10

9.9K 1.5K 186
                                    

Pagi itu suasana begitu ricuh.

Kembalinya para pasukan penjaga perbatasan membuat gempar seluruh warga ibu kota. Apalagi kondisi mereka tidak sedang dalam baik-baik saja, beberapa prajurit bahkan kembali dalam keadaan tanpa nyawa. Membuat para warga bertanya apa yang sedang terjadi saat ini.

Desas desus mengatakan pasukan China tengah menyerang perbatasan mereka, membuat perang terjadi begitu saja tanpa adanya persiapan matang. Hal itu yang membuat para prajurit tersisa terpaksa mundur untuk menyelamatkan diri mereka serta untuk meminta bantuan dari kerajaan.

Hwan sendiri langsung bergegas menuju ketempat Taehyung berada saat ini yaitu kediaman Jungkook. Ia harus memberitahu berita ini segera sebelum terlambat.

"Your Majesty!" panggil Hwan dari depan pintu kamar.

Sementara Taehyung yang masih tertidur itu langsung membuka mata dan disuguhkan wajah cantik Jungkook yang nampak kelelahan. Bulu mata lentik yang membingkai kelopaknya itu masih tertutup begitu nyaman dengan hembusan nafas tenangnya. Taehyung bangkit hingga selimut yang menutup tubuhnya tersingkap dan memperlihatkan punggungnya yang dipenuhi oleh luka-luka bekas cakaran Jungkook. Pergerakannya pun membuat tubuh polos Jungkook terlihat hingga kepinggangnya. Banyak sekali bercak merah keunguan diseluruh tubuh anak itu.

Taehyung menunduk lalu mengecup kepala Jungkook sebelum menaikkan kembali selimut hingga hampir menutupi kepala anak itu. Ia berdiri dalam keadaan tanpa busana lalu meraih jubahnya untuk menutupi tubuhnya. Berjalan keluar kamar dan mendapati Hwal tengah berlutut disana.

"Kenapa ribut sepagi ini?"

"Your Majesty, maaf mengganggu pagi anda tapi ada informasi yang harus segera saya sampaikan pada anda."

Sebelah alis Taehyung terangkat lalu ia terduduk disalah satu kursi sembari menyilang kedua kakinya.

"Informasi apa?"

"Pasukan yang bertugas menjaga perbatasan diserang kemarin oleh para pasukan China. Dan pasukan kita berhasil dipukul mundur, Your Majesty."

"China?"

"Ya, Your Majesty dan ini, salah satu prajurit membawa ini untuk anda," katanya sembari menyerahkan sepucuk surat dengan aksara China yang khas. Tidak banyak orang yang bisa membaca aksara China, dikeluarga kerajaan saja mungkin hanya beberapa yang bisa membacanya termasuk Taehyung. Ia membuka surat itu dan membaca isinya. Dalam sekejap air wajahnya berubah menjadi  menyeramkan.

Isi suratnya..

Your Majesty Emperor Kim Taehyung, saya harap anda masih mengingat alasan kedatang saya kali ini ke Negeri anda. Saya menunggu kedatangan anda untuk menyambut saya diperbatasan.

LinQin

Taehyung meremat kertas berisi surat itu sambil terkekeh sebelum tatapannya menjadi dingin tak bersahabat.

"Si sialan itu datang membalas dendam rupanya."

Hwan mendongak bingung, "Maksud anda, Your Majesty?"

Tapi Taehyung tak menjawab, ia langsung berdiri begitu saja diikuti Hwal dari belakang.

"Hwal..siapkan tentara kita. Kita akan mengusir  tamu-tamu tak diundang itu dari dataran tanah Korea," titahnya lalu pergi begitu saja. Sementara Min yang mendengar percakapan mereka sedari tadi hanya bisa bersikap cemas.

Itu berarti perang akan pecah tak lama lagi. Jika pasukan sang Emperor tak dapat menahan pasukan China diperbatasan, maka mereka akan masuk keibukota dalam waktu beberapa hari saja. Para keluarga kerajaan akan berada dalam bahaya begitupun selir-selir Raja. Jika tertangkap nasib mereka hanya akan memiliki dua pilihan yaitu dibunuh atau dijadikan budak China.

I am a Dude but That Crazy King Said He Didn't Care..! (Vkook) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang