Yoona bergidik ngeri saat teman serumahnya tengah tersenyum begitu senang hanya karena memandang sebuah kain berwarna kuning.
"Apa kau masih waras?" Tanya Yoona dan Jessica masih tak menanggapi karena sibuk tersenyum dengan barangnya tersebut.
"Sepertinya dia memang tidak waras..." Ucap Yoona kemudian menjauh dari Jessica.
Jessica masih mengingat bagaimana kenangan dirinya di Bali saat bersama Taeyeon. Profesor tersebut terlihat baik dan manis namun ia selalu malu saat menunjukannya. Membuat Jessica tak sabar untuk bekerja dan melihat Taeyeon yang sedang meminum Americano-nya sambil berdiam diri tanpa melakukan apapun, hanya memantau keadaan Cafeshop dengan keheningannya.
Ia tidak pernah sekalipun melihat Taeyeon berbincang dengan orang lain, selain dirinya. Pantaskah ia merasa spesial karena sudah beberapa kali bertemu dengan wanita itu?
________________________
Seperti yang diharapkannya. Taeyeon kini sedang duduk sendiri dengan Americano-nya. Hal seperti itu tidak lah sering, maka ia sangat bersyukur saat bertemu Taeyeon di momen ini.
"Jessica! Lihatlah ada bubuk kopi yang berjatuhan kenapa kau hanya diam saja? Biasakanlah tempat selalu bersih tanpa ada noda sedikitpun." Ucap salah seorang pria yang merupakan headbar di Cafeshop ini.
"Ck.. baiklah.." Ucap Jessica sambil membersihkan meja bar namun sesekali ia masih menatap Taeyeon.
________________________
Sekarang sudah saatnya Jessica pulang dari kegiatan kerjanya. Begitupun dengan Taeyeon, ia juga ikut pulang saat caffeshop miliknya sudah tutup. Bahkan ia pulang setelah memastikan semua karyawannya keluar dari kafe.
Jessica masuk ke dalam mobilnya dan diam-diam mengikuti Taeyeon dari belakang. Ia tersenyum saat sudah sampai di tempat parkir. Masih mengendap-endap mengikuti Taeyeon dari belakang.
Ia kira Taeyeon akan naik menggunakan lift, ternyata Taeyeon memilih menggunakan tangga. Jessica masih santai, karena pikirnya mungkin apartemen Taeyeon berada di lantai satu.
Lantai satu dan dua kini sudah terlewati dan Jessica berpikir lagi, mungkin tempat tinggal Taeyeon di lantai tiga.
Namun lantai tiga juga lagi terlewati. Ia masih terus mengikuti Taeyeon yang kini mereka sudah hampir menuju lantai tujuh. Ia benar-benar berpikir jika Taeyeon memiliki trauma menaiki lift setelah mereka berdua pernah terjebak di dalamnya dulu.
Taeyeon terus berjalan menuju tangga sambil menahan tawanya. Ia tahu, gadis tak sopan itu mengikutinya sejak awal, namun ia diam saja. Ingin melihat seberapa jauh kah Jessica akan terus menguntitnya seperti seorang Ahjussi mesum. Padahal apartemennya masih berada di lantai 25, dan ia juga lelah jika harus berjalan menaiki tangga seperti ini. Namun ia tak akan menyerah sebelum Jessica berhenti mengikutinya.
BRUK
Taeyeon langsung berbalik melihat Jessica yang jatuh sambil bersandar. Ia terlihat sangat kelelahan dan berkeringat banyak karena sudah mengikuti Taeyeon yang berjalan kaki menaiki tangga hingga lantai 10.
Jessica memakai kain yang pernah diberikan oleh Taeyeon saat mereka menyaksikan Tari Kecak di Uluwatu, Bali. Ia menggunakannya seperti hijab yang biasa dipakai oleh orang muslim. Bagi Taeyeon jika seperti ini, gadis itu tidak terlihat seperti Jessica Jung, melainkan Jubaedah Jung.
"Kenapa berhenti? Apartemenku ada di lantai 25." Ucap Taeyeon masih berdiri di tempat sambil menatap Jessica yang masih terduduk lemas.
"Aku hanya ingin mengembalikan inih.." Ucap Jessica lemas sambil menunjuk kain yang ia gunakan untuk menutup kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prof. Independent (COMPLETED)✅
FanficTaeyeon mencoba berdamai dengan masa lalunya, namun selalu bersikap seolah tak membutuhkan siapapun di dunia ini, ia pikir ia bisa melakukan apapun sendiri. Hingga saat gadis itu datang, kehadirannya membuatnya merasa bergantung. Saat itulah ia sada...