"aku akan selalu disisi mu...."
__-
" arrgghh gw gak perduli lagi, males banget tuh kan pakek bahasa baku " Rania, dengan kata kata kasar nya menolak untuk berbicara bahasa baku.
Karna menurutnya itu ribet, tapi bukan hanya Rania saja, tapi pasangan baru nya, Ray. juga sama tidak ingin berbicara bahasa baku.
Ayana dan Kenzo baik baik saja dengan bahasa baku, tapi tidak dengan Rania dan raynand, yang sifat mereka sedikit bar bar.
Ullya dan driyel hanya melihat mereka berdebat, ingin menggunakan bahasa baku atau tidak, tentu saja ullya dan driyel menjadi penonton nya, sedangkan yang berdebat adalah pasangan 1 ada Rania dan raynand melawan pasangan ke 2 Ayana dan Kenzo, yang sepertinya hanya berbicara jika perlu.
Ayana mengatakan "jika kalian terbiasa memakai bahasa baku, kalian semua akan lebih mudah dalam berbicara formal saat kerja nanti"
Rania membalas " tidaaakkk, Lo tau, susah tau gak sih, pakek bahasa baku setiap saat, lidah gw hampir ngilu gara gara pakek bahasa baku terus "
Emang lidah bisa ngilu ? Mungkin Rania emang sedang ingin melawak.
Dan akhirnya keputusan akhir ada di tangan ullya, sepertinya para cowok disini tidak mendapatkan peran mereka masing masing, ini seperti lara cowok tidak berguna bagi para cewek.
Keputusan ullya adalah "jika membahas pekerjaan pakai bahasa yang baku, jika hari hari biasa terserah ingin memakai bahasa apa saja.
__-
"Kali ini kita akan ke markas " ullya mengatakan hal itu ketika mereka makan bersama saat pagi hari yang cerah...
Ada yang menampilkan wajah tidak perduli, atau terserah, dan wajah antusias, siapa lagi jika bukan Rania? Rania yang penggila bertarung itu pasti akan senang jika ke markas dan mendidik .... Baiklah ralat memukuli anak anak buah nya dengan alasan latihan.
"Kapan ?" Tanya Rania menatap ullya dengan mata yang terlihat antusias, ullya menatap Rania malas.
"Hari ini, jam 1, dan jangan ada kegiatan sebelum jam 1" jawab ullya dengan memakan makanan nya.
"Baiklaaahhh" Rania memakan makanan nya dengan semangat, tidak sabar untuk bertemu anak anak buahnya yang imut.
"Pelan pelan, nanti tersedak " kalimat ini, kalimat yang akan membuat seluruh orang yang ada di ruang makan terbatuk karena tersedak.
"Uhuk uhuk" mereka meminum air yang ada di depan mereka.
"Sungguh Ray, bisakah ? Bisakah lu enggak pake kata kata alay lu disini, gw hampir mati keselek " ucap Rania, karena dia yang makan paling buru buru disini, tentu saja mendapatkan persetujuan yang lain.
Raynand hanya menatap mereka dengan tampang tidak berdosa, yang sangat ingin di tonjok oleh Rania sekarang.
"Apa ?" Tanya Ray memecahkan suasana canggung ini.
Mereka semua mengalihkan pandangan mereka dari Ray kembali menatap makanan mereka di depan mereka dan lanjut makan.
"Lalu ? Apakah hari ini kita akan kembali kuliah ?" Ketika keadaan sedang sunyi, Ayana berbicara.
"Kalian akan kuliah, tapi sebelum jam 1 sudah pulang" jelas ullya, sedangkan yang lain hanya diam mendengarkan.
Kembali hening, mereka menyelesaikan sarapan mereka, Kenzo, Ayana, Ray, dan Rania bersiap siap untuk kuliah.
"Yel, kau tidak ke kuliahan ?" Kenzo bertanya ketika ingin menuju garasi mobil dan melihat driyel dan ullya duduk di sofa sambil menonton tv.
"Nggak" balas yel singkat, jika tidak ada hubungan nya dengan ullya, yel hanya akan menjawab seperlunya saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lia 2
General FictionHiatus. 2 tahun setelah kejadian mengerikan di jembatan. publik benar benar lupa dengan sang jenius yang mampu membuat perusahaan sendiri dan menjadikanya salah satu perusahaan terbesar di dunia ,yang sekarang di ambil alih oleh adiknya ,syahlia. s...