9

10K 1.5K 306
                                    

"So-ui Nim, anda baik-baik saja?" tanya Sun bingung melihat majikannya melamun sedari tadi. Ditambah ketika akan meminum tehnya, tangannya seolah gemetar ketakutan sudah begitu wajahnya pucat. Ini terjadi semenjak wanita itu kembali dari menemui His Majesty Emperor. Sun tidak ikut menemani karena So-Ui yang memintanya.

So-Ui tak menjawab, ia meletakkan kembali cangkir tehnya, namun karena gemetar cangkirnya langsung jatuh dan pecah dilantai.

Sun membelalak kaget, "Astaga! Kaki anda!" pekiknya ketika melihat cipratan teh panas itu mengenai kakinya, namun So-Ui tidak bereaksi sama sekali.

"So-Ui Nim!"

Wanita itu menghela nafas dan langsung berdiri cepat, "Tinggalkan aku sendiri," katanya lalu berjalan menuju kamarnya.

Saat sendiri wanita itu langsung jatuh merosot kelantai masih dengan tubuh gemetar hebat. Semenjak ia kembali dari niatnya menemui sang Emperor, ia tak bisa tidur karena ketakutan. Bahkan hingga pagi menjelangpun tubuhnya tak bisa berhenti gemetar.

Demi apapun..ia ketakutan.

Ia tahu sang Emperor merupakan orang yang berhati dingin dan kejam, bahkan tak segan membunuh siapa saja yang membuatnya terganggu. So-Ui tahu itu dan ia tak masalah selama ia bisa menyenangkan sang Emperor maka ia pasti akan baik-baik saja, itu pikirnya. Namun saat tak sengaja mendengar percakapannya tempo hari dengan seseorang yang ia ketahui merupakan putera dari Menteri Hong, saat itu So-Ui sadar bahwa sang Emperor adalah iblis yang sesungguhnya. Seseorang yang seharusnya sejak awal tidak terlibat dengannya.

Bagaimana mungkin ia tega melakukan itu kepada seseorang yang katanya sangat ia puja dan agungkan hanya agar tidak pernah berfikir untuk kabur darinya?

Tidakkah itu gila?

Tok..tok..

"So-Ui Nim, His Majesty Emperor datang berkunjung," ucap seseorang dari luar.

Wanita itu terkejut dan membuatnya semakin takut.

Tok..tok..

"So-Ui Nim?"

"A-aku dengar. Aku segera keluar," jawabnya cepat. Ia harus bersikap biasa seolah tidak terjadi apapun. Jadi setelah memastikan dirinya siap, ia langsung berjalan keluar dan disambut oleh Sun.

"His Majesty menunggu di luar."

"Baiklah," jawab So-Ui lalu melangkah keluar. Disana bisa ia lihat sang Emperor yang berdiri didekat keretanya dengan begtu gagah.

Sial!

Jantungnya berdebar terlalu kencang saat ini. Membuatnya cemas jika pria dihadapannya kini akan mendengarnya. Rasanya tulang diseluruh tubuhnya seolah menghilang.

"Selir Hyuk So-Ui memberi hormat kepada His Majesty Emperor. Semoga kejayaan selalu bersama anda," ucapnya sambil membungkuk dengan nada senormal mungkin. Bersikap seolah ia tidak mengetahui apapun. Tidak, seharusnya ia memang tak perlu mengetahui apapun.

Taehyung tersenyum, "Aku datang mendadak, kau pasti terganggu."

"T-tentu tidak Your Majesty. Selir ini senang jika anda berkunjung lebih sering."

"Kau sakit? Wajahmu pucat, So-Ui," tanya Taehyung sambil menjulurkan tangannya untuk mengecek suhu wanita itu, tapi So-Ui refleks menghindar dan membuat semua orang disana kaget begitupun sang Emperor.

Sebelah alis Taehyung terangkat seolah mengatakan 'apa maksudnya ini?'

Sementara So-Ui menyadari kesalahannya dan langsung jatuh berlutut untuk memohon ampunan.

I am a Dude but That Crazy King Said He Didn't Care..! (Vkook) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang