•
Siapapun pasti paham kalau pertemuan mereka kemarin sangatlah berkesan dan penuh makna, tidak terkecuali Lia yang akhirnya bisa sedikit merasa lega karna ia tidak perlu melepaskan siapapun.
Jaemin sebagai sosok yang ia cintai dan Jeno sebagai pengganti dikala Jaemin yang sibuk sendiri.
Sejak memasuki kelas 11, Jaemin memang menjadi lebih aktif dalam kegiatan eskul dan lagi-lagi persiapan olimpiade.
Kalau saja waktu bisa diputar, Lia ingin Jaemin yang dulu, saat orang itu masih bersifat layaknya manusia ansos. Tapi tidak untuk masalah kepekaan, Jaemin yang sekarang jauh lebih humoris dan perhatian.
Dan bagaimana tentang Jeno?
Dia sedikit lebih protektif namun selalu memprioritaskan keinginan Lia, sedikit berbeda dengan Jaemin yang memang sudah memiliki dunianya sendiri.
Disitulah peran Jeno, untuk menemani Lia yang sebenarnya membutuhkan Jaemin.
"Hari ini balik bareng yuk, kata Renjun tadi anak osis bakal ada rapat buat PENSI."
"Tapi aku maunya ga langsung balik," kode Lia menyadarkan kepalanya dibahu Jaemin.
"Setiap senin sampai rabu kamu mood banget buat muterin kota, soalnya jenuh disekolah. Kamis dan jumat selalu mampir ke cafe or taman buat jalan-jalan gabut. Weekend ngajak ke pasar buat beli bahan, terus kita masak bareng."
Lia berdecak kagum, padahal waktu yang mereka habiskan tidak setiap hari. Mungkin sebulan hanya seminggu kurang, tapi dalam kurun waktu itu Jaemin mampu mengurutkan bahkan mengingatnya.
Berbeda dengan Jeno yang selalu basa-basi bertanya, Lia memang hobi membandingkan Jaemin dan Jeno.
"Inget banget yaa.."
"Seenggaknya, walaupun kita jarang ngehabisin waktu bareng, bukan berarti udah ga saling perduli."
"Iya Mas Jaemin," goda Lia yang mendapatkan kikikan dari Jaemin.
Hp Jaemin berdering, menandakan alarmnya sudah berbunyi. Tempat mereka ngebucin memang dirooftop, jarang ada yang mau menghabiskan waktu untuk menaiki puluhan anak tangga.
Yang ada nanti malah mati muda gegara kecapekan.
Kalau sudah sampai rooftop, suara bel masuk pun tidak terdengar sedikitpun. Itulah alasannya Jaemin memasang alarm untuk jaga-jaga.
"Udah waktunya masuk kelas, kamu turun duluan gih.."
Lia memasang wajah cemberut, ia masih ingin menghabiskan waktu berdua. "Gendong.." ucapnya manja.
"Nanti ketahuan pacar kamu, terus yang ada malah gelut. Kan kamu sendiri yang bilang kalo gamau liat aku berantem lagi."
"Ck, alasan terus. Bilang aja kalo kamu gamau gendong gara-gara aku makin gemuk kann."
KAMU SEDANG MEMBACA
ll. Minus 101% 𓇚 [✔]
Fanfiction- Done - S2 - "Sebaik apapun skenario yang kita buat, kenyataanya adalah tetap harus melewati sebuah karma.." Lanjutan story/sequel dari ff yang berjudul "Orang Ketiga". Anggap saja sebagai Season 2, untuk menilik lagi bagaimana kehidupan dari sisi...