HR guys 🖤
Voment jangan lupa ✨•••
“Gea? Sayang?” Panggil Defan sambil masuk ke rumah.
Jaket hitamnya dia letakan di sofa, dia melihat ke segala sisi rumahnya mencari Gea yang tak kunjung dia temui.
Bi Rati tiba-tiba menghampiri Defan, Defan mengangkat sebelah alisnya
“Kenapa Bi?” Tanya Defan.“Anu Tuan, itu...Eumm...Non Gea...” Bi Rati terbata-bata saat berbicara, Defan tak mau ambil pusing. Dia diam menunggu kelanjutan Bi Rati.
“Kenapa Bi?” Tanya Defan.
Bi Rati seakan khawatir dan juga bingung. Aneh, Defan ingin tau apa yang mau Bi Rati bicarakan tapi sejak tadi dia hanya terbata-bata.
“Non Gea lagi ha-”
“Halangan. Aku lagi halangan Def, perut aku sakit banget...”
Gea turun dari dapur, dia memotong ucapan Bi Rati barusan. Bi Rati langsung pergi ke dapur menghindari Gea.
Sekarang Gea seperti penjahat yang mencoba bersembunyi dari orang yang memang sudah ahli dalam kejahatan.
“Ada apa sih Ge?” Tanya Defan.
Gea menggeleng, dia mengerutkan keningnya melihat noda putih di baju Defan.
“Ini apa?” Tanya Gea.
“Ooh ini, ini muntahan Justin tadi. Anaknya ka Jennifer, kakaknya Japri. Tau kan?”
Gea mengangguk “Tau ko, terus? Kamu nggak marah di muntahin gitu?”
Defan menggeleng, dia menegakan tubuhnya kemudian mencium singkat bibir Gea.
“Namanya juga anak-anak. Mereka belum tau apa-apa jadi wajar...”
Gea berbalik melihat pundak Defan yang mulai menghilang dari tangga menuju ke atas kamar mereka.
Matanya memutar melihat Bi Rati sebentar sebelum akhirnya dia menyusul Defan ke kamar.
Bi Rati sendiri bingung dia harus apa, kalau di biarkan nanti bisa bahaya. Itu anak Defan dan kalau Defan tau bukan hanya dia yang dalam bahaya karena menyembunyikan kebenaran, tapi Gea juga.
Suara seseorang membuat Bi Rati terdiam. Dia baru ingat seseorang yang selalu melindunginya.
“Saya tugasin kamu di sini buat pantau Defan dan Gea. Jangan sampai ada yang mereka sembunyikan, jangan takut. Saya siap menjaga kamu dari siapapun yang berani mengancam keberadaan kamu.”
Bi Rati berlari ke belakang menuju kamarnya. Dia berlari dengan sedikit kesusahan karena dasternya yang lumayan panjang.
Sesampainya dikamar dia langsung mengambil ponselnya yang tergeletak di atas kasur.
Jarinya mengetik nama seseorang di sana, dia mencarinya sampai ketemu dan saat sudah ketemu dia segera menghubunginya.
Tak butuh waktu lama Bi Rati menunggu sampai akhirnya panggilan itu di terima langsung oleh orang yang bersangkutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Defandra 2 [End] ✓
Fiksi RemajaPerjalanan Defan tak berhenti disaat dia sakit. Bukan Defan namanya kalau dia nyerah dengan penyakitnya. Perjuangan Defan tak semudah itu, waktu 6 bulan membuatnya harus kehilangan ingatan tentang sahabat, ibu, dan kakaknya. Tapi gadis yang selama i...