Happy Reading ✨❤️
Voment jangan lupa✨
Terimakasih ❤️•••
"Ayah emangnya ga bosen di sana sendirian?" tanya Sean.
Defan dan Sean tengah mengabiskan waktu bersama di kamar Defan dan Gea. Sean sengaja datang kemudian meminta penjelasan kemana saja Ayahnya selama delapan tahun lamanya.
"Kan setiap Ayah bosen Ayah selalu telpon ajudan Ayah yang ada di sini, minta buat cariin Sean. Terus nanti Ayah Videocallan sama dia, cuma buat lihat wajah Sean." ucap Defan sembari menguncirkan rambut Sean.
Sean sendiri mengunciri rambut barbienya, sedangkan rambutnya dikuncirkan Defan.
"Jadi selama ini Ayah udah lihat Sean?"
"He'em."
"AYAAAAH! MAIN BOLA YUUU!!!!"
Mata Sean membulat, Sean bangun kemudian mendorong Defan hingga tiduran. Sean langsung menarik selimut putih yang ada di kasur, menutupi tubuh Defan.
"Sut, Ayah jangan berisik." titah Sean.
Defan tertawa kecil yang membuat Sean langsung menutupi mulutnya dari luar selimut.
"Ayah! Jangan berisik!" bisik Sean.
Ceklek....
Pintu kamar Defan terbuka dan terlihat Gefan datang membawa bola di dalam rangkulannya.
"Ayah mana?"
Sean mengangkat kedua bahunya
"Enggak tau. Pergi kayanya. Coba tanyain Om Rudi." ujar Sean menyuruh Gefan bertanya pada supir pribadi Defan."Bohong ya? Itu apa yang lo dudukin?" tanya Gefan curiga melihat gundukan tinggi dan panjang yang tengah Sean duduki.
"Ini? Ini guling. Sean tumpuk aja, mau main benteng-bentengan."
Gefan mengangkat sebelah alisnya
"Sendirian?""Iyya."
"Dasar gila." cibir Gefan kemudian melemparkan bolanya ke arah Sean.
Wiiiiiingggg.
BUG!
"AW!"
"Eh sorry, sorry!"
Sean memegangi wajahnya yang merah karena terbentur bola yang Gefan lempar tadi. Isakan Sean pun terdengar saat dia merasakan sakit di wajahnya.
Defan buru-buru membuka selimutnya, dia bangun saat mendengar suara Sean menangis.
"Sean kenapa sayang?" tanya Defan khawatir melihat Sean menangis.
"Dilempar bola! Hikks...sama bang Gefan!"
Defan menoleh kearah Gefan, dia menatap tajam pada Gefan dan Gefan malah membalas tatapan Defan dengan sama tajamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Defandra 2 [End] ✓
Novela JuvenilPerjalanan Defan tak berhenti disaat dia sakit. Bukan Defan namanya kalau dia nyerah dengan penyakitnya. Perjuangan Defan tak semudah itu, waktu 6 bulan membuatnya harus kehilangan ingatan tentang sahabat, ibu, dan kakaknya. Tapi gadis yang selama i...