Chapter 2

834 101 8
                                    

Jaehyun membuka kedua matanya untuk melihat sekeliling. Tidak ada siapapun termasuk jalang cantik yang ia hancurkan semalam.

Beranjak dari kasur. Mungkin saja jalang cantik itu sedang mandi, namun saat Jaehyun membuka pintu kamar mandi ia malah tidak menemukan siapapun.

Kemana perginya? Bukankah seharusnya jalang mendapatkan uang setelah digunakan?

***

"Ceritakan padaku. Bagaimana kau bisa salah orang?" Tanya Ten.

Setelah menerima pesan seperti itu dari Taeyong, Ten langsung saja bergegas menuju kediaman Seo, tempat tinggal sementara untuk Taeyong.

Untung saja Ten sudah mandi dan berdandan, jadi penampilannya tidak terlalu buruk untuk menggoda paman Taeyong, ups! Maksudnya untuk bertemu Taeyong.

Menghela nafas, "Ku fikir Jaehyun adalah orang yang kau sewa untukku," mata dengan iris sekelam malam itu menatap wajah Ten dengan jengkel, "Lagi pula, sebelum kau pergi meninggalkanku di bar semalam, kau hanya berkata jika orang itu tinggi dan tampan," Taeyong mendengus untuk menghilangkan sedikit rasa kesalanya. "Jadi, mana ku tahu jika Jaehyun bukanlah orang yang kau sewa."

Ten mendengus, "Kau bodoh? Bukankah aku sudah mengirimkan sebuah foto orang yang akan kau sewa?"

Kali ini Taeyong mengernyit. "Foto yang mana?"

Ten mengotak ngatik ponselnya mencari sebuah pesan lalu ia tunjukkan tepat didepan wajah Taeyong.

"Ini!! Kau lihat?!"

Ahjussi tampan❤

Namanya Lucas|Dia tampankan?|Read

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namanya Lucas|
Dia tampankan?|
Read

"Ya, aku melihatnya. Tapi, kau mengirimkan pesan itu kepada pamanku. Bukan untukku."

"WHAT?!"

Beginilah jadinya jika kau berteman dengan orang yang bodoh padahal kau sendiri juga bodoh. Maka hanya kebodohan yang bisa kalian dapat.

"Huaaaaa! Bagaimana ini? Johnny Ahjussi pasti berfikir jika aku memiliki kekasih! Akh! Usahaku untuk mendekatinya selama ini akan sia-sia saja jika seperti ini!" hanya rengekan-rengekan seperti itu yang bisa Taeyong dengar didalam kamarnya.

Untung saja pamannya, Seo Johnny sudah pergi bekerja jika tidak, mungkin Ten akan ia tendang keluar sejak tadi.

Mendengus, "Bukankah usahamu sejak dulu memang selalu sia-sia? Bahkan Ahjussi tidak pernah melirikmu sama sekali," cibir Taeyong mebuat wajah Ten menjadi lesu.

Ucapan Taeyong sama seperti anak panah yang tidak pernah meleset untuk membidik sasarannya, sekalipun itu sahabatnya sendiri.

Best Mistake『JAEYONG』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang