(Kembali ke saat Jungkook didorong dari tebing)
"Your Majesty..!" Hwan berteriak panik saat melihat Taehyung akan tumbang kebelakang dengan pedang menancap diperutnya. Setelah membunuh LinQin, Hwan berlari dengan cepat kearah Taehyung dan menangkap tubuhnya sebelum tubuh sang Emperor jatuh ketanah.
"Hyung..!" Ini suara Hwal yang baru saja datang setelah menghabisi pasukan LinQin yang tersisa.
"Hwal..periksa danau sekarang. His Highness Sook-Yeong jatuh kesana..!" Titah Hwan dan diangguki oleh sang adik. Dengan cepat ia menaiki salah satu kuda untuk menuruni tebing menuju danau dibawah mereka.
"Your Majesty..!" Panggilnya mencoba membuat Taehyung tetap sadar. Sang Emperor memuntahkan darah hitam pekat cukup banyak hingga mengotori wajahnya.
Min yang juga mendekat itu menangis histeris, tubuh tuanya bergetar hebat sekali melihat keadaan Taehyung. Ia baru saja kehilangan Jungkook dan ia tak siap jika kehilangan Taehyung juga. Hatinya akan benar-benar hancur jika itu terjadi.
"Pedangnya beracun. Kita harus segera membawa His Majesty ke tabib sebelum terlambat..!" Kata Hwan sambil mengangkat tubuh Taehyung lalu berdiri segera.
Meski tubuhnya gemetar tapi Min bergerak dengan cepat membawa salah satu kuda agar bisa dipakai oleh Hwan membawa sang Emperor.
Pria itu menaiki Kudanya setelah mendudukkan Taehyung dibagian depan. Menahan tubuh pria itu agar tidak terjatuh saat mereka bergerak nanti.
"Teruslah berjalan lurus hingga menemukan salah satu desa kecil. Disana ada tabib bernama Yuan yang bisa membantu His Majesty.." Ucap Min.
"Apa kau yakin ?"
"Ya..karena beliau lah yang membantu mengembalikan His Highness Sook-Yeong.."
"Lalu bagaimana denganmu ?" Tanya Hwan. Ia tak mungkin meninggalkan Min sendirian ditempat ini.
"Ah..jangan khawatir. Saya akan menyusul setelah mengurus mayat Her Highness So-Ui.."
Hwan terdiam, ia baru menyadari keadaan salah satu selir kesayangan sang Emperor yang sudah terbaring tak bernyawa dengan darah memenuhi seluruh tubuhnya.
"Aku akan mengirim seseorang untuk menjemputmu..."
"Saya mengerti. Cepatlah Hwan..His Majesty pasti menderita.."
Dengan itu Hwan langsung memacu kudanya kencang sekali menuruni bukit menuju desa yang dimaksud oleh Min. Ia tahu desa itu karena mereka melewatinya saat akan mengejar sang selir.
Sedangkan Min langsung menuju ketempat So-Ui dan berlutut disana. Ia menangisi keadaan So-Ui yang begitu mengenaskan, dulu mungkin ia tidak menyukai wanita itu karena baginya So-Ui tidak benar-benar tulus mencintai Taehyung. Tapi ia tahu, ia bukan wanita yang jahat terbukti saat ini.
"So-Ui Nim..!"
Min menoleh dan mendapati Sun dalam keadaan penuh luka juga darah, ia berjalan terpincang-pincang mendekati mayat wanita yang sudah ia dedikasikan hidupnya. Melepas pedangnya dan jatuh berlutut dihadapan wanita itu. Tubuhnya gemetar dengan tatapan tak percaya dengan apa yang ia lihat kini.
"So-Ui Nim..saya kembali. Bangunlah.." Ucapnya dengan suara bergetar. Berharap kedua mata wanita itu terbuka dan mengatakan 'selamat datang' seperti biasanya. Namun hanya keheningan yang ia dapat. Tak ada jawaban yang ia tunggu. Tak terdengar lagi suara halus wanita itu.
Ia mengangkat kepala So-Ui dan meletakkan dipangkuannya lalu memeluknya perlahan-lahan.
"So-Ui Nim..So-Ui Nim..So-Ui Nim..tidurlah..tidur yang nyenyak. Saya akan menemani anda disini..jangan cemas.." Lirihnya pelan sekali lalu berikutnya ia menangis dan berteriak kencang seolah melampiaskan rasa sakitnya. Marah pada dirinya sendiri yang gagal melindungi satu-satunya orang yang telah menyelamatkannya. Ia marah, terlalu marah hingga menangispun serasa kurang untuk melampiaskan perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am a Dude but That Crazy King Said He Didn't Care..! (Vkook) {COMPLETED}
FanfictionKetika ketua geng melakukan perjalanan waktu ke masa lalu tanpa sengaja dan dipaksa untuk menjadi pasangan seorang Raja Tiran. Apa yang akan terjadi ? WARNING..! FUJOSHI AREA..! BOYXBOY AREA..! BOYS LOVE AREA..! GAY LOVE AREA..! SITU HOMOPHOBIC...