ANGKASA RINDU - 15. Tentang Angkasa dan masa lalu

285 44 113
                                    

• H A P P Y  R E A D I N G •

.
.
.
.
.

Budayakan vote sebelum membaca!
Jika sudah mampir, silahkan tinggalkan jejak, sayang.

PART INI MENGANDUNG BANYAK SEKALI KATA-KATA KASAR, BIJAK DALAM MEMBACA, BBY!

•••

Bara Milano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bara Milano

•••

"Awalnya saling berbagi cerita, lalu sama-sama jatuh cinta. Semoga saja ya."

Rindu Andara

•••

"ANGSANA!"

Langkah Angsana melambat, membiarkan gadis yang berlari kearahnya itu dapat mensejajarkan langkah.

"Ihh, lo ngeselin banget!" kesal Rindu, gadis berbalut cardigan putih itu menggerutu.

Angsana terkekeh kecil. "Biar lo penasaran, sengaja."

"Iya, sumpah gue penasaran!"

Rindu mencebikkan bibirnya. "Sampai gabisa tidur, Na!"

"Alay banget sih, ayo," ajak Angsana. Tak ingin berlama-lama dengan celotehan Rindu.

Gadis itu menarik pergelangan tangan Rindu, membawanya ke taman belakang sekolah. Duduk bersandar di bawah pohon rindang yang dulu juga pernah disinggahi bersama Angkasa.

"Sekarang apa?" tanya Rindu tak sabar.

Angsana berdecak sebal. "Nggak sabaran banget lo! Belum juga gue pletakin pala lu, Rin!"

"Lo tau kan, Na? Di gantungin itu gak enak!" Rindu memang kesal, pada Angsana. Gadis cantik itu mencubit gemas pipi gembul milik Angsana. "Apalagi ini menyangkut masa depan gue," kekeh Rindu.

"Masa depan lo juga adik gue, kalo lo lupa."

"Iya ampun, calon kakak ipar cantik gue," ujar Rindu yang kembali mencubit gemas pipi Angsana.

"Udah, Rin!" kesal Angsana. Tidak Rindu, tidak Angkasa, sama-sama menyebalkan!

"Serius ini."

ANGKASA RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang