HR guys✨
Voment jangan lupa❤️•••
Mobil Defan berhenti tepat didepan rumah orangtuanya. Dia memang berniat berkunjung minggu lalu tapi ada kesibukan yang jauh lebih penting dan sekarang dia kesini disaat ada masalah dengan Gea.
Deruman mobil Defan ternyata membangunkan Aslan yang tengah tidur di sofa, Aleta belum melangkah tapi Aslan sudah lebih dulu berlari keluar menghampiri Defan.
"Babang!" Teriaknya didepan pintu.
Defan keluar dari mobilnya, dia tersenyum kecil melihat Aslan yang melambaikan tangannya tinggi-tinggi dengan sebelah tangan menggengam iPad.
Kaki Defan melangkah mendengakati Aslan. Setelah sampai dia langsung mengangkat Aslan tinggi-tinggi dan berhasil membuat Aslan tertawa.
"Babang." Panggilnya dengan suara gemas.
"Punya siapa itu?" Tanya Defan sambil menatap iPad ditangan Aslan.
"Me!" Teriaknya lalu memeluk iPad tersebut.
Defan tertawa kecil, dia mengacak-acak rambut pirang Aslan kemudian membawanya masuk.
"Bunda..." Panggil Defan sambil masuk ke dapur.
"Ga sama Gea bang?" Tanya Aleta dengan tangan yang terus memotong sayuran.
"Nggak Bun, oia Agatha mana?" Tanya Defan balik.
"Belum pulang."
Defan ber-oh-ria, dia membawa Aslan kembali ke sofa. Aslan sendiri tidak mau lepas dari pelukan Defan karena dia merindukan abangnya yang ini.
"Beli pakai uang siapa ini?" Tanya Defan pada Aslan.
"Babi..."
"Ha?"
"Celengan babi bang, Aslan nabung ceritanya.." Timpal Aleta dari dapur.
Defan tertawa mendengarnya, bisa-bisanya Aslan menabung disaat uang ayahnya berlimpah.
"Uangnya dapet darimana?" Tanya Defan lagi.
"Nda...Antu nda."
"Bantu bunda?" Aslan mengangguk.
"Ayah bilang kalau Aslan mau beli sesuatu harus nabung dulu. Terus ayah bilang kalau mau dapet uang harus bantuin bunda, nanti dibayar sama ayah." Ungkap Aleta.
"Berapa kali bantuin bunda?" Tanya Defan.
"Bantuin do'a juga nggak." Sahut Aleta membuat Defan tertawa.
"Nda oong bang."
( Bunda bohong bang )"Abang aduin ayah ah. Aduin kalau Aslan ga pernah bantuin bunda. Biar iPad nya diambil!"
Aslan melepaskan iPadnya, dia turun dari pangkuan Defan. Dia berdiri disampingnya sambil bertolak pinggang.
"Nda oleh!" Ocehnya memarahi Defan.
"Aslan ko ga mirip ayah, anak siapa dah?"
Aslan diam, matanya mulai berkaca-kaca mendengar perkataan Defan barusan. Defan sendiri menahan bibirnya agar tidak tertawa menyaksikan air mata Aslan menetes begitu saja.
"Anak tukang kebun ya?"
"Anak satpam bang."
Defan menoleh, Agatha baru pulang dengan menenteng tasnya dipundak. Dia melemparkan tasnya kesembarang arah lalu ikut duduk disebelah Defan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Defandra 2 [End] ✓
Teen FictionPerjalanan Defan tak berhenti disaat dia sakit. Bukan Defan namanya kalau dia nyerah dengan penyakitnya. Perjuangan Defan tak semudah itu, waktu 6 bulan membuatnya harus kehilangan ingatan tentang sahabat, ibu, dan kakaknya. Tapi gadis yang selama i...