part 14 San, help me ~

30 2 1
                                    

pagi  kembali menyapa.

ullya turun dari kasur nya, dia tidak melihat yel di dalam kamar mereka, ullya beranggapan yel sudah bangun dan pergi ke bawah untuk sarapan.

ullya pergi menuju kamar mandi untuk mandi, setelah selesai  mandi dan mengganti baju dia turun ke bawah untuk sarapan juga.

" pagi " sapa ullya kepada mereka semua yang ada di meja makan, mereka menatap ullya sebentar, setelah itu melanjutkan kegiatan mereka.

ullya yang bingung dengan kelakuan tak biasa mereka memilih untuk tidak bertanya, biasanya jika ullya menyapa mereka, mereka akan balik menyapa ulliya dengan senyuman, tapi kali ini seprtinya mereka mengabaikan ullya.

karena ullya sedang males berfikir, ullya langsung duduk di tempat nya dan mengambil makanan untuk sarapan, ketika ullya sudah mengambil sarapan nya, secara serentak mereka semua meninggalkan meja makan.

' ada apa dengan mereka ?' batin ullya bertanya - tanya.

ullya tidak ingin berfikir lagi, mungkin saja mereka sedang dalam mood yang buruk ' nanti juga balik lagi' pikir ullya.

ullya menyelesaikan sarapan nya, dia akhirnya membereskan meja maka, setelah selesai ullya pergi menuju kamar nya untuk menyelesaikan dokumen dokumen hari ini.

ullya masuk kedalam kamarnya dan terkejut ketika yel baru keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada.

"aaaa, maaf maaf a-aku hanya ingin mengambil dokumen, permisi hehe~" ullya dengan cepat mengambil dokumen dokumen nya, serta laptop nya dan berlari keluar kamar.

senyum jahil terpampang di wajah yel, dia segera berlari dan menutup pintu kamar ketika ullya sudah ingin keluar kamar.

yel mengurung ullya dengan kedua kamar nya.

"a-apa ?" ullya mendongak dan menatap wajah yel, tapi tak lama dia kembali menunduk.

" tidak ada, aku hanya ingin melihat mu lebih dekat " balas yel.

dia memegang dagu ullya dan mengangkat nya sehingga pandangan ullya kembali menatap nya.

"a- aku masih di bawah umur ! San bodoh !" ullya mendorong tubuh yel sehingga yel jatuh dan dengan segera ullya keluar dari kamar dan menuju ruang kerja nya.

"Yah namanya juga masih di bawah umur ... Mungkin aku tunggu sampe 4-5 tahun lagi kali ya " yel bergumam sendirian.

Ullya berada di ruang kerja nya saat ini, dari atas dia bisa melihat yel dan yang lainnya pergi menuju kampus mereka.

Ullya mengernyit bingung, kenapa Rania juga ikut ke kampus ?, Bukannya jadwal nya siang hari ?

Mungkin Rania ada perlu, jadi dia tidak ingin memikirkan ini lebih lanjut.

Ullya masih melihat lihat ke bawah, tepat saat itu, mata nya dan mata yel bertatapan.

Ullya dengan wajah memerah segera memalingkan wajah nya ke arah samping.

Di sana yel sedang tersenyum menghadap ullya.

Tak lama mereka pun pergi ke kampus nya masing masing, dan disini, di mansion besar ini, hanya ada ullya seorang diri.

Dia akhirnya dengan telaten mengurus semua dokumen dan berkas berkasnya.

__-

"Yel, Lo kenapa ?" Tanya Ray ketika mereka sudah sampai di kampus.

Yel yang terlihat gelisah melihat ke arah Ray, "gak tau, perasaan gw lagi gak enak aja " yel, kembali me-normalkan mimik wajah nya, kembali menjadi dingin.

Tapi itu tak menutupi kekhawatiran yang ada di hati yel...

Mereka semua masuk ke kelas nya masing masing, yel saat ini sedang berada di kelas bisnis, yang lainnya berada di kelas pelajaran mereka masing masing sedangkan Rania keliling keliling kampus, dia masih marah dengan ullya gara gara ullya pergi dan pulang diam diam, tanpa memberitahu mereka kemarin.

Sehingga mereka panik dan mencari kemana mana, takut ullya di culik, dan akhirnya ullya tiba tiba makan malam bersama mereka dengan wajah tak berdosa, padahal mereka mencari ullya bahkan sampai meminta anak buah nya juga ikut mencari.

Tau tiba tiba ullya datang dengan yel dari lantai atas tepatnya dari arah kamar ullya, tentu saja itu membuat teman teman nya yang lain marah juga.

Alhasil mereka mengabaikan ullya pagi ini.

__-

Rania masih berkeliling kampus, sendirian. Karena Ray ada kelas saat itu, ketika Rania berada di depan ruang dosen dia melihat sosok yang tidak asing.

Ya itu putri dan Ahmad, kalian tidak lupa mereka berdua bukan? Kakak angkat dari ullya dulu, ingat dulu oke ?

Rania meng-geram marah, dia ingin menghampiri mereka berdua, tapi Rania mengurungkan niat nya, karena kini Rania menyamar menjadi nerd dan menjalani sebuah misi.

Mereka tentu tidak lupa misi mereka saat ini, menjaga syahlia dan keluarga nya atas perintah ullya.

Rania menunduk, dan melewati mereka dengan niat membunuh yang di samar kan.

Rania segera men chat teman temannya dan memberitahu teman nya tentang informasi ini.

__- disisi lain ...

Tok..tok..tok...

Suara ketukan pintu dan bel terus menerus menggema di mansion sepi itu, ullya yang sudah terlalu fokus mengerjakan dokumennya tidak menghiraukan itu.

"Seperti biasa, aku sudah hafal kebiasaan mu ini, tidak akan menghiraukan hal lain ketika sudah fokus " suara berat nan lembut ini menghentikan kegiatan ullya.

Seketika tubuh ullya menenggang, kepala nya menoleh ke arah suara.

Mata ullya melotot ketika melihat sesosok pria duduk di sofa di dekat nya.

"Kak lana !" Ullya yang kaget pun segera membereskan berkas berkas dan barang barang nya.

Setelah itu pergi keluar dari ruang kerja nya dengan terburu buru.

"Kenapa ? Kenapa dia ada disini? Kenapa dia selalu mengganggu ku ? " Ullya bergumam sendiri sambil berlari menuju kamar nya.

Ketika sampai di depan kamar nya dia segera masuk dan hendak menutup pintu kamar itu.

Tapi ullya kalah cepat, pintu sudah di ganjal dengan kaki lana, lana membuka pintu tersebut dengan mudah nya.

Ullya meletakkan berkas berkas nya di meja di dekat nya, dia memakai ancang ancang ingin menyerang.

"Tenang, gw kesini cuman buat ngeliat liat koq, gak macem macem " lana melihat lihat kamar ullya, dia mengernyit heran ketika melihat baju cowo di gantung di lemari yang kebetulan terbuka karena lupa di tutup oleh yel saat dia berganti baju setelah mandi tadi.

"Kau ? Kau sekamar dengan cowok brengsek itu ? " Dengan nada dingin dan penuh Amarah nya lana bertanya dengan ullya.

"Kau ! Dia bukan brengsek, kaulah yang brengsek!" Ullya membalas perkataan lana.

Lana berjalan mendekati ullya dengan penuh Amarah.

Ullya terkejut, ketika lana mendekati nya dengan perlahan.

Ullya terlihat tidak berdaya, karena dia tidak tau harus apa, pikiran ullya kosong, dia tidak bisa berfikir dengan jernih sekarang, ini mungkin akibat trauma nya.

'San, tolong !' batin ullya.

__---

Oke ... Ullya nya mau di apain hayoo.

Tunggu kelanjutannya hanya di Lia 2

Awokwok

haha aku udah lama gak update ya... pikiran lagi gak karuan, mana lagi sibuk sama urusan sekolah... ini mungkin aku lagi demam, doain semoga cepet sembuh ya...

Tanggal di buat: 26 Juli 2021
Tanggal di publikasikan: 30 september 2021

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lia 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang