(•)Dua

5.6K 758 415
                                    

JANGAN LUPA UNTUK MEMBACA DENGAN TELITI YOOO!!!

Oia jangan lupa bom komentar yups biar ramai teross🤟🏻

Buat pejuang daring semangat yaa❤️🖤

Dan buat yang rebahan semangat yaa, ngehalunya🖤❤️

Byeee byeee...

Tertera. Jodoh Kokoy.

•••

Waktu berjalan begitu cepat sampai hari pernikahan Defan dan Gea tiba.

Seluruh keluarga besar dan tamu sudah berdatangan sejak pukul 10 pagi, Gea sendiri tak henti-hentinya mengulum senyumnya pada hari bersejarah dihidupnya.

“Ge,”

Gea menoleh kebelakang, Bundanya berdiri disana dengan pakaian yang sangat cantik. Dia menghampiri Bundanya pelan-pelan karena gaunnya yang lumayan berat.

“Ge, bunda harap kamu tidak salah dalam memilih suami.”

“Iyya Bunda, Gea minta restu Bunda. Semoga Gea bisa jadi istri yang baik buat suami Gea ya Bunda,”

Gita mengusap air matanya sendiri, dia lalu memeluk Gea erat. Putri semata wayangnya akan dipinang dan dimiliki orang lain selain dirinya. Dan dia akan mulai sibuk mengurus keluarganya nanti.

“Permisi? Acara pernikahannya sudah dimulai. Pengantin wanita disegerakan memasuki Altar,”Ujar seorang pelayan.

Gita melepaskan pelukannya, dia menangkup kedua sisi wajah putrinya kemudian memberikan kecupan dikedua pipinya.

“Ayo,”

Gea mengangguk lalu menerima uluran tangan Bundanya “Ayo.”

Gea menarik nafasnya panjang kemudian membuangnya, dia turun bersama Gita dan disana semua mata langsung tertuju padanya.

Terlihat diatas Altar sudah ada Defan disana, berdiri tegap dengan balutan tuxedo hitamnya.

Gaun Gea menjuntai kebelakang, beberapa anak kecil membantunya berjalan dialtar sampai Gea berdiri tepat dihadapan Defan dan seorang pendeta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gaun Gea menjuntai kebelakang, beberapa anak kecil membantunya berjalan dialtar sampai Gea berdiri tepat dihadapan Defan dan seorang pendeta.

Defan tersenyum alih-alih membuat Gea merasa tenang Gea malah semakin tegang karena melihat wajah serius dari Defan.

“Bisa kita mulai?”Tanya pendeta dalam bahas Jerman.

Defan dan Gea sama-sama menghadap ke pendeta, Gea menarik nafasnya panjang lalu mengeluarkannya perlahan-lahan.

Defandra 2 [End] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang