(•) Dua puluh lima

4.1K 644 368
                                    

HR GUYS
VOMENT JANGAN LUPA!!!

•••

“One, two, thlee, Five, Sev__Eh? Benel ga ya?” Gumam Aslan sembari menghitung jarinya.

Aslan tengah berada di halaman belakang bersama Wildan. Jam-jam segini biasanya Aslan minta untuk di ajarkan bahasa Inggris oleh Wildan, karena Ayahnya terlalu sibuk bekerja.

“Salah dong ganteng...Habis Three itu Four, baru Five.” Ucap Wildan.

Aslan ber-oh-ria kemudian mencoret-coret buku di bangku menggunakan bolpoin, sambil memakan wafer kesukaannya.

“Dan. Fedrioz udah dikasih makan belum?” Tanya Josh sambil menggiring Fedrioz.

“Udah tadi pagi sama Nyonya.”

Aslan berbalik. Matanya melotot melihat Fedrioz, dia berdiri kemudian naik ke atas bangku.

“HUSHHH!HUSHHH!!!HUSSSSRRRFFFF!” Semua wafer keluar dari mulut Aslan saat dia mengusir Fedrioz.

Aslan sangat membenci Fedrioz. Dia tidak menyukai hewan buas, dia takut di makan nanti.

Fedrioz membuka mulutnya menguap, Aslan langsung melempar buku tebal itu ke muka Fedrioz.

“FU*CK YOU!” Teriaknya.

Wildan melotot tak percaya begitupun Josh yang terkejut.

“Heh. Aslan ngomongnya.” Wildan menutup mulut Aslan. Jantungnya berdegup kencang mendengar suara keras Aslan tadi, jangan sampai Aleta mendengarnya.

“Bau!” Ucap Aslan sembari menyingkirkan tangan Wildan.

Aslan mengusap bibir pinknya kemudian menatap Wildan berang “Tangan Om bau ee!”

Deruman mobil Atala tiba-tiba terdengar. Wildan dan Josh saling berpandangan bingung. Tumben sekali Atala pulang jam segini, ada apa ya?

Untuk memastikan kalau itu benar Atala, Wildan pergi mengeceknya sedangkan Josh mengambil Aslan kemudian membawanya menyusul Wildan.

“Josh, bawa Aslan ke kamarnya.” Ucap Wildan.

Dia menyadari ada yang tak beres akan kedatangan Atala. Josh dengan tergesa-gesa membawa Aslan masuk ke dalam kamarnya bersama Fedrioz.

Agatha memejamkan matanya. Dia harus siap mendengar gelegar suara Ayahnya.

Derap langkah kaki Atala terdengar. Pintu pun terbuka dan dari pantulan Tv Agatha bisa melihat Atala berjalan semakin dekat.

“Tuan? Tumben pulang cepat?” Tanya Wildan.

“JOSH!” Teriak Atala.

Josh yang ada di kamar Aslan langsung keluar membawa Fedrioz bersamanya, karena kalau di tinggalkan bersama Aslan bisa saja Fedrioz mati di racuni.

Ketika Josh turun dia berpapasan dengan Atala di tangga. Atala tampak buru-buru, terlihat dari jasnya saja tidak dia pakai, menyisakan kemeja putih yang di gulung hingga siku.

Defandra 2 [End] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang