20

9.9K 1.5K 263
                                    

Setelah rapat Direksi itu, Kini Jungkook lah yang resmi diangkat menjadi Presiden Direktur. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh para Dewan lain saat pemilik perusahaan-perusahaan besar yang terkenal itu justru memihak Jungkook. Ini juga bisa menjadi kesempatan untuk perusahaan mereka agar mendapat banyak Investor. Jadi sebenarnya tidak ada alasan bagi mereka menolak jika itu akan menguntungkan perusahaan.

Sementara Hwangmin tak dapat berkutik dan hanya bisa menatap puteranya sendiri dengan bengis lalu pergi begitu saja meski rapat belum ditutup.
Jungkook yakin ayahnya tak mungkin diam saja, pasti pria itu akan melakukan sesuatu untuk merebut posisinya. Semenjak mengenal wanita itu—ibu tirinya—ayahnya banyak berubah dari sikap juga pemikiran. Hwangmin seperti seseorang yang terkena sihir. Tapi dijaman modern seperti ini, tidak ada yang namanya sihir jadi itu tidak mungkin.

Kemungkinan wanita itu sangat pandai memanipulasi seseorang.

Sekarang mereka tengah berkumpul diruangan Jungkook. Tidak ada yang bicara hingga membuat suasana sedikit aneh bagi Jungkook. Namun mereka bersikap berbeda satu sama lain.

Jika Taehyung terlihat gugup dan kaku, Min malah santai sekali dihadapannya. Lalu SoUi malah duduk disebelah Min dengan senyuman lebarnya terus menatap Jungkook.

Jungkook berdehem,"Jadi ? Bisa kalian jelaskan ?"

"Aku sudah berjanji pada kakekmu untuk menjagamu. Lagipula sahamku ada banyak, jadi aku tak masalah.." Jawab Taehyung namun ia mencoba tidak menatap Jungkook.

Oh oke...Jungkook tak tahu harus merespon bagaimana jadi ia menatap Min untuk meminta penjelasan juga.

"Suamiku mengenal kakek anda dengan baik, Presdir Jeon. Mungkin kakek anda sudah memprediksi hal ini jadi beliau meminta bantuan suamiku sejak jauh-jauh hari untuk mengawasi anda. Jadi disinilah saya untuk mewakilinya.." Jelas Min.

"Oke..lalu kenapa bibi juga ikut memberikan saham bibi padaku ?" Tanya Jungkook bingung.

Min mengendikkan bahunya santai,"Hanya ingin.."

Seharusnya Jungkook tidak heran. Ia menatap SoUi selanjutnya,"Kau ? Apa hubungan keluargamu dengan kakekku ?"

SoUi mengerjap sejenak masih dengan senyuman lebar,"Tidak ada.."

Hah ?

Jungkook semakin tidak mengerti. Kalau tidak ada kenapa ikut-ikutan memberi sahamnya ?!

Gadis itu berdiri lalu mendekat dan terduduk disebelah Jungkook, ia dengan santai memeluk lengan anak itu erat. Jungkook kaget jujur saja, tapi ia lebih kaget saat mendapati aura Taehyung yang seperti akan membunuh seseorang. Namun gadis itu tidak perduli, ia seolah tak menganggap kehadiran Taehyung sama sekali.

Jangan sampai ada pertumpahan darah disini, jadi ia mencoba melepas pelukan gadis itu tapi tenaganya kuat sekali.

"Hey bocah. Apa yang kau lakukan ? Kembali ketempatmu sana..!" Desis Taehyung sebal. Ia saja sedang setengah mati menahan dirinya tapi gadis itu dengan tak tahu malunya malah langsung memeluk Jungkook-nya.

"Aku bilang pada ayahku kalau orang yang aku suka butuh bantuan jadi ayah mengijinkanku melakukan apa saja untuk membantumu termasuk memberikan sedikit sahamnya.." Jelas SoUi. Anak itu benar-benar mengabaikan sosok Taehyung yang kini semakin terbakar cemburu setelah mendengar pengakuannya. Jika mereka masih berada dijaman Juseon, ia yakin SoUi pasti sudah dipenggal saat itu juga.

Jungkook rasa hanya dia saja yang waras ditempat ini. Tidak, lama-lama ia pun akan sama tak warasnya dengan mereka kalau begini caranya.

Bisa-bisanya mereka menganggap saham adalah sesuatu yang tidak penting dan dengan mudah memberikannya kepada orang lain. Apa mereka berfikir saham itu sejenis dengan permen ?! Kenapa mudah sekali memberikannya sih ?! Mana alasan mereka semua tidak ada yang masuk akal pula.

I am a Dude but That Crazy King Said He Didn't Care..! (Vkook) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang