HARAP BISA DENGAN BIJAK MENYIKAPI DAN JANGAN SAMPAI DI BAWA KE DUNIA NYATA! CERITA INI HANYA FIKSI!
MOHON MAAF JIKA ADA TYPO ATAU ALUR YANG TERLALU CEPAT."Seperti mawar merah, durinya menusukku dengan kata-katamu. Seperti pada tatto, ukirannya lebih dalam saat melupakanmu."
[T-ara - Cry Cry. Ballad vers]
🥀🥀🥀
Hujan deras turun membasahi permukaan bumi. Suara gemuruh langit terdengar keras disertai kilatan petir yang menyusul tak lama kemudian.
Haechan menatap cemas pada jendela kaca yang dibanjiri air mata langit hingga memburam. Ia menggigit ujung jarinya sendiri dengan langkah yang gusar.
Suasana sudah sangat sepi karena beberapa orang sudah mulai beristirahat, namun Mark tak kunjung kembali untuk membawanya pulang.
Haechan menyipitkan mata ketika secara samar melihat sekelibat bayang seseorang terlihat ketika cahaya kilat datang.
Haechan langsung mengambil handuk dan membuka pintu untuk menyambut sosok yang ia ketahui adalah Mark.
Pria itu melangkah dengan tatapan kosong ke dalam rumah besar tersebut.
"Kau kemana saja? Aku sungguh khawatir."
Iris matanya secara perlahan terangkat untuk memandang pintu dan kembali mendongkak untuk melihat rumah besar yang menjadi saksi bisu kebahagiaan dan kehancuran seorang Na Jaemin.
Mark mengepalkan tangan dan menahan diri untuk tidak kelepasan. Pria itu mengabaikan sosok Haechan dan langsung masuk ke dalam.
"Tunggu aku di kamar." Mark tidak mengatakan apapun lagi dan masuk kedalam. Membiarkan tetes hujan yang membuatnya basah kuyup berjatuhan membasahi lantai.
Mark melangkah dengan sorot dingin yang tertuju pada sebuah kamar. Pria itu mendekati pintu kamar itu dan membukanya secara perlahan. Mark bisa melihat sosok manis yang tertidur lelap di sana.
Ia mendekat dan menutup pintu untuk menguncinya. Tatapan mata yang dingin itu tak lepas sedikitpun dari sosok yang tengah mengandug benih seorang Lee Jeno tersebut.
Mark mendekat dan duduk di tepi ranjang. Jari jemarinya bergerak untuk membelai surai rambut hitam Renjun dengan gerakan lembut yang intens.
Renjun menggeliat dan menggumamkan nama Jeno begitu saja. Pria manis itu membuka mata secara perlahan dan terkejut bukan main ketika melihat sosok Mark yang ada di dalam kamarnya.
"Terkejut?"
Renjun langsung bangun dan menjauh dari ranjang. Ia menoleh kesana kemari mencari Jeno, namun tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love
Fanfiction"Terkadang dari suatu cerita yang rumit. Hal yang selalu ku pertanyakan adalah akhir dari pemeran utamanya. Jika ia memiliki akhir yang bahagia, maka akhir bahagia seperti apa yang akan ia dapatkan setelah kisah rumit yang menghancurkan hatinya menj...