Pict by pinterest.
.
."Kiba_kun,, " hinata menghampiri kiba yang sedang sibuk melukis dibawah pohon sakura.
Melihat hinata mendekat kearahnya, membuat kiba buru-buru menyembunyikan hasil karyanya.
"Aku membawa makanan untukmu. " hinata duduk disebelah pria yang memiliki tanda segitiga dikedua pipinya itu dan menyerahkan kotak bekal yang dibawanya kepada kiba.
"Terimakasih hinata. Tapi seharusnya, kau tidak perlu melakukan ini."
"Apa kau tidak menyukainya? " gadis itu berucap dengan wajah sedih.
"Bukan seperti itu. Hanya saja aku merasa tidak enak. Hampir setiap hari kau selalu membawakan bekal untukku. Aku tidak ingin semua teman-teman salah mengartikan kedekatan kita. "
"Aku tidak peduli apa yang akan mereka pikirkan. " ucap hinata tersenyum manis. "Ayo makanlah! Aku yang membuatnya sendiri untukmu. "
"Baiklah. Sekali lagi terimakasih. " ucap kiba mulai memakan makanannya.
'Aku memang ingin mereka menganggap kedekatan kita itu lebih dari sekedar teman. Karena aku ingin mempunyai tempat yang berarti dihatimu. ' hinata menatap dalam kearah kiba yang sedang menyantap makanan yang dibawanya.
Hinata melihat kearah samping kiba dan disana tersimpan sebuah buku yang didalamnya terselip selembar kertas. Dan hinata yakin kalau itu adalah hasil coretan tangan kiba yang kesekian kalinya.
"Kali ini apa yang kau gambar? Bolehkah aku melihatnya? " hinata hendak mengambi selembar kertas itu namun kiba menahannya.
"Jangan. Aku masih belum selesai menggambarnya. "
"Baiklah. " hinata tersenyum kecewa. "Tapi saat kau sudah menyelesaikannya nanti, aku boleh melihatnya kan? " ucap hinata penuh harap.
"Ya. " kiba mengangguk ragu. "Tentu saja. "
..............
-
-
-
-.
.
.
.
.SREETT,,
"Woow,, lihat ini! " suigetsu mengambil selembar kertas dari tangan kiba. "Kau menggambar dia lagi? " ucapnya setelah melihat apa yang ada didalam kertas itu.
"Ck. Kembalikan. " kiba merebut kembali kertas miliknya.
"Kau hanya akan mendapatkan kemalangan jika terus menyimpan perasaanmu seperti ini. "
"Bukan urusanmu. " kiba membalikkan badannya hendak meninggalkan suigetsu.
"Setidaknya kau harus mencoba mengungkapkan perasaanmu sebelum dia menjadi milik pria lain. "
"Asalkan pria itu bisa membuatnya bahagia. Maka aku tidak masalah dengan itu. " ucap kiba sebelum kemudian melanjutkan langkahnya.
"Dasar bodoh. " suigetsu geleng-geleng kepala menatap temannya yang semakin menjauh.
............
-
-
-
-
-Kiba berdiri didepan pagar pembatas sembari memperhatikan seorang gadis yang sedang tersenyum bersama teman-temannya. Rambutnya tertiup angin menambah kesan cantik dimatanya.
"Hanya dengan melihatmu tersenyum, itu sudah cukup membuatku bahagia. Aku hanya bisa menyimpan perasaan ini, karena kutahu aku tidak pantas untukmu."
Tiba-tiba, kertas yang tersimpan di atas bukunya terbang tertiup angin.
"Ah, sial. " kiba berusah mengejar kertas miliknya yang terbang semakin menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
sakura world
Short StoryOneshoot or twoshoot sakura centrik Kisah sakura dan para bucinnya. Sasusaku Itasaku Sasosaku Kibasaku Narusaku Deisaku