Hari sudah malam dan suasana terlihat cukup sepi. Hanya ada beberapa penjaga yang berkeliaran dengan membawa obor untuk berpatroli.
Jungkook menyelinap perlahan dengan hati-hati. Berjalan bagai pencuri yang bersembunyi di bayang-bayang malam. Matanya melirik kanan dan kiri memastikan tidak ada yang menyadari keberadaannya. Anak itu memutuskan untuk kabur saat ia di suruh untuk menggantikan Minjae sebagai persembahan Raja.
Enak saja memperlakukannya seperti itu. Mentang-mentang sudah diselamatkan jadi ia harus membalas budi dengan mengorbankan dirinya begitu?
Tidak akan pernah terjadi.
Minjae memang bilang ia akan membujuk ayahnya agar membatalkan niat itu. Tapi kalau dilihat dari gelagat sang ayah sepertinya itu takkan mungkin. Jadi daripada menunggu dengan sia-sia lebih baik ia kabur saja.
Pertama, Jungkook harus mencari cara untuk bisa kembali ke dunianya. Satu-satunya cara yang bisa ia pikirkan adalah kembali ke danau dimana ia ditemukan. Mungkin saja disana ada pintu masuk antar dimensi seperti yang di film-film. Siapa yang tahu dan tak ada salahnya mencoba 'kan?
Jungkook kembali merapatkan tubuhnya kesebuah dinding kayu saat seorang penjaga tengah lewat. Ia refleks menahan nafasnya sembari melirik penjaga itu awas.
Ini bukan kali pertama Jungkook menyelinap keluar. Ia sering melakukannya dulu hanya untuk kabur dari rumahnya yang berisi orang-orang menyebalkan. Jadi melakukannya sekarang bukan perkara sulit.
Hanya jangan sampai ketahuan saja.
Saat dirasa aman, Jungkook langsung menaiki dinding pembatas halaman dengan luar. Tersenyum senang karena ia berhasil melakukannya begitu mudah.
Seharusnya begitu, tapi kakinya memijak benda yang salah hingga benda itu terjatuh dan menimbulkan suara nyaringnya yang khas.
"Siapa disana?!" teriak salah satu penjaga dengan cepat. Berlari kearah Jungkook berada sembari menjulurkan obornya agar bisa melihat dengan jelas.
"Persembahan untuk Raja kabur! Lapor pada Tuan Hong cepat!" teriak penjaga itu lagi dengan heboh dan berusaha menyusul Jungkook.
Sialan!
Sementara anak itu melotot syok dan langsung melompat turun dengan cepat. Kemudian ia berlari panik menuju ke arah hutan. Ia melewati perumahan penduduk yang sepi. Tidak ada yang berada diluar rumah hingga terasa seperti kota mati saja. Tapi itu bagus karena Jungkook bisa berlari dengan bebas tanpa hambatan.
"Sebelah sana!"
Jungkook menoleh kebelakang dan mendapati beberapa penjaga sudah mengejarnya.
"Aishh! Kenapa mereka cepat sekali?!" pekiknya dan semakin berlari kencang. Ia harus menemukan jalan menuju hutan dengan cepat.
Para penjaga yang mengejar mulai kehilangan jejak. Padahal tadi mereka melihatnya dengan jelas, tapi tiba-tiba saja sudah hilang begitu saja.
"Kalian kearah pasar. Sisanya ikut aku kearah sana!" titahnya pada lainnya. Hingga mereka terbagi menjadi dua grup dan menyebar.
Sedangkan Jungkook yang bersembunyi disalah satu gudang milik penduduk itu menghela nafas lega. Mengintip untuk memastikan bahwa yang mengejarnya sudah menjauh. Saat ia yakin, ia langsung keluar dan berlari lagi ke arah yang berbeda. Ia yakin ini jalan menuju hutan jika mengikuti arahan Minjae.
Sebenarnya Minjae juga akan membantunya untuk kabur jika sang ayah menolak permintaannya. Tapi karena tidak bisa menunggu lebih lama, maka Jungkook memutuskan pergi tanpa bilang.
Bersyukur dirinya bukan orang yang buta arah. Meski hanya dibekali gambar peta sederhana seperti ini tapi Jungkook bisa membacanya dengan baik. Google maps saja bisa ia taklukan apalagi hanya seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am a Dude but That Crazy King Said He Didn't Care..! (Vkook) {COMPLETED}
FanfictionKetika ketua geng melakukan perjalanan waktu ke masa lalu tanpa sengaja dan dipaksa untuk menjadi pasangan seorang Raja Tiran. Apa yang akan terjadi ? WARNING..! FUJOSHI AREA..! BOYXBOY AREA..! BOYS LOVE AREA..! GAY LOVE AREA..! SITU HOMOPHOBIC...