Sebenarnya mau up besok Sabtu, tapi hari ini liat update-an Taeyeon yang bikin mleyot jadi memutuskan untuk up chapter ini lebih cepat.
Untung ni orang post foto ginian pas udah gak puasa :"""
___________________
Taeyeon terbaring di ranjang rumah sakit. Wajahnya sudah tidak terlalu pucat seperti di awal. Ia kini sedang memperhatikan ponselnya. Membaca dan menggulir pesan-pesan terdahulu di mana Jessica setiap pagi siang dan malam selalu mengirimkan pesan kepadanya tentang apapun yang ia lakukan, meskipun hanya mendapat balasan singkat atau lebih parahnya tidak mendapat balasan sama sekali. Karena Taeyeon memang tak suka membahas hal-hal tak penting di percakapan pesan.
Bagaimana ia bisa sampai ke rumah sakit sekarang? Jessica datang kemudian membawanya, itu tidaklah mungkin terjadi untuk saat ini. Taeyeon lebih dari dua jam menunggu kemungkinan Jessica akan datang, dalam keadaan yang sangat lemah yang pada saat itu ia kira dirinya akan menjumpai ajalnya.
Hingga pada akhirnya ia teringat bukanlah hal sulit untuk menelfon nomor darurat. Itu lebih mendapat kepastian dari pada menunggu Jessica yang entah mengapa bersikeras selalu menolak panggilannya. Ia menelfon ambulan. Ini pertama kalinya ia menelfon ambulan untuk dirinya sendiri.
Taeyeon meletakan ponselnya dan memilih untuk memejamkan matanya. Berharap esok hari ia akan benar-benar sembuh. Rasanya memalukan dan menyedihkan saat sakit tidak ada siapapun di sampingnya. Ia malu jika harus menjawab pertanyaan dari tenaga medis yang menanyakan tentang apakah ada wali ataupun seseorang yang bisa menemaninya.
______________________
"Dimana Profesor Kim?" Seorang mahasiswa bertanya pada dosen pengganti yang menggantikan kehadiran Taeyeon hari ini.
"Dia sedang sakit."
Awalnya Jessica tak perduli dengan ketidakhadiran Taeyeon pada pagi ini, namun setelah mendengar alasan dari dosen tersebut Jessica langsung semakin terdiam dan melamun. Taeyeon sakit? Kenapa ia tidak tahu? Bukankah seharusnya ia tahu? Walaupun mereka berdua masih memutuskan untuk saling memberi jarak serta mengintrospeksi kesalahan diri mereka masing-masing.
"Dia sakit apa?" Jessica berdiri dan melontarkan pertanyaan tersebut.
"Saya tidak terlalu tahu untuk itu." Jawab dosen itu dengan ramah.
"Pertemuan seterusnya saya yang akan selalu mengajar untuk mata kuliah ini. Profesor Kim akan fokus menjadi penguji tesis dan disertasi fakultas, dan juga ia hanya akan mengajar mahasiswa S2." Ucap dosen tersebut yang membuat Jessica semakin merasa down hari ini.
Ia masih ingin bertemu Taeyeon walaupun hanya sekali dalam seminggu. Jika Taeyeon juga tidak mengajar kelasnya, lalu di kesempatan mana lagi ia bisa melihat wanita itu.
_______________________
Taeyeon sudah kembali pulang lagi dari rumah sakit. Kini ia sedang memasak untuk dirinya sendiri. Saat sedang menuangkan sup yang sudah matang dari panci ke mangkuknya, Taeyeon terkejut karena kedatangan seseorang. Akibat keterkejutannya itu, ia sampai sedikit oleng hingga supnya sedikit tumpah ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prof. Independent (COMPLETED)✅
FanfictionTaeyeon mencoba berdamai dengan masa lalunya, namun selalu bersikap seolah tak membutuhkan siapapun di dunia ini, ia pikir ia bisa melakukan apapun sendiri. Hingga saat gadis itu datang, kehadirannya membuatnya merasa bergantung. Saat itulah ia sada...