22 (End)

14.6K 1.5K 435
                                    

"Yak..! Apa yang kau lakukan ?! Turunkan aku Taehyung..!!" Jungkook berteriak kuat sambil memberontak digendongan Taehyung. Namun pria itu tak perduli dan dengan santainya membawa Jungkook seperti karung beras dipunggungnya.

Saat ini mereka berada di kediaman Taehyung, entah bagaimana ceritanya hingga Jungkook bisa berakhir ditempat ini. Semenjak kejadian di kantornya tadi Taehyung langsung menyeretnya pulang begitu saja tanpa memperdulikan fakta bahwa ini belum waktunya untuk pulang. Awalnya tadi hanya ditarik biasa tapi karena Jungkook terus memberontak, Taehyung jadi gemas sendiri dan berakhir mengangkat tubuh berisi itu seperti karung beras. Membuat Jungkook jadi sangat malu karena menjadi bahan tontonan semua karyawan diperusahaannya.

Ia kesal sekali pada Taehyung tapi tak bisa berbuat apapun. Taehyung jadi seenaknya sendiri setelah mendapatkan maaf darinya dan itu menjengkelkan.

"Selamat datang kembali Sajangnim.." Hwan dan Hwal menyapa bersamaan dengan bungkukan sopan. Mereka sempat terkejut tadi karena melihat pemandangan tidak biasa seperti ini.

"Taehyung..! Aku serius..! Turunkan aku..!"  Jungkook berteriak lagi. Ia memukul-mukul punggung Taehyung kuat namun tidak mempan. Kuat sekali sih punggung pria itu, tangan Jungkook saja sampai sakit.

"Aku akan sibuk sekali jadi batalkan semua jadwalku selama beberapa hari kedepan.." Titah Taehyung sambil berjalan melewati mereka menuju kamarnya di lantai paling atas.

Mendengar hal itu membuat Jungkook kaget,"Yak..! Apa maksudmu hah ?!" Pekiknya lalu menatap Hwan dan Hwal yang malah menatapnya dengan tatapan kasihan,"Kenapa melihatku begitu ?! Selamatkan aku bodoh..! Majikan gila kalian menculikku..!!"

PLAK..!

Jungkook terkesiap saat bokongnya dipukul.

"Jangan banyak bergerak sayang. Kau akan membuat kita jatuh nanti.."

"YAK..! BRENGSEK KAU..! LEPASKAN AKU..! LEPASKAN AKU KIM TAEHYUNG KEPARAT..!"

Cklek..!

Taehyung membuka pintu kamarnya lalu menurunkan Jungkook dari punggungnya segera dengan senyuman tampannya,"Selamat datang dikamarku, cantik.."

Jungkook melotot dan melihat sekelilingnya cepat, ia benar-benar dibawa ke kamar pria itu. Maka anak itu hendak kabur dengan cepat namun pinggangnya ditahan lalu dipeluk erat.

"Mau kemana, hm ?"

"A-apa maksudmu membawaku kesini ?! Aku memaafkanmu bukan berarti kau bisa seenaknya begini, Taehyung..!" Protesnya mencoba menjauhkan tubuh mereka tapi Taehyung malah semakin memeluk erat.

"Aku hanya terlalu merindukanmu, Jungkook. Jangan marah, hm.." Ucapnya lembut sembari mengecup pucuk kepala anak itu berkali-kali. Bukan hanya kepala tapi ciuman Taehyung turun hingga ke pelipis, mata, pipi, hidung lalu bibirnya. Pokoknya mengecup seluruh wajah anak itu tanpa terlewat sedikitpun dan membuat warna merah muncul begitu kentara di wajah Jungkook.

Manis sekali astaga..!

"He-hentikan.."

Taehyung terkekeh dan menempelkan kening mereka dengan sesekali menggesekkan kedua hidung mereka gemas.

"Kau tidak merindukanku ? Benar-benar tidak merindukanku ? Sama sekali ? Sungguh ? Sungguh..sungguh..sungguh tidak merindukanku ?"

"T-tidak..! Sama sekali tidak..!" Jawab Jungkook gugup.

Bukannya tersinggung tapi Taehyung malah tertawa pelan,"Aw..kejam sekali. Padahal aku sangat merindukanmu. Aku terlalu merindukanmu. Aku sungguh sangat terlalu merindukanmu hingga rasanya aku ingin mengurungmu disini saja bersamaku. Memelukmu, menciumimu, membuatmu tidak berdaya dibawah kuasaku hingga kau menangis karena perasaan nikmat yang tiada tara. Apa yang harus aku lakukan, Jungkook ? Aku benar-benar ingin meleburmu tanpa ampun, menggempurmu dengan semua tenagaku, membuatmu berteriak frustasi hingga suaramu habis tak bersisa. Aku benar-benar akan menggila dengan semua pikiran-pikiran itu tentangmu Jungkook. Aku harus apa ? Kau sungguh membuatku gila saat ini.."

I am a Dude but That Crazy King Said He Didn't Care..! (Vkook) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang