Chapter 3: Tentang kita [3]

13.5K 1.6K 370
                                    

       Kenangan bermunculan satu persatu, dan itu hanya di penuhi dengan wajahmu yang tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kenangan bermunculan satu persatu, dan itu hanya di penuhi dengan wajahmu yang tersenyum.
Apa yang membuat begitu menyenangkan ketika kau berada disisiku?

Jika aku hanya melewati hari demi hari, apakah aku bisa hidup tanpa air mata? Luka yang tak terhitung, kenangan yang menyakitkan, akankah mengalir seperti waktu?

Apakah aku benar-benar baik-baik saja untukmu?

Bisakah aku benar-benar tinggal disisimu?

Bahkan jika kau mendorongku menjauh karena ku tak layak untukmu, itu bukan salahmu.

Mungkin aku terlalu banyak terluka.

Mungkin aku terlalu banyak kesulitan.

Jika kamu memelukku karena tak bisa mendorongku menjauh, maka aku akan tinggal bersamamu.

Aku tak akan selangkah di depanmu. Aku akan berada dua langkah dibelakangmu. Kesulitan apapun yang mungkin datang. Aku akan melindungi kamu dari belakangmu.

Jika kamu memelukku karena tak bisa mendorongku menjauh, maka aku akan menjadi serakah.

[Good To Be With You]
_Soyou

🥀🥀🥀

Jeno berjalan memasuki perusahaan, diiringi beberapa asisten yang mengiring langkahnya di belakang. Hingga mendadak derap langkah itu harus terhenti saat akan berpapasan dengan ayahnya.

Dengan segera pria itu sedikit membungkukan badan memberi hormat pada sang ayah. Yang hanya di tanggapi deheman dan wajah tak bersahabat pria paruh baya tersebut. Jeno hanya tersenyum kecil ketika ayahnya berlalu pergi setelahnya. Merasa begitu tertohok di dalam hati saat mendapatkan perlakuan yang sedemikian rupa oleh keluarganya.

"Direktur Lee, anda tidak apa?" Salah satu asisten nya bertanya dan Jeno menganggukan kepala pelan sembari melirik ke arah asisten setianya yang tengah menatapnya cemas.

Setelahnya Jeno kembali melangkah untuk memasuki lift dan menuju ruangannya sendiri. Meninggalkan para karyawan yang kembali bergosip disana setelah melihat semakin memburuknya interaksi yang terjadi diantara kedua pria bermarga Lee tersebut.

"hubungan direktur dengan presdir kelihatannya semakin memburuk." Renjun hanya diam mendengarkan temannya berbicara. Ia sibuk membuat salinan berkas di mesin Fotocopy. Manik matanya memilih tetap terpaku pada lembaran-lembaran kertas yang salin menumpuk setelah keluar dari mesin.

"Kau tau? Sedang heboh rumor bahwa Direktur Lee dipaksa untuk menikah lagi agar bisa mendapatkan keturunan." Iris mata renjun bergerak. Beralih ke depan sejenak sebelum kembali tertuju ke arah kertas-kertas itu lagi.

Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang