Ch 3: Crème Brûlée

685 122 8
                                    

Udara malam ini sangatlah dingin dan seperti biasa, aku tidak bisa tidur. Aku bangkit dari tempat tidurku, dinginnya lantai langsung mengenai telapak kakiku. Aku pun segera cepat cepat-cepat memakai alas kaki yang sudah tersedia.

Aku berjalan menuju meja dan kursi yang bisa dilihat langsung memang biasa untuk belajar, terlihat dari tumpukan buku dan kertas diatasnya. Aku membuka laci mejanya dan mencari selembar kertas kosong. Setelah menemukannya, aku duduk di kursi tersebut dan mengambil pena yang sebelumnya sudah ada diatas meja. 'dengan kursi dan meja seperti ini, aku merasa seperti seorang presiden'
Mengetuk ngetuk ngetuk jariku ke meja, aku berusaha mengingat sedetail mungkin alur cerita game Lily of the Valley..
'mari kita lihat...'

Pertemuanku dengan MC terjadi saat aku berada di akademi. Chrysanth memiliki 2 sihir sekaligus membuat fisiknya lemah, dan suatu hari sihirnya mulai memakan tubuhnya sendiri. MC yang saat itu kebetulan bekerja di kantin sekolah membantu Chrysanth menyegel salah satu sihirnya sebelum terlambat.
Aku tidak bisa tiba-tiba mencari seseorang dengan sihir cahaya dan meminta mereka menyegel salah satu sihirku. Karena, sihir seseorang hanya bisa muncul secara nyata setelah pemiliknya berulang tahun ke 15, dan saat itu AKU SUDAH BERADA DI AKADEMI. Akan sangat mencurigakan jika aku tau duluan.
Singkatnya, aku dan anak anak lainnya yang sudah berumur 15 tahun akan datang ke akademi yang mereka pilih dan mereka akan di tes apakah mereka memiliki sihir atau tidak.
Jika mereka memiliki sihir di tubuh mereka, mereka bisa melanjutkan berada di kelas sihir seperti yang lainnya. Untuk mereka yang tidak memiliki sihir? mereka akan berada di kelas dan asrama yang berbeda. Perlakuan guru-guru dan para murid pada mereka juga berbeda.

'jadi.. aku tidak bisa menghindari kecelakaan tersebut, aku juga tidak bisa mencegah MC masuk sebagai pelayan- aah benar juga! Aku bisa mencegah MC agar ia tak masuk ke akademi.. tapi bagaimana caranya...' aku berpikir sejenak dan langsung menutup buku 'mengakhiri masalah keuangannya' aku tersenyum lebar dan bergegas menuju kasurku. Melepas kedua sandalku, aku langsung melemparkan diriku sendiri keatas kasur empuk ini.
.
.
.
"Nona, sudah waktunya bangun"
"5 menit.."
"Nona!.."
"5 menit lagi.."
Aku merasakan tubuhku yang diangkat, dipaksa untuk duduk
"Nona! Ini waktunya festival! Aku sudah menyiapkan air hangat untukmu"
Eder menarikku dari tempat tidurku, tarikannya tidaklah kasar namun cukup untuk membuat tubuhku berdiri.
"Eder.. ini masih terlalu pagi"
"Kau akan mendapatkan spa hari ini"
"Nggh o ke.."
Setelah sampai di kamar mandi, aroma harum langsung menyentuh hidungku.
aku merasakan Eder melepaskan piyama-
"Eek-" suara aneh yang biasa aku keluarkan dulu sekarang tidak sama lagi
"Ada apa nona?"
"Aku bisa melakukannya sendiri!"
"Tapi kan biasanya-"
"Itu dulu Eder! Sekarang keluar..."
Aku mendorongnya keluar dari kamar mandi.
'Huft' aku langsung melepaskan piyamaku dan menenggelamkan tubuhku kedalam bath tub menyisakan kepalaku yang ada di permukaan.
'hari ini adalah hari dimana MC berjualan, hari ini juga hari ketika MC bertemu dengan tunanganku.
Feran Velerian, calon Emperor di kerajaan ini, sifatnya sombong dan MC malah selalu memuji mujinya. Mungkin karena itu Feran jatuh hati kepadanya? Tapi Chrysanth juga melakukan hal yang sama namun respon Feran malah dingin. Mungkin karena memang MC jauh lebih cantik dibandingkan Chrysanth'

Aku segera memakai handukku dan keluar dari kamar mandi. Eder mempersilahkan ku untuk merebahkan diriku ke tempat tidur sementara Eder akan mengoleskan sesuatu ke wajahku.
Gerakan Eder terlihat sangat lihai namun ia sepertinya kesusahan untuk memijat wajahku, 'bagian paling enak dari spa'. Aku bangun dan menyuruh Eder untuk naik ke tempat tidur, Eder terlihat bingung namun akhirnya ia mengerti.
Kepalaku berada di pangkuannya dengan bantal yang berada dibawah leherku agar tidak sakit, aku melihat wajahnya yang sangat serius ketika ia memijat wajahku dengan halus. "Hei.. Tolong jangan menatapku seperti itu, aku tidak bisa fokus"
Aku tertawa kecil sambil berkata "baiklah" dan mulai memejamkan mata, masih bisa mengingat dengan jelas wajah Eder yang tadi memerah.
.
.
.
Setelah selesai, Eder memperlihatkan 2 baju ditangannya.
Dress pertama adalah dress yang panjangnya dibawah lutut, berwarna putih dengan renda ber layer di area lehernya, lengan yang pendek dipadukan dengan jaket kulit pendek berwarna putih.
Dress ke-dua adalah dress simple berwarna biru muda dengan lengan panjang, lapisan dalam putih yang lebih panjang di area roknya dipadukan dengan jaket berbulu putih.
'keduanya bagus'
"Menurutmu bagaimana?"

"Nona terlihat cocok memakai keduanya" Eder menjawab dengan senyum diwajahnya. Memang benar sih, wajah Chrysanth sangatlah cantik walau memang tidak bisa dibandingkan dengan MC yang setara dengan Dewi.
"Aku ingin pakai yang biru"
Setelah memakainya, Eder membantuku untuk menali dress ini. Mempersilahkan ku untuk duduk lagi dan menyisir rambutku. Setelah selesai, Eder memakaikan jaket ke pundakku. Ia pun segera bersiap siap.

Eder kembali dengan memakai jas berwarna biru tua, mengulurkan tangannya kepadaku dan berkata "mari nona" aku pun memegang tangannya "kita jadi seperti pasangan"
"Nona!" Wajah Eder memerah dan aku melanjutkan "aku serius, aku tidak keberatan jika aku dijodohkan denganmu, tapi aku malah dijodohkan dengan Feran" ekspresi Eder langsung berubah, ia tau Feran adalah orang yang seperti apa "tidak apa Nona, Feran juga tidak akan bisa menolak Nona, maksudku lihatlah dirimu. Nona sudah sempurna dimataku" Aku tersenyum, 'Eder berusaha menenangkanku yang gelisah' "terimakasih Eder"

Kami berhenti didepan kereta, melihat ibu dan ayahku yang sudah menunggu. Ayahku melihatku dan Eder dari atas sampai bawah
"Kau sudah besar Chrysanth kau juga sudah memiliki tunangan, kurangi kontak fisik dengan laki laki lain." "Iya" orang tuaku pun pergi ke kereta yang lain
Eder membantuku naik. Ia pun duduk di depanku.

Perjalanan kami hening dan tenang. Sampailah kami di depan rumah Feran Deraen.
...
Seluruh chapter ini berisi Eder yang menjadi suami idaman :')

Jangan lupa vote dan komen ya.. (◍•ᴗ•◍)🔪♡

YANDERE! Various × fem reader: ᴛʜᴇ ʜᴇʀᴏɪɴᴇ (indo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang