Seperti ucapan kakeknya kemarin, hari ini Jungkook ijin dari sekolah untuk menghadiri rapat Direksi. Ia akan diperkenalkan sebagai penerus Jeon Company nanti ketika sang kakek resmi mengundurkan diri.
Anak itu memakai setelan kantor yang terpasang apik sekali ditubuhnya, demi sang kakek ia bahkan melepas semua tindikan ditelinganya dan menaikkan rambutnya hingga terlihat jelas keningnya yang mulus. Penampilan Jungkook hari ini pokoknya bikin siapa saja yang mengenalnya akan pangling seketika.
Bahkan sepanjang perjalanan mereka menuju ruangan rapat, tak henti-hentinya anak itu jadi bahan perhatian hingga gossip-gossip ringan antara karyawan wanita yang penasaran dengan anak itu. Apalagi fakta Jungkook berjalan mengikuti sang Direktur perusahaan didepannya.
"Sepertinya kau cukup menarik perhatian.." Kata kakek Jeon saat menyadari tatapan-tatapan memuja itu.
Jungkook terkekeh pelan,"Mau bagaimana lagi, cucumu ini kan memang tampan tiada duanya kakek."
"Astaga..darimana sifat narsismu itu ?"
"Bukankah darimu, kakek ?"
Kakek Jeon berdehem seketika dan terus berjalan sementara Jungkook tertawa sendiri karena berhasil menggoda kakeknya. Meski terlihat berwibawa dan berkharisma tapi kakek Jeon itu termasuk orang yang super Narsis. Dulu ia sering membicarakan tentang masa mudanya pada Jungkook, mengatakan dulu ia merupakan pria paling tampan diangkatannya hingga menjadi incaran para gadis disekolahnya. Jungkook mana percaya awalnya, namun ia terdiam melongo ketika kakek Jeon menunjukkan foto dirinya saat masih muda. Benar-benar definisi tampan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.
Pantas saja Jungkook terlahir tampan begini.
Nah, mulai lagi narsisnya.
Mereka berhenti sejenak saat tiba didepan sebuah pintu besar dimana ruang rapatnya berada. Otomatis Jungkook merasa gugup, ini pertama kalinya ia diikutsertakan dalam urusan perusahaan begini. Bagaimana jika ia malah mengacau dan mempermalukan kakeknya ?
Jangan sampai ya Tuhan..!
Ia sedikit tersentak ketika jemarinya digenggam lembut, menoleh dan mendapati wajah sang kakek yang tersenyum sayang padanya.
"Jangan pikirkan apapun. Kau cukup menjadi dirimu sendiri, nak. Kakek akan selalu mendukungmu apapun yang terjadi.."
Kata-kata singkat namun membuat rasa percaya diri Jungkook yang tadi terjun bebas kini melambung tinggi hingga kecakrawala. Selama ada kakeknya, tak ada yang perlu dicemaskan.
"Aku mengerti.."
Maka pintu besar itu terbuka berikutnya, menampakkan wajah-wajah tua yang Jungkook simpulkan merupakan petinggi-petinggi perusahaan. Lalu manik hitamnya menatap kearah sosok lainnya yang nampak terkejut dengan kehadirannya diruangan ini. Seperti melihat seseorang yang dibangkitkan dari kubur.
Itu ayahnya.
Jeon Hwangmin.
Pria itu berdiri dengan cepat,"A-ayah..kenapa Jungkook disini ?"
Kakek Jeon tak menggubris, ia menuju kursinya dan terduduk disana. Sementara Jungkook ditempatkan tepat disebelah sang Kakek. Semua mata memandang anak itu penasaran, siapa gerangan sosok anak muda yang dibawa oleh Direktur mereka ? Berbagai macam pertanyaan muncul dibenak mereka masing-masing.
Semua petinggi-petinggi itu duduk setelah memberi hormat pada sang Direktur dan dipersilahkan duduk juga. Sementara Hwangmin masih bertahan diposisinya tanpa mengalihkan tatapannya sama sekali dari Kakek Jeon juga Jungkook.
"Maaf membuat kalian menunggu lama.." Ucap Kakek Jeon.
"Tidak masalah, Sajangnim. Tapi bolehlah kami tahu siapa yang anda bawa, Sajangnim ?" Tanya seorang wanita paruh baya dengan sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am a Dude but That Crazy King Said He Didn't Care..! (Vkook) {COMPLETED}
FanfictionKetika ketua geng melakukan perjalanan waktu ke masa lalu tanpa sengaja dan dipaksa untuk menjadi pasangan seorang Raja Tiran. Apa yang akan terjadi ? WARNING..! FUJOSHI AREA..! BOYXBOY AREA..! BOYS LOVE AREA..! GAY LOVE AREA..! SITU HOMOPHOBIC...