Pagi hari yang terlihat seperti hari-hari biasanya. Tak pernah diduga oleh siapapun justru menjadi awal kekacauan besar.
...
Karena kasus kopit sudah menurun, dan murid-murid SMA Shingeki semua sudah di vaksin 2 kali, maka diputuskan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Untuk membuka pertemuan setelah melewati libur yang amat Panjang itu, maka diadakanlah olahraga massal se SMA Shingeki untuk mencegah para murid terkena penyakit yang macem-macem.
"Min lo yang semangat dong. Masuk pertama masa loyo begitu." Kata Eren sebab melihat sobat kepompongnya itu lemah letih lesu lunglai lopyu.
"Gatau ren, kenapa gue bisa lemes begini. Apa jangan-jangan gue tipes?" kata Armin.
"Etdah min, kalo begitu ngapain lo masuk sekolah? Udah kaya maba aja lo tipes gegara nugas."
"ehe bercanda ren. Gue belom sarapan. Belom minum kopi juga."
"Mau nasi padang?" tanya Mikasa.
"Mau sih mik. Tapi emang pagi begini ada yang jual?"
"Gak ada min, tapi nih gue bawa." Mikasa kasih bungkusan yang katanya itu nasi padang.
"NANI?!" terkejut Armin cem wibu pula. Armin inget Mikasa pernah bilang kalo om dia itu pemilik rumah makan padang terbesar di Shingashina yang cabangnya udah di sana sini. Mereka bertiga pun melanjutkan perjalanan sementara Armin sambil makan.
Jam menunjukkan pukul 07.00. Petugas osis melaksanakan tanggung jawabnya yaitu menggiring- eh maksudnya memimpin apel sebelum melaksanakan kegiatan. Soalnya ini acara besar.
"Jean, kayaknya kita salah kelas deh." Gumam Connie sambil tengok kanan kiri.
"buset saking lamanya libur gue lupa temen kita siapa aja Con." Dua manusia lagi kebingungan mencari kawanannya.
"Tapi nyasar kelasnya jangan se ekstrim ini dong. Yakali kita ikut baris kelas 3, mana kelasnya bang Levi pula." Connie jadi canggung garuk sana garuk sini soalnya takut berdiri nyusruk barisan kakak kelas.
"Yaudah, sebelum mbak Petra nyiapin barisan kita harus cari temen-temen kita." Putus Jean.
"Kita berpencar? " Tanya Connie.
"ya kaga usah berpencar juga, dodol." Lo pikir kita main film?!
"Ya sorry biasanya kan begitu."
Akhirnya mereka Bersama-sama pergi mencari teman sekelas yang lain.
Menit-menit berlalu tapi barisan belum beres juga. Bikin petugas osis geregetan.
"Itu si bongsor anak kelas satu!" mbak Petra emang kecil, tapi kalau Bertholdtnya setinggi gapura kecamatan, mau bersembunyi pun tetep keliatan. Kenapa bersembunyi? Soalnya Bertholdt salah pake seragam hari ini. Doi malah pake baju pramuka.
"Waduh mampus nih gue bakal di hukum sama osis?" bertholdt panik.
"Tenang Ber. Paling suruh sedot wc doang." Terka Reiner.
"Doang matamu."
"kenapa kamu gak pake baju olahraga?" Tanya Petra. Si ketua Osis.
"A a anu kak.."
"Rumah dia kebakaran kak." Sahut Reiner tanpa babibu.
Bertholtd tampar mulut Reiner.
"Hus! Sembarangan lo Rei. Kalo kasih alesan yang bagus dikit dong." -Bertholdt.
"Ih apa sih gue kan niat bantuin lo." Kata Reiner si anak emas. Berusaha membantu temannya karena sejak tadi hanya aa uu.
"Ya jangan gitu. Entar kalo jadi kenyataan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome To SMA Shingeki
FanfictionProyek bangunan aja nolak kalo dikasih tumbal kayak makhluk makhluk dalam book ini. Kehidupan sekolah yang absurd para tokoh Attack on Titan di SMA-dibumbui dengan chat sehari-hari yang Gaje. Apakah kamu penghuni SMA shingeki yang berikutnya? . . 🥇...