(•)Empat

5.3K 683 390
                                    

Happy reading ✨

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak setelah membaca ya ❣️ Jangan menjadi pembaca gelap 🖤

Jangan bosen-bosen buat selalu baca DEFANDRA 2 🔥

See U next chapter 💙

Yg mau double up bisa di bom komen biar besok aku update lagi❤️

•••

Suara pintu kamar mandi terdengar, Gea semakin menarik selimutnya sampai menutupi dadanya. Kasur disebelah Gea bergerak saat seseorang naik keatasnya.

Dia merangkak kebelakang Gea, jantung Gea berdegup kencang saat sebuah tangan kekar menarik tubuhnya hingga menempel pada dada bidangnya.

"Pura-pura tidur?hmm?"

Gea masih konsisten dengan tidur pura-puranya, tubuhnya semakin dibekap hangat oleh orang dibelakangnya.

"Eumm...Ge, kamu ga ada niat kasih jatah buat aku gitu Ge?"

"A-aku, aku...."

"Aku apa Ge?"

"Aku belum siap Def,"

Gea merasakan hembusan nafas Defan yang sangat kasar. Defan tidak lagi menjawab, dia semakin memeluk Gea.

"Terus kapan Ge?kapan kamu siap?"

"Def, aku belum siap buat...."

"Buat nyerahin semuanya?"

Gea mengangguk, dia mencengkram kuat selimutnya saat Defan bangun dari tidurnya.

"Kalau aku maksa gimana?"

Gea mendongak menatap Defan disampingnya, tatapan Defan cukup membuat Gea was-was.

"Kalau aku terkam sekarang kamu marah ga?"

Gea tertawa lalu ikut bangun, dia menyenderkan tubuhnya dikepala tempat tidur seperti Defan. Dia menatap Defan lama sampai tangannya menggengam tangan Defan.

"Mau sabar ga? Sebentar aja. Minimal sampai kita balik ke Indonesia,"

"Ge itu nggak mungkin bulan-bulan ini...itu pasti tahun depan Gea, kamu yakin mau kasih apa yang udah jadi hak aku itu tahun depan?iya?"

"Tapi aku belum siap sekarang Def, maaf..."

Defan menghela nafasnya, kepala Gea ia bawa kedalam pelukannya lalu dia usap-usap punggung Gea dengan lembut.

"Ok kalau mau kamu itu, aku bakal ngelakuin itu kalau udah dapet izin dari kamu."

Gea tersenyum dia mendongak menatap Defan "Makasiih,"

"Yaudah ayo tidur, ngapain kamu senderan gitu."Ajak Gea kembali merebahkan tubuhnya.

Defan ikut tidur, dia menyelipkan tangannya seperti biasa dibelakang punggung Gea. Entah kenapa sekarang punggung Gea sudah menjadi tempat ternyaman tangannya disana.

°°°

1 Tahun Kemudian................

Jet pribadi Atala mendarat di Jakarta di bandara Soekarno-Hatta, selama perjalanan tadi Defan tak henti-hentinya memikirkan akan malam penantiannya nanti yang sudah sangat dia damba-dambakan.

Pintu jet pribadi Atala terbuka, beberapa pramugari mempersilahkan untuk mereka turun dan Atala turun lebih dulu baru disusul oleh yang lainnya.

Defandra 2 [End] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang