ANGKASA RINDU - 8. Mawar putih dan gundukan tanah

313 109 343
                                    

• H A P P Y R E A D I N G •

.
.
.
.
.

Budayakan vote sebelum membaca, ya!
Jika sudah mampir, silahkan tinggalkan jejak, sayang.

•••

Babyboynya Regard - Abivesha Nandika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Babyboynya Regard - Abivesha Nandika.

•••

"Dan sekarang saatnya. Kamu yang mati-matian aku pertahankan, harus segera aku ikhlaskan."

Angkasa Rafano Dirgantara

•••

Angkasa segera melajukan motornya, membelah jalanan kota Bandung yang sudah semakin ramai.

Tak beberapa lama, motor hitam milik Angkasa berhenti tepat di depan toko bunga. Rindu heran di buatnya.

Apa Angkasa hendak membelikannya bunga, atau?

"Turun sebentar ya," ujar Angkasa lembut. Angkasa sedikit menyunggingkan senyuman, kemudian kembali berucap, "gue mau beliin bunga buat, Aluna."

Lelaki tampan dengan mata berwarna hijau emerald itu menarik lengkungan bibirnya hingga sudut, membuatnya semakin manis di mata Rindu.

Huh!

Hati Rindu kembali berdenyut nyeri ketika mendengar ucapan yang dilontarkan Angkasa. Bisa-bisanya gadis itu berpikiran kalau Angkasa hendak membelikannya bunga.

Angkasa berjalan duluan, masuk pada toko bunga itu. Rindu kemudian mengekorinya, gadis itu terpaksa harus berusaha tegar di hadapan Angkasa.

"Selamat datang, Mas Angkasa," sapa seorang Florist.

Florist cantik yang memakai seragam serupa dengan yang lainnya, tersenyum ramah pada Angkasa dan Rindu.

Angkasa hanya mengulas senyum singkat, kemudian tangannya meraih bunga mawar putih yang ada di dekatnya.

"Seperti biasa ya, Mbak," pinta Angkasa, lelaki itu memandangi sekumpulan bunga mawar putih yang berjejer indah di tempatnya.

"Tumben Masnya nggak datang sama Mbak Aluna?" tanya florist itu.

Tangan yang sibuk menyusun bunga, tak menghalangi mulutnya untuk melontarkan sederet pertanyaan untuk Angkasa. Emang mbaknya kepo nih.

ANGKASA RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang