4| Kabar Ryujin

83 21 1
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Sedia tisu sebelum menghikssrot :"

Lia paham kok mau seberusaha apapun dirinya buat ga jealous ke Ryujin, tetep aja orang itu dulu atau mungkin sampe sekarang masih punya perasaan ke Jaemin. Walaupun Ryujin juga yang dulu membantu hubungannya.

Tapi, tetap saja. Sedikit banyak ada kekhawatiran dalam hati dan otak Lia.

Ryujin itu berlian tersembunyi. Didepan orang-orang terlihat kasar, tapi berbeda sat bersama Jaemin. Mereka hampir seperti sepasang kekasih.

Tidak seperti Lia yang sudah pro ngegombal kumpulan cowo, yaaa udah insyaf sih semenjak ada Jaemin.

Ada harasia—eh rahasia.

Sesuatu yang masih dipendam Lia, cerita tentang hari itu. Dimana ia mendengar hal yang menyakitkan dari orang lain. Jaemin dan Ryujin yang berbincang sangat sendu dan haru.

Lia masih menahannya, ia tidak ingin lagi kehilangan seseorang hanya karna kesal sendiri. Meskipun jawabannya nanti sesuai dengan ekspektasi.

"Li, lo ngelamun?"

Lia beralih atensi kearah Chaeryeong, "engga, kenapa?"

Teman sebangkunya itu langsung mengode dan menunjuk kearah pintu kelas. Seseorang yang baru dipikirkannya sedang berdiri disana. Shin Ryujin.

Langkahnya santai menemui Ryujin, mungkin ada seminggu lebih sejak mereka bertemu. Padahal satu komplek.

"Lo lagi menghindar?" Tanya Ryujin tanpa basa-basi.

"Hah, ga salah denger kan gue?" Balik Lia sedikit menaikkan sebelah alisnya.

Ryujin menghembuskan nafasnya lega, "gue kira lo menghindar, soalnya tiap kerumah lo selalu gaada.."

"U know me Jin, kalo ga jalan sama Jeno yaaa Jaemin," bisiknya.

"Gila lo."

Gadis itu tertawa renyah, membuat kumpulan mata mengarah ke topik pembicaraan mereka. Sebab sejauh ini tidak ada yang tau.

Mengalir begitu saja, baik obrolan maupun langkah kaki mereka yang menuju ke taman. Karna sudah lama, banyak hal yang mereka bicarakan.

Yang membuat Lia selalu labil saat bersama dan tidak dengan Ryujin. Ia tidak pernah bernegatif thinking saat orang itu ada didepannya. Berbeda saat tetangganya itu berada disekitar Jaemin, seketika Lia merasa memiliki anxiety berlebih.

"Lo gabisa stuck, mau sepinter apapun lo mainin perannya Li.."

"I know," jawab Lia santai. "Bahkan gue gapernah berhenti buat mikirin semuanya."

Ryujin mengambil posisi duduk dikursi panjang, "gue tau lo bukan Lia yang dulu, gue percaya apapun keputusan yang lo ambil nanti."

"And thenn..gimana kabar lo Jin?"

ll. Minus 101% 𓇚 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang