(•) Dua puluh dua

4.5K 594 168
                                    

HR GUYS
VOMENT JANGAN LUPA WOI!!!

(

WARNING! ++) Dosa ditanggung pembaca!

•••

“Jangan kaya gitu ih! Kamu mau aku mati?!”

Defan menaikan sebelah alisnya bingung, dia duduk di sisi Gea, sebelah tangannya terangkat mengusap perutnya yang buncit.

“Ko mati sih? Emang aku apain?” Tanya Defan sibuk memainkan perut Gea.

“Y-ya jantung aku. Ga baik kalau kamu senyum-senyum gitu!”

Defan mengangkat pandangannya
“Ooh gitu, coba liat sini lagi. Biar kamu keracunan senyum aku!” Ucap Defan dengan gemas seraya membawa Gea menatapnya.

“Ga mau! Kamu bau!” Tolak Gea sambil mendorong pelan Defan.

“Masa? Coba peluk.” Defan merentangkan kedua tangannya tapi Gea tak kunjung memeluknya juga.

Defan akhirnya memeluk Gea saat Gea hendak bangun. Gea tak sedikitpun berontak dari pelukan Defan, karena ini yang dia mau. Bukan di marahi balik, dia hanya mau Defan lebih menunjukan rasa sayangnya seperti ini.

“Jangan ngambek lagi ya. Nanti kalau kamu ngambek anak kita jadi stress di dalam sana.” Ucap Defan, dia mencium singkat pipi Gea.

“Stress punya bapak kaya kamu.” Cibir Gea.

Defan membuka mulutnya lalu matanya melebar seperti terkejut
“Masa Ge? Serius? Aduuuh...Maaf yaa...Terus gimana dong biar anak aku ga stress?”

“Ga tau.”

“Yaudah nanti malam aku berkunjung deh. Biar dia ga stress di dalam sana.”

Gea menaikan sebelah bibirnya sinis
“Enak aja! Kemauan kamu itumah!”

“Ya jelas dong. Kamu juga keenakan pasti. Ya kan? Ngaku hayoo...”

“Iih awas...Aku mau makan.”

Gea mendorong Defan menjauh darinya. Dia meraih corndog yang Defan beli tadi dan sebelum dia mengigitnya ada kejadian tak terduga.

“Bentar, jangan di makan dulu.” Ucap Defan menahan corndog yang hendak Gea gigit.

“Kenapa?”

“Sini.”

Defan membawa Gea kembali menatapnya. Tanpa aba-aba Defan menyambar bibir pink Gea, Gea yang tak siap pun sedikit terdorong.

Sebelah tangan Defan menekan tengkuk leher Gea dan sebelahnya lagi dia bebaskan untuk mengusap perut Gea. Untung saja sekarang jam-jam semua maid beristirahat jadi Defan bisa leluasa melakukan ini di rumahnya.

“Ck.”

Gea membalas lumatan bibir Defan saat Defan berdecak seperti kesal karena tak kunjung mendapatkan balasan.

“Ge.” Defan akhirnya melepaskan lumatannya. Dia menatap dalam keinti mata Gea.

“Apa?”

Defandra 2 [End] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang