Ch 12: kue cubit

291 66 4
                                    

"pagi semuanya" ucap seorang guru yang baru masuk.
"Kita akan langsung praktek ke lapangan saja, saya ingin tau dasar kekuatan kalian dulu. Kita juga akan dibantu oleh kakak kakak kelasmu. Segera ganti baju kalian dengan baju yang sudah disediakan" lanjutnya.
'kenapa gk pakai baju itu dari awal sih, pakai ganti ganti segala'
Murid murid pun diarahkan kakak kelas menuju ruang gantinya masing-masing yang dibedakan antara perempuan dan laki-laki.
Dengan malas pun aku mengikuti arahan mereka.

Setelah selesai, semua murid dikumpulkan di lapangan.
"Apakah ini caramu memperlakukan seorang senior" aku pun mencari asal suara itu berasal. Terlihat teman sekelasku dengan seorang senior dari kelas lain sedang bertengkar, mungkin bertengkar bukan kata yang tepat karena hanya senior itu yang menyerang adik kelasnya dengan kata katanya yang sinis. Jangan heran jika kau masuk sekolah ini dan melihat pemandangan seperti ini di sekolah, sekolah ini sungguh melekat dengan senioritasnya.

"Kau tidak ingin menolongnya?" Ucap Feran dengan tangannya di pundakku.
"Tidak, aku tidak ingin bermain sebagai Hero" Daripada aku ikut campur dan memperburuk suasana, aku lebih memilih diam menunggu guru datang.

"Crys, terkadang ucapanmu seperti orang yang telah melalui masa masa berat saja" ucap Feran sambil tertawa kecil. 'heh, itu gara gara kau!, ya walaupun salah crysanth sendiri sih tapi bisakah kau tidak membuatnya ditertawakan orang banyak saat disiksa?!'

Aku pun melihat guru tadi dengan semacam catatan ditangannya. "Kalian mungkin sudah mengerti cara kerja sihir kalian masing-masing setelah mendapat semacam laporan saat kalian masuk akademi ini, namun bukan berarti kalian bisa mengatur kekuatan kalian. Untuk itulah saya meminta bantuan kakak kelas kalian yang lebih berpengalaman untuk membantu. Sementara itu saya akan menyiapkan alat alat yang akan dibutuhkan untuk pelajaran selanjutnya" aku pun melihat guru itu pergi meninggalkan lapangan.

"Hei"
Agak terkejut mendengar suaranya, aku menoleh kebelakang melihat seseorang yang tak aku kenali. Terlihat dari lencananya yang bertuliskan nomor 2 dengan angka Romawi, aku pun tau dia adalah senior yang akan mengajariku.

Aku pun melihat ke arah sampingku berharap dia salah orang, aku melihat Feran yang diajari oleh kakak kelas yang manis.
'Sungguh beruntung!'
Aku pun melihat ke arah depanku lagi menatap kenyataan
'dia kelihatan seram..'
"A..ah.. nama saya crys-"
"Aku sudah tau, ayo tunjukkan apa yang kamu bisa untuk saat ini agar semua ini cepat berakhir"
'Huh, seharusnya aku tak mencoba ramah kepadanya tadi'

Aku pun berjalan dua langkah menjauh darinya, mengepalkan kedua telapak tanganku di dada layaknya orang berdoa.
'ayolah.. fokuskan mana mu di dada.. dan keluarkan energimu agar mananya keluar..'
Muncullah sayap kecil sebesar telapak tangan ku di punggungku.
"Dengan wajahmu yang serius itu aku kira kekuatanmu besar. Heh ternyata cuman segini. Seperti yang diharapkan sih, memangnya tipe support bisa apa" ucapnya dengan nada meremehkan.
Sungguh menjengkelkan ketika aku tau ucapan buruknya itu memang benar.
Ya.. aku hanya mempraktekkan apa yang aku lihat di animasi game. Aku sendiri tak tau cara kerjanya..

"Biar aku coba lagi"

Aku mulai menutup mataku. Mencoba mengumpulkan mamaku di dadaku 'bulat bulat, ya.. semakin besar semakin bagus' lalu membayangkannya keluar dari tubuhku.
*Sring
Mendengar suara tadi aku pun mencoba melihat sayapku di belakang punggungku "sama, hanya ditambah kerlap kerlip saja.."

Aku mendengar seseorang tertawa kecil, saat aku menoleh terlihatlah senior itu tertawa.
'ya ya coba bully aku lagi'
"Ekspresimu tadi sungguh lucu, seperti orang yang mengalami konstipasi"
Bukan penindasan yang aku harapkan tapi tetap saja membuatku kesal.
"Kau buruk dalam mengontrol mana, dan juga waktu untuk mengeluarkannya sungguh lama" lanjutnya
"Wow, terimakasih, aku bukannya di sini untuk memamerkan kekuatanku"

"Ya ya. Sekarang perlihatkan kedua telapak tanganmu"
Aku pun mengangkat kedua telapak tanganku.
"Konsentrasi dan tenang, tak perlu terburu-buru. Rasakan aliran mana yang kau punya"
Aku memejamkan mataku untuk membantuku merasakannya.. 'mustahil! sedikit, aku bahkan hampir tak merasakan apapun' aku pun masih mencoba untuk tenang.
"Alirkan manamu dan kumpulkan di kedua telapak tanganmu itu, keluarkan energimu agar mana itu berubah dan memiliki bentuk"
Sesuatu pun mulai muncul di atas telapak tanganku, bulat putih namun bergejolak memutar tak beraturan.
Aku mendengar senior itu menghela nafas.
"Manamu memang tak stabil, kau harus mencoba meditasi lain kali"

Pelajaran pun dilanjutkan dengan senior itu mengajariku beberapa trik dan tips untuk belajar sihir. Aku tak bisa mengelak, walaupun dia menyebalkan setidaknya dia berguna.

....

Aku berjalan membawa buku catatanku. Melewati beberapa murid yang sibuk dengan urusannya sendiri.
Aku pun menuju ke arah taman sekolah lalu duduk di bangku taman yang sepi.

'Ada yang aneh..
Mana Crysanth memang tak stabil, namun aku tau mananya tak sekecil ini. Apa yang terjadi?'
aku pun membuka buku catatanku dan membuka laporan tes sihirku di akademi ini. Terlihat deskripsi kekuatanku yang berbeda jauh dari Crysanth yang ada dalam game.
Di dalam game, tertera deskripsi karakter Crysanth yang bisa memunculkan mana berbentuk sayap lalu menggunakannya untuk terbang atau mengubahnya menjadi kupu-kupu kecil untuk mempengaruhi emosi lawan. Dan laporanku.. hanya menuliskan bahwa aku bisa memunculkan sayap mana dan menggunakannya untuk terbang.
'Apa yang terjadi?! Apakah jiwa juga mempengaruhi mana?! Tidak tidak, jika itu yang memang terjadi, maka mana kita akan berbeda jenisnya. Atau jangan-jangan.. kalung ini! Aku tak melihat Crysanth memakai kalung ini sebelumnya! Apa mungkin ibu menginginkan aku untuk kesusahan dalam sekolah ini? Tapi bukankah ia seharusnya menginginkanku menonjol agar aku dapat menarik perhatian publik? Arghh ini semakin susahh!!'

"Oi" aku menoleh kesamping dan dipertemukan oleh sesuatu yang dingin.
"Feran?!"
"Aku mencarimu dari tadi. Aku memperhatikanmu kelihatannya kau selalu termenung. Aku jadi penasaran apa yang ada pada kepala kecilmu itu" ucapnya sambil menyerahkan sekotak susu dingin ke tanganku.
"Life is not daijobu"
"Kau ini seperti ada masalah hidup saja, sementara yang kau lakukan hanya makan dan menikmati harta orang tua. Maksudku, kau bukanlah rakyat jelata yang harus memikirkan uang setiap waktu kan?"
Aku pun berpikir sejenak..
"Entahlah.. ada sesuatu yang mengganjal pikiranku akhir akhir ini"
"Hai.. kau bisa bercerita kepadaku.."
Ucapnya sambil mengambil kedua tanganku di genggamannya.
'Apakah boleh? Apakah aku boleh bergantung kali ini saja kepada orang lain, Aku yakin dengan koneksi Feran yang luas ia bisa lebih mudah mencari informasi... Tidak tidak! Aku tak tau apakah ia berniat baik atau tidak.. ia memenggal Crysanth sebelumnya..'
Tiba tiba gambar Kepala Crysanth dengan mata yang kosong terbayang bayang di otakku. Aku langsung menarik tanganku dari genggaman Feran
"Ka..kalau kau masih belum siap tidak apa-apa" ucap Feran.

Hening..

Wow aku benar-benar membuat suasana menjadi Canggung. Good job y/n.

"Feran, apakah seseorang dengan dua sihir yang berlawanan akan meninggal? Maksudku berumur pendek?" Ucapku memecah keheningan.
"Secara teknis iya, tubuh manusia biasa tidak akan bisa menahan dua sihir itu, walaupun sekilas terdengar keren karena seperti kamu bisa mengalahkan dirimu sendiri, namun sebaliknya tubuhmu akan menjadi sangat lemah. Kasus seperti itu sangat jarang terjadi sih"
'shoto todoroki akan berumur pendek jika ia ada di dunia ini.. haha.. baru saja meninggal dan tuhan tak memberiku waktu yang lama. Tak lama lagi aku pun juga akan meninggal lalu kenapa susah susah bertahan hidup? Itu seperti ucapan 'nanti aku juga akan lapar, kenapa aku harus makan' y/n.'
pikirku sambil berdebat dengan diri sendiri.

"Lalu bagaimana dengan orang yang memiliki mana tak stabil? Apakah mereka akan berumur pendek juga?"

"Tidak, mungkin mereka akan kesusahan mengikuti pelajaran dan bisa juga membahayakan orang lain jika mana mereka besar, namun selain itu mereka tidak berumur pendek" jelas Feran

Aku hanya menjawab dengan "Ooh..."

"Kenapa kau bertanya tentang hal hal ini? Jangan bilang kau memiliki keduanya?!"

"Tidak! Tentu saja tidak, mana mungkin mereka akan membiarkanku bertunangan denganmu jika tubuhku selemah itu. Ya kan?"
Aku merasakan ucapanku menusuk tepat di dadaku.

"Aah benar juga"

"Aah! Sudah jam segini! Waktunya pelajaran selanjutnya! Ayo cepat"
Feran pun langsung menarikku menuju kelas.

PS: apa teorimu untuk saat ini?
Jujur saja author sendiri ingin spoiler 🤧

YANDERE! Various × fem reader: ᴛʜᴇ ʜᴇʀᴏɪɴᴇ (indo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang