"Oluo!" teriak Petra. Doi gak berani menyentuh karena darah Oluo tumpah sana sini. Semua orang teriak melihat kejadian itu. Melihat Oluo yang seperti dimakan hidup-hidup oleh pak Keith Shadis. Sementara pak guru botak satu itu tak menunjukkan reaksi yang lain selain kejang-kejang dan teriak.
"Dia kenapa?" Tanya Zeke terheran-heran.
"gaes ini bahaya gak sih?" Hanji ikut kebingungan.
Suara temen-temennya terus bersautan di telinga Levi. Sementara dirinya masih berdiri terpaku menatap seseorang beberapa meter di depan sana. Otaknya mencoba memahami pelan-pelan situasi sekaligus memastikan orang yang dia perhatikan sejak tadi tak apa-apa.
Pak Keith mulai berlari ke arah orang-orang, menerkam mereka yang bisa dia tangkap. Semua mengalami perubahan setelah diterkam pak Keith, lalu semua ketakutan dan mulai berlari tak tentu arah karena orang yang bertingkah aneh seperti pak keith makin banyak.
Kepanikan itu lah yang membuat semuanya makin runyam. Levi menajamkan matanya lagi. Orang yang diserang pak Keith paling awal adalah orang yang suka ngaku-ngaku mirip dirinya, Oluo, apa dia mati? Lukanya sangat parah. Tapi Ternyata tidak. Pemuda itu bangkit lagi dan menatap tajam ke arah ketua osis. Siap untuk menerkamnya.
Refleks Levi langsung membuatnya bergerak dan berlari kencang. Mendorong tubuh Oluo kuat-kuat.
"Levi! Mikir apa sih lo!!" teriak hanji. Gila apa, beraninya mendekati Oluo yang telah diserang oleh pak Keith.
"oh mau jadi sok pahlawan dia." Komentar Zeke.
"gausah menghujat. Begitu lebih baik daripada elo geleyotan di punggung gue. Turun gak lo?!" perintah Erwin
"eh, sori gue gak ngeh kalo daritadi gue minta gendong ke elo. Panik soalnya." Kata Zeke sambil haha hihi.
"Lari!" teriak Levi sambil menarik kuat tangan Petra menjauh dari tempat semula.
"tapi Oluo!"
"Lari! Lari dari sini!" Hanji teriak kenceng banget biar semua orang pada denger.
"kenapa ini?" sasha panik. Semua panik.
"Zombie.." gumam Mikasa.
"??" sasha gak bisa bicara apa-apa lagi.
"kalo gue balik nyanyi, kira-kira zombienya masih pada mau goyang gak sih? Kalian bisa selamatkan diri pas mereka goyang." Celetuk Connie. Gak boleh dibiarkan, Jean langsung menampar muka Connie dengan elegan.
"eren!"
"eren sama Armin dimana?!" Mikasa mulai mengkhawatirkan kedua temannya itu.
"Lari dulu, mik!" Jean berteriak. Mencoba menarik Mikasa lari dari kerumunan sebab mereka dalam bahaya. Tapi Mikasa langsung menghindar. Ya, selama ini usaha Jean buat dia hanya bertepuk sebelah tangan. Connie pengen ketawa, tapi suasananya gak pas.
"Gue mau selamatin Eren. Mereka di toilet!" Mikasa gak peduli siapapun lagi, doi langsung lari. Hanya pengen cari Eren dan Armin.
"Gimana ini?" Jean panik karena Mikasa nekat menerobos lewat tengah-tengah orang yang sepertinya mulai terinveksi menjadi Zombie.
"Kita temenin dia, tolol! Kalo dia kenapa-kenapa gimana?!" teriak Sasha lalu menyusul Mikasa.
"Woi, bahaya!" jean garuk kepalanya kuat-kuat lantaran Connie pun ikut menyusul Sasha dan Mikasa.
"Ner, gimana ini?" -Jean.
"gue harus selamatin Annie sama bertholdt! Woi kampank! Lari ayok!!" teriak Reiner ke Bertholdt yang dari tadi Ternyata berdiri di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Welcome To SMA Shingeki
أدب الهواةProyek bangunan aja nolak kalo dikasih tumbal kayak makhluk makhluk dalam book ini. Kehidupan sekolah yang absurd para tokoh Attack on Titan di SMA-dibumbui dengan chat sehari-hari yang Gaje. Apakah kamu penghuni SMA shingeki yang berikutnya? . . 🥇...