HR GUYS!!!
VOMENT JANGAN LUPA!!!2532 Kata:) semoga ga pusing ya:) Terimakasih ❤️
•••
"Taraa!!! gorengan sudah jadi!!!"
Semuanya menoleh ke pintu warung dimana Kokoy keluar dengan membawa nampan berisi gorengan. Mereka senyap tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.
Kokoy mengerutkan keningnya kemudian melihat ke depan. Defan berdiri menatapnya begitupun Kokoy.
"Lo masih bisa ketawa setelah apa yang lo perbuat ke Ade gue Koy?"
Kokoy meletakan nampan itu di meja. Dia maju menghadap Defan langsung. Teman-temannya bingung ada apa sebenarnya.
"Gue bisa jelasin Def."
Sebelum Kokoy melanjutkan ucapannya Defan sudah lebih dulu mencekal kuat kerah bajunya. Mereka yang melihat itu terkejut bukan main, rasanya mereka ingin memisahkan keduanya tapi itu tidak mungkin.
Defan menarik kerah baju Kokoy hingga beberapa kancingnya terlepas. Tubuh Kokoy terpental jauh karena Defan melemparnya ke tanah.
Kepala Kokoy membentur tanah dengan wajah terlebih dahulu. Aliran darah langsung mengalir deras dari hidungnya, sudah menjadi kebiasaan baginya kalau setiap terluka pasti dia mimisan.
"Def!"
Japri ikut terpental saat Defan mendorongnya karena berusaha menahannya. Defan melangkah maju kemudian mengangkat kakinya tepat di hadapan Kokoy, dan.
BUGH!
Tanpa belas kasih lagi, Defan menendang wajah Kokoy dengan sangat kuat. Sekarang bukan hanya hidungnya yang mengeluarkan darah, sudut alisnya juga robek karena tendangan Defan.
"Def denger-"
BUGH!
Sebelum Kokoy berhasil mengatakannya Defan terus menendanginya, dia melakukannya berkali-kali hingga Kokoy terkulai lemah dengan darah yang mengalir di seluruh sisi wajahnya.
Defan membungkukan badannya. Dia meraih kerah baju Kokoy yang sudah tak berdaya di bawahnya.
"Kalau lo ga punya masa depan. Jangan rusak masa depan Ade gue."
BUGH!
"Bang!"
Yuwi datang kemudian mendorong Defan menjauh dari Kokoy. Defan seperti tidak memiliki hati nurani, Kokoy yang sudah tidak berdaya pun masih dia pukul.
"Stress lo Bang!" Maki Yuwi kemudian memapah Kokoy.
"Gue kaya gini karena gue ga terima! Kokoy hamilin Agatha!"
Bom!
Jantung Laskar seperti tersengat listrik bertegangan tinggi. Nafasnya tiba-tiba melemah, jantungnya seakan berhenti berpacu.
Sama halnya dengan yang lain, mereka terkejut mendengar pengakuan Defan barusan.
"Sekarang kalian tau kan? Penjahat berkedok pelawak itu ada." Desis Defan.
"Tapi bukan berarti lo bisa kaya gini Bang. Kaya ga berpendidikan lo." Pungkas Yuwi.
Defan tertawa mendengarnya
"Lo bocah baru kemaren tau apa sih? Ha?""Yang jelas gue jauh lebih berpendidikan dari lo." Ketus Yuwi.
Tangan Defan kembali mengepal, Yuwi melihat itu tapi dia tak gentar sedikitpun. Dia malah dengan berani menantangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Defandra 2 [End] ✓
Teen FictionPerjalanan Defan tak berhenti disaat dia sakit. Bukan Defan namanya kalau dia nyerah dengan penyakitnya. Perjuangan Defan tak semudah itu, waktu 6 bulan membuatnya harus kehilangan ingatan tentang sahabat, ibu, dan kakaknya. Tapi gadis yang selama i...