Special Chapter for ulang tahun Eren ✨
Sore hari nan cerah. Eren lagi tidur tengkurep di kolong tempat tidurnya. Kenapa? Karena di sana adem. Sambil puter lagu yang lagi hits, Eren nyanyi dikit-dikit.
''Take me home i'm falling~
Love me long i'm rumbling~''Dah lupa dunia Eren. Tapi belum juga lagunya selesai, Mikasa masuk kamar Eren sambil lari-lari.
''Ereh!'' Teriak Mikasa.
"Apa mik jangan ganggu gue lagi konser." Jawab Eren. Mikasa celingak-celinguk nyari Eren. Ada suaranya tapi orangnya gak keliatan. Oh ternyata di kolong ranjang.
"Ren gawat. Armin sama Jean, mereka tengkar!"
"Ribut lagi? Hem biarin mik. Armin mah jago debat dia kan smart. Entar si Jean di injek Armin, kapok juga dia." Btw si Armin jagonya nginjek gaes. Dia pernah hampir di rekrut main di anime sebelah buat injek2 anggur.
"Gak begitu, Ren. Tapi si Armin, digebukin!"
"APA?!!" teriak Eren ala sinetron India. Dirinya hampir kejedot ranjang saking kagetnya.
"Bener-bener dia ye. Beraninya ama Armin doang. Biar gue yang belain." Eren keluar dari kolong. Dia naikin celana terus cap cus keluar. Melihat itu Mikasa tersenyum bahagia.
"Dimana mereka berantemnya mik?"
"Di depan rumah lo Ren."
"Kok di depan rumah gue?"
Mikasa mangap mingkem mau jawab eren. Untungnya Eren gak banyak cing cong dan langsung otw ke depan.
"Woi Surtini! Berhenti gebukin Armin! Gebuk gue kalo berani!" Eren melihat keadaan Armin. Dia lemah semampir di aspal, darahnya keluar sana sini. Sakit hati Eren. Eh tapi kok bau marjan?
"Lo jangan ikutan. Ini masalah gue sama Armin."
"Masalah Armin masalah gue juga. Yang lebih bermasalah, KALIAN BERANTEM DI DEPAN RUMAH GUE!"
"YAKAN GUE GATAU INI RUMAH LO."
"Berhenti, stop Fernando. Aku pusing mendengar teriakanmu."
"Suara lo lebih bikin pusing ya Alejandro."
Armin yang lagi bonyok pengen banget rasanya teriak "INI GUE GAK DI TOLONGIN?!" tapi dirinya terlalu lemah untuk itu. Jadi Armin hanya lanjut rebahan sambil merasakan nikmatnya aspal yang anget.
Selagi Eren dan Jean adu bacot, lewatlah sekelompok orang yang habis jajan es cendol di depan gang. Mendengar ribut2, mereka melihat apa yang terjadi. Dan disana mereka melihat Eren lagi saling jambak sama Jean. Sekelompok itu adalah Bertolt, Reiner, Annie, Sasha sama Connie.
"Gaes kayaknya kalian kenal mereka gak sih?"
"Gak. Gue gak kenal. Bye." Annie masih santai sambil emut kiko.
"Beb jangan pergi dulu. Ayo kita pisahin mereka!" Teriak Bertolt.
"Hah? Pisahin? Yakin?"
"Ehehe. Gak, ayo kita sorakin mereka maksudnya."
Annie gak tertarik. Jadi doi lanjut jalan aja. Berbeda sama Reiner, Connie dan Sasha yang langsung jadi tim sorak-sorak bergembira. Bertolt dilema. Di sisi lain dirinya ingin jalan berduaan sama Annie, tapi di sisi lain dirinya sangat tertarik mau sorakin orang pada ribut. Gejolak batin. Tapi dengan tekad kuat, Bertolt memutuskan untuk....
Jadi tim sorak-sorak bergembira.
"Tendang selangkangannya Ren! Ah cupu lo gitu aja gak bisa." Kata Reiner.
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome To SMA Shingeki
FanfictionProyek bangunan aja nolak kalo dikasih tumbal kayak makhluk makhluk dalam book ini. Kehidupan sekolah yang absurd para tokoh Attack on Titan di SMA-dibumbui dengan chat sehari-hari yang Gaje. Apakah kamu penghuni SMA shingeki yang berikutnya? . . 🥇...