[ingat! Hanya fiksi!]
Aku melewati hari-hari dengan penuh perjuangan. Bahkan mimpiku sangat menyakitkan.[Jung Seung Hwan - If It Is You]
🥀🥀🥀
Jaemin tengah tertidur dan itu tidak benar-benar terlelap. Pria manis itu masih bisa mendengar bagaimana langit masih kuat untuk menurunkan butir airnya dengan banyak.
Beberapa kali ia membuka mata sekedar melihat bagaimana cahaya kilat masih datang dan gemuruhnya masih mengusik.
Membuat pertanyaan kapan hujan ini akan berhenti? Betah bertahan di benaknya sejak berjam-jam yang lalu.
Jaemin menyibak selimut dan menapakan kaki hangatnya ke lantai yang dingin. Ia memakai sandal rumah berwarna putih dan berjalan keluar pintu untuk pergi ke dapur.
Rasa haus datang melanda tenggorokannya secara tiba-tiba. Ia memandang pintu kamar tepat dimana Taeyong dan Jaehyun berada, nampaknya kedua orang itu tertidur lelap di dalam sana.
Jaemin menuangkan air ke dalam gelas dan meneguk secara perlahan. Ia juga tidak akan bisa benar-benar tertidur jika Jeno belum juga pulang.
Ia meletakan gelasnya kembali ke atas meja dan akan menuangkan lagi sebelum pergerakannya berubah urung.
Jaemin sekarang ingat bahwa ia melupakan satu hal sejak tadi. Renjun. Pria yang akan menampung benih suaminya juga tidak ada.
Ia mungkin akan menjatuhkan gelasnya jika tengah memegang benda rapuh tersebut. Tubuhnya melemas dan ia nyaris merosot ke lantai jika saja tidak menopang pada tepian meja.
Jaemin mendengar secara samar suara mobil yang masuk kedalam bagasi. Pria manis itu langsung berlari menaiki tangga dan berjongkok untuk menyamarkan diri di antara pilar-pilar kecil yang ada di pagar pembatas.
Pintu menuju bagasi terbuka. Disana ia bisa melihat Jeno datang bersama Renjun. Pria nya bahkan tengah memapah Renjun dengan perlahan dan langkah pria mungil itu tertatih.
Mengantarkan pria manis itu menuju kamarnya. Jaemin bahkan bisa melihat bagaimana keadaan suaminya juga cukup berantakan. Ia langsung masuk ke kamar dan naik ke atas ranjang. Menyelimuti diri nya sendiri hingga sebahu. Memilih untuk berbaring menyamping, membelakangi pintu. Tubuhnya bergetar ketika ia berusaha untuk diam.
Jaemin berusaha menutup mata dan berpura-pura tertidur. Tubuhnya yang bergetar tertutup selimut dengan baik, walau sesekali ia merutuk dalam hati dengan respon tubuhnya yang berlebihan dan membuatnya ingin menangis.
Nampaknya pintu telah terbuka dan suaminya telah masuk. Ia bisa merasakan punggungnya menjadi begitu dingin karena tengah di tatap.
Jaemin memejamkan mata dan berusaha bersikap seolah ia benar-benar telah tertidur. Jantungnya berdegup kencang karena hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love
Fanfiction"Terkadang dari suatu cerita yang rumit. Hal yang selalu ku pertanyakan adalah akhir dari pemeran utamanya. Jika ia memiliki akhir yang bahagia, maka akhir bahagia seperti apa yang akan ia dapatkan setelah kisah rumit yang menghancurkan hatinya menj...