Syarat Jadi Pacar Sasha - Nicolo Mencari Restu

976 134 35
                                    

Jean dan Connie sedang dilanda kebingungan. Lebih tepatnya mereka gemes. Gemes sama kelakuan Sasha akhir-akhir ini yang tiba-tiba berubah. Semua berawal satu minggu lalu setelah pulang sekolah. Jean sama Connie pulang berdua. Bukan pulang ke rumah masing-masing, eh tapi pulang ke rumah Sasha.


"Sasha belum pulang loh." Kata maknya Sasha yang demikian membuat Jean dan Connie terkejut sampai hampir nyolot.

"Astagfirullahaladziim." Begitu teriak Connie.

"Biasa aja lo kaget gausah sok lebay pake teriak-teriak. Kalem aja napa."

"Tapi kalo Sasha kenapa-kenapa gimana? Kalo dia di culik om om yang suka nongkrong di deket sekolah, yang agak gila itu??"

"ASTAGFIRULLAHALADZIIM YA JANGAN DONG."

"Nah kan ngegas juga."

"Wah parah. Gak boleh dibiarkan. Ayo kita balik lagi ke sekolah."

"Mau sekolah lagi? Sekolah sehari sekali aja rasanya mau mati kok mau nambah sih lo?!"

Jean langsung gaplok kepala Connie. "Nyariin Sasha lah bego! Mana ada orang sekolah 2 kali."

"Oh hehe iya juga. Siapa tahu Sasha udah nunggu kita disana."

"Eh gausah gausah. Gausah repot-repot." Cegah mamanya Sasha sebelum Jean and Connie cabut.

"Tante gausah khawatir. Kita ini manusia-manusia kuat." Kata Connie.

"Iya tante percaya kok. Tapi Sasha pasti not what what. Dia kan manusia kuat juga." Kata maknya Sasha sok Inggris.

Aslinya Connie mau jawab 'oh jadi Sasha manusia? Kukira babi, eh canda. Kukira dia bidadari.' Tapi gak boleh dong. Entar Connie malah kena gebuk Braus sekeluarga. Bonyok dong.


"Kalian istirahat aja. Sini masuk dulu. Makan bareng anak-anak."

Jean sama Connie saling memandang.

"WAH BOLEH." Jawab mereka kompak cem suporter sepak bola.

Hari itu, tanpa berpikir apa-apa lagi, Jean sama Connie mengiyakan tawaran makan gratis di rumah Sasha. Makanannya enak, gratis, dan mereka emang doyan makan. Gak heran masing-masing ambil porsi kuli. Tak lama setelah itu, Sasha pulang ke rumah dalam keadaan...






Baik-baik saja.

Maknya Sasha, adek-adeknya, dan duo sahabatnya langsung menawarkan makan bareng. Biasanya Sasha bakalan ngamuk-ngamuk lihat jatah makan dia diembat duluan sama orang, tapi kali ini beda. Mengejutkan Jean dan Connie hingga bergoyang-goyang.

Pas ditawarin makan, Sasha pake mikir2, "enggak deh. Aku nanti lagi aja makannya." Begitu jawab Sasha trus langsung ngacir masuk kamar. Jelas saja Jean dan Connie terkejod akan hal itu.










Sejak saat itulah Connie dan Jean jadi sok main mata-mata. Mereka mengawasi gerak-gerik Sasha selama satu minggu ini yang udah kelewat aneh bin ngeselin. Usut punya usut, mereka berdua akhirnya memutuskan bahwa Sasha udah punya pacar. Ya. Ini gak bagus. Jean dan Connie gak akan setuju kalo Sasha punya pacar. Soalnya mereka entar iri, pengen punya pacar tapi mereka gak good looking.



Siang pulang sekolah, misi mata-mata dilanjutkan.

"Tadi pagi Sasha pamit pulang gak bareng sama kita. Itu anak pasti mau kencan lagi."

"Hooh. Berani-beraninya gak kasih tau kita."

Percakapan dua orang dari balik pohon randu gak jauh dari sekolah. Mereka mau mencari tahu siapa sih sebenernya orang yang bikin Sasha berubah. Dan benar. Gak lama, datanglah seorang pemuda nyamperin Sasha.

Welcome To SMA ShingekiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang