Ch 2: Milk and Cookies

1K 153 18
                                    


Early update karena tangan penulis gatal ┐(´д')┌

Chrysanthich Leuvant atau biasa dipanggil Chrysanth adalah tokoh antagonis yang ada dalam game Lily of the Valley. Mati di umurnya yang masih muda ditangan tunangannya sendiri karena mencoba membunuh MC. Aku tak bisa berbohong, aku sedikit mengasihaninya mendengar kisah hidupnya yang tragis..

Aku mengalihkan pandanganku dari pantulan cermin, aku masih mengingat jelas kematian Chrysanth. Cuplikannya menyebar ke seluruh internet.

Darah, hanya itu hal yang bisa aku katakan ketika mengingat scene itu. Senyum tunangannya ketika Chrysanth dipenggal dan para fans yang ikut bersorak ria di kolom komentar seolah olah menghantuiku.

"Rasakan dasar j*l*ng "
"Dia akhirnya mendapatkan karma hahaha"
"Bahkan tubuhnya tak layak untuk diberi makan anjing"
"Jangankan anjing, babi yang rakus pun tidak mau"
"Wkwkwk"

Ya, mereka mengatakan hal hal itu di kolom komentar streaming.
Bahkan ada beberapa Metuber yang membuat video reaction, komentar mereka tidak jauh berbeda
Keringat dingin mulai membasahi tubuhku dengan hanya memikirkan itu.

Aku berbalik dan melihat ke arah Hedera.
"Berapa hari lagi aku akan masuk akademi?"

"2 Minggu lagi tuan putri"

2 Minggu lagi.. 2 Minggu lagi aku akan bertemu dengan MC. Saat diriku terluka akibat 2 jenis sihir berlawanan yang ada pada diri Chrysanth, MC menyembuhkan Chrysanth dengan sihir cahayanya yang langka

Orang tua Chrysanth mendengar hal ini tidak menyia nyiakan peluang untuk mencari muka, mereka mengadopsi MC yang adalah seorang yatim piatu. Publik tentu geger tentang hal ini, kebanyakan membicarakan keluarga Leuvant yang baik hati karena mengadopsi seorang yatim piatu, mereka juga pastinya terkenal sangat menyayangi anaknya sampai sampai mengadopsi penyelamatnya. Selain itu, mereka mempunyai anggota keluarga baru dengan jenis sihir yang langka.

'Sungguh orang tua yang licik. Aku benci untuk mengakuinya, tapi mereka pintar juga'
'Tenang.. situasi tidak akan bertambah baik jika aku terlalu memikirkan hal ini" ucapku sambil menghela nafas
.
.
.
Berbalik lagi ke arah Hedera aku pun berkata
"Mulai sekarang, jangan panggil aku tuan putri lagi" dengan senyum di wajahku, berusaha mengalihkan diriku sendiri dari perasaanku yang sedang tidak karuan.

"Eh?" Ucap hedera kebingungan

"Maksudku, panggil aku nona mulai sekarang. Umurku sudah lima belas tahun dan aku juga sudah akan masuk ke akademi!" jawabku dengan nada bersemangat, hanya bisa berharap agar Hedera tidak menyadari kegelisahan yang mungkin terpampang jelas di wajahku saat ini

Hedera dengan polosnya tersenyum dan mengangguk sambil berkata
"Baik nona"

Aku hanya bisa tersenyum melihat kepolosannya. Teringat scene tentang masa lalu Hedera yang ada di pasar budak. Chrysanth membelinya dan menjadikannya pelayan sejak hari itu. Tentu saja Chrysanth mendapat ocehan dan hukuman dari kedua orangtuanya karena hal itu. Tapi itu worth it...

Aku berjalan kearah tempat tidur dan merebahkan diriku di tempat tidur yang sangat nyaman ini. Suasana hari ini cocok untuk tidur siang, dengan cuacanya yang agak mendung. namun bagaimana bisa aku tidur dengan situasiku yang seperti ini.

Aku menengok kearah Hedera, ia masih berdiri menunggu perintah dariku.
"Hedera.. aku bosan.. apa yang bisa kita lakukan hari ini?"

"Bagaimana dengan saya buatkan teh dan camilan kesukaan nona?"

"Aah.. aku sedang tidak mood untuk pesta tehmu. Dan bisakah bicaramu tidak terlalu formal?" Aku menarik Hedera dan mengajaknya berlari keluar ruangan.

YANDERE! Various × fem reader: ᴛʜᴇ ʜᴇʀᴏɪɴᴇ (indo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang