2| Kisah dari Lia (2)

122 25 2
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lia menceritakannya, alasan kenapa rumah yang sekarang sedang mereka kunjungi sudah tidak lagi jadi tempat berteduh untuknya.

Membuka lagi rasa sakit yang harusnya sudah ia kubur tanpa perlu dijenguk.

Tapi Lia sadar, Jaemin perlu tau agar keadaanya tidak penuh dengan salah paham. Cukup kemarin mereka berjauhan karna misscom.

Lia mengambil nafas dalam-dalam, "orang yang pernah aku sebut sebagai papa, pernah datang dan bertingkah gila," ucap Lia memulai kisahnya.

Jaemin yang seakan sudah tau mulai merangkul Lia untuk berada lebih dekat. Menguatkan Lia agar tidak terjatuh dari posisi berdirinya.

Mata Lia menatap lurus pintu rumah, mereka memang sedang berdiri didepan pintu luar. Tanpa berniat sedikitpun untuk masuk.

"D-ddia datang sore itu, masuk tanpa aku tau. Setelah kejadian dia nyiksa mama sampai mmatii.." suara Lia tercekat, tangan dan kakinya terasa dingin.

Rasa sesak mengikat paru-paru, emosinya berkumpul memenuhi tubuh. Sesuatu yang tidak akan pernah bisa terurai untuk diiklaskan begitu saja.

Jaemin beralih memeluk gadis disebelahnya, mendekap dan memberikan kehangatan agar Lia tidak merasa sepi dan kedinginan.

"Lagi. Kedatangannya c-ccuma karna penngen ngelammpiasinn emosii, dia mukul aku J.." isak Lia memeluk erat Jaemin.

Tentu rasa kesal dalam diri Jaemin semakin membengkak, kesal karna baru tahu tentang apa yang Lia alami selama Jaemin tidak ada.

Jaemin membuang pemikiran soal dimana Jeno, sudah pasti orang itu lebih tidak tau mengenai masalah Lia.

"Balik Jadi Jaemin yang dulu ya J, jangan pernah buat alasan apapun buat mukulin seseorang. Jadi Jaeminnya Lia yang kemarin lusa.."

Ingin, bahkan Jaemin berani bertaruh untuk mengatakan iya. Tidak akan berkelahi bukanlah janji yang sulit, tapi kembali menjadi Jaemin yang dulu?

Yang seperti apa?

Bahkan Jaemin bisa menjadi lebih kuat untuk melewati semua karna ada perubahan dalam dirinya.

"Maksud kamu gimana, apa aku berubah terlalu banyak?"

Lia menyudahi dekapannya dan beralih menatap Jaemin, "aku selalu suka mau gimanapun kamu sekarang, tapi kamu lebih cocok kalau sedikit lebih kalem."

"Kalem?" Ulang Jaemin.

"Heeum, Jaemin yang suka kikuk kalo..."

"Kalo apaa, kam--"

Lia sedikit berjinjit dan memajukan wajahnya, "kalo aku tatap dari deket."

"Damn.." Jaemin menahan nafasnya. Ia lupa kalau Lia bukanlah gadis yang suka terlalu larut dalam tangis, moodnya bisa berubah dengan cepat karna tidak ingin membuat suasana disekitar menjadi buruk.

ll. Minus 101% 𓇚 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang