12| Pilihan Lia

127 18 0
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti menekan tombol reset, semua hal kembali berputar kebelakang dan dimulai dari awal lagi.

Jaemin yang hanya bisa Lia lihat di satu tempat, yaitu sekolah. Menemui kegiatan Jaemin yang hanya seputar belajar dan belajar. Mereka hanya seperti orang yang sekedar kenal tanpa pernah punya masa lalu bersama.

Ia juga tidak tahu, saat mereka berpapasan atau berada dalam kelompok yang sama, Jaemin bersikap biasa tanpa canggung, menyamaratakan perhatiannya pada teman-teman yang lain.

Hanya aneh, Lia yang dulu selalu merasa berbeda sekarang dipandang tidak lebih seperti yang lain. Dan ia masih tidak bisa untuk itu, kecanggungan selalu muncul terlepas orang itu sudah tampak baik-baik saja.

Apa Lia tidak memiliki kesan yang kuat, sehingga mudah dilupakan?

"Liii, batagor lo buat gue aja gimana?" Tanya Haechan yang menatap miris makanan didepan Lia.

Kesadarannya pulih dan langsung menatap batagor yang hampir tidak berbentuk karna ulah garpunya. "E-eeh astagaa, serius lo masih mau?"

"Daripada jadi pelampiasan kan, mending gue yang makan."

Dimana lagi dapat bentukan teman laknat kek Haechan, hati lagi badmood pake sarkas gatau tempat.

Baru saja Lia ingin menjitak kepala Haechan, tapi sesuatu menahannya agar segera beralih fokus.

"Mau berapa lama menghindar, gue yang diteror Jeno terus loh.." ucap Hyunjin memamerkan layar hpnya.

"Oalaahh, jadi selama ini lo ngegantiin Lia buat pacaran ama Jeno??"

Hyunjin menjitak keras manusia disebelahnya, tentu mendapatkan kikikan dari Lia karna dendamnya terbalaskan.

"Choi Ji—"

"Iyaiyaiyaaaa, nanti gue chat diaaa," tukas Lia menaruh kepalanya diatas meja.

•••

Tugas sebelum langsung pulang ke rumah, Lia harus mengecek kelengkapan obat dan piket di uks.

Kalau saja diruangan itu punya penawar untuk sakit hatinya, mungkin Lia akan bersemangat menuju tempat itu. Semua diperparah karna hari ini teman-temannya yang lain malah lupa dan sudah pulang duluan. Sejak pindah sekolah Lia memang merasa kalau dirinya benar-benar mendapatkan peran baru.

Dulu di cap sebagai gadis nakal dan bandel, sekarang menjadi murid pendiam dan biasa. Tidak setenar dulu.

Langkahnya berhenti saat seseorang tiba-tiba memeluknya dari belakang. Jantung yang sudah lama tenang, kini mulai berpacu seiring dengan hatinya. Menerka bahwa dia adalah..

ll. Minus 101% 𓇚 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang