7| Pensi-mu dengannya

74 19 7
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Panggung yang megah, stan makanan yang berjejer, serta ratusan siswa yang sibuk berada dibalik layar. Masih cukup pagi sebelum acara dimulai, hari ini Jeno memang menjemput Lia lebih awal. Melihat tugasnya yang harus berkoordinasi dulu dengan anggota lain.

Bukan masalah bagi Lia, datang duluan atau tidak tetap akan merasa geraknya dibatasi. Jeno secara khusus meminta seluruh waktunya agar mereka bisa berjalan mengelilingi stan dan menonton jalannya acara. Sebut saja ngebucin.

Ntah untuk Jaemin, kabar terakhir sih dia akan sibuk seharian diperpustakaan.

"Liaaaa," sapa Chaeryeong yang baru saja memasuki halaman sekolah.

Lia melambaikan tangannya sambil tersenyum, "tumben datengnya ga mepet."

"Ihhh lo gatau sih, kebanyakan bareng Jeno ampe kudet kemaren ada rapat kelas. Mending ikut gue deh ke stan kelas, anak-anak lagi pada ngumpul disana soalnya," ajaknya menarik tangan Lia.

"Tttapi Jeno nyuruh gue nung—"

"Eiteiteitttttt," tukas Chaeryeong menaruh jari telunjuknya didepan bibir Lia. "Ikut aja ayok, kesyan gue liat lo duduk nge-ansos disini."

Bener juga sih, 15 menit duduk mojok nungguin Jeno yang katanya, "tunggu disini bentar yaa, habis itu kita jalan bareng.." setelah itu kegiatannya berganti melamun dan menghitung detik dalam jam tangannya.

Dan lagi, baru kali ini Lia mau menunggu Jeno. Padahal biasanya ia selalu bersikap acuh dan cenderung pergi duluan. Ada apa dengan Lia? Molla..

Ia mengedarkan pandangan mencari sosok Jeno, manatau orang itu sedang melangkah kearahnya. Tapi nihil, hanya suara Chaeryeong yang berisik untuk mengajaknya pergi.

"Ayookk, ntar juga Jeno kalo nyariin ke stan. Tenang ajaa."

Ga, bukan itu masalahnya. Lia hanya takut kalau ternyata Jaemin juga nimbrung dulu di stan, terus Jeno bakal kesana, dijamin suasana auto dark-dark jumat kliwon.

"Hmmm..gimana yaa.."

"Oi, Choi Jisuuuu.."

Keduanya menoleh, melihat siapa yang baru saja memanggil nama Lia.

Nampak tak nyaman, sedekat apapun hubungan yang dipikirkan Minju padanya, Lia tetap tidak akan pernah menganggap manusia itu sebagai temannya, melainkan kutu beras yang harus dibasmi.

"Lah lah lahhh, masih adem disini ternyata. Gue kira lo ikut join diperpus bareng Jaemin ama Ryujin.." celetuk Minju tanpa dosa.

Tanpa perduli dengan omongan Minju, Lia menggandeng cepat Chaeryeong untuk segera minggat dari sana.

ll. Minus 101% 𓇚 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang