia akan kembali ' pikir Chan. 'Dia mengenal Jungkook selama lebih dari 3 tahun dan dia baru mengenalku selama 2 bulan. Tentu saja dia akan memilih Jungkook'
"Aku belum yakin, kak. Aku belum siap meninggalkan anak-anak"
'Dan kamu' batin Minho. "Tapi Jungkook sangat mempercayaiku dan aku tidak tau, aku tidak bisa meninggalkannya sendirian?"
"Aku sepenuhnya mengerti Minho. Kalau kamu mau kembali tidak apa-apa ok?" Chan tersenyum meski di dalam dia tidak ingin Minho pergi.
"Seperti yang kukatakan aku tidak tau. Tapi kita masih bisa..berteman" ucap Minho tersenyum tipis pada Chan.
"Tentu"
"Kamu di rumahkan hari ini?" Tanya Minho.
"Iya, Jadi kamu libur hari ini"
"Boleh aku pulang kalau begitu? Aku mau main dengan adil hari ini"
"Tentu, mau ku antar?"
"Tidak, tidak apa aku bisa sendiri"
* * *
Minho sudah berada di depan pintu rumahnya dan hendak membukanya sebelum tubuhnya diputar dengan kasar.
"Listen here you faggot (Trans : Homo). Jauhi Chan dan anak-anakku, kau dengar aku?!" ternyata itu adalah Eunji.
"Kamu tidak berhak mengatakan itu" Minho mendorong wanita itu menjauh.
"Aku tidak peduli dengan apa yang kamu pikiran tapi aku ingin anak-anakku dibesarkan di keluarga yang normal. Kamu mengerti apa maksudu? Jangan main-main denganku you hoe atau kamu akan menyesalinya" Setelah itu Eunji pergi. Minho membuat pintu rumah lalu langsung masuk ke dalam kamarnya. Menghiraukan Felix yang memanggilnya dari dapur. Minho membanting tubuhnya ke kasur, air mata mulai turun dari kedua maniknya.
'Perbuatan apa yang telah aku lakukan sampai dia memanggilku faggot dan hoe? Apa yang dia inginkan dari mereka? Tapi...bagaimana jika dia memang akan melakukan sesuatu? B-bagaimana jika dia melukai Chan? Atau yang lebih buruk lagi anak-anak? Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi '
Minho duduk dan menghapus air matanya. Dia mengambil handphonenya dan membuka kontaknya.
"Halo?"
"Minho, apa yang terjadi?"
"Kak...aku akan kembali ke kafe mulai besok"
-----------------------------------------
Author's note : Ular sudah mulai muncul uyey
Credit :
Original author : nctea_sis
Translator : Bang_Youngmi
![](https://img.wattpad.com/cover/244166633-288-k545663.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Once upon a lost child || BANGINHO / MINCHAN [TRANSLATED BOOK!!] ✓
Hayran Kurgu[ B A N G I N H O ] [[ BAHASA VER ]] [Completed] { ✓ } [Unrevised] Minho menunduk, melihat ke bawah untuk melihat Jeongin. Anak kecil itu sedang memeluk kaki pemuda manis itu. "Jeongin suka kak Minho. Kakak baik banget....nikahin ayah Jeongin, mau...