.
."Kaasan,, " itachi menghampiri ibunya yang sedang duduk diruang keluarga.
"Itachi kau sudah pulang? "
"Hn. Apa sakura baik-baik saja hari ini? Apa dia muntah lagi setelah aku pergi tadi pagi? "
Mikoto tersenyum mendengar kekhawatiran putra sulungnya itu. "Tidak. Hanya saja dia tidak banyak memasukkan makanan kedalam tubuhnya. "
"Apakah itu akan berpengaruh buruk untuk keduanya? "
"Sebenarnya iya. Tapi kalau kita memaksanya juga kasihan sakura_chan.. Dia selalu mual saat mencium makanan. Dan akan muntah jika memaksa untuk memakannya. "
"Aku akan melihatnya. "
"Baiklah. Tapi itachi,, sebaiknya jangan berisik. Tadi sakura_chan sedang tidur saat kaasan melihatnya."
Itachi menganggukkan kepalanya sebelum kemudian dia berjalan menuju lantai atas.
............
-
-
-Itachi memasuki kamarnya dan mendengar suara sakura tengah memuntahkan kembali isi perutnya.
"Sakura,,, " bergegas memasuki kamar mandi dan menghampiri sakura yang sedang muntah.
Dengan sigap, itachi memijat lembut tengkuk sakura dan memegang rambutnya yang menjuntai.
"Kau baik-baik saja? " ucapnya saat melihat sakura selesai membasuh mulutnya.
Sakura mengangguk lemah. "Terimakasih niisan. "
"Bukan masalah. " itachi tersenyum kearah sakura. "Apa kau menginginkan sesuatu? Aku akan membelikannya untukmu? "
"Tidak." sakura menggeleng. "Niisan pasti lelah. Apa niisan ingin kubuatkan kopi atau makanan lainnya? "
"Sakura,, jangan pikirkan itu. Aku bisa mengambilnya sendiri nanti. Sebaiknya kamu kembali istirahat. Ayo,, "
...........
-
-
-Itachi menatap lembut kearah sakura yang tengah memejamkan matanya.
"Seandainya aku bisa mengantikan posisi sasuke dihatimu, maka kebahagiaanku akan terasa sangat lengkap saat ini. " itachi menatap menyesal kearah sakura yang tertidur. "Maafkan aku karena memiliki perasaan yang tidak seharusnya ini untukmu. ----- aku bahkan sudah menyukaimu sejak awal sasuke memperkenalkanmu pada kami dulu. Aku tahu itu salah. Tapi melupakanmu adalah suatu hal yang paling sulit kulakukan saat itu. "
"..........."
"Aku mulai menyerah saat kalian menentukan tanggal pernikahan kalian. Tapi saat sasuke tiba-tiba pergi, aku tidak tahu bagaimana perasaanku saat itu. Disatu sisi aku sangat sedih karena kehilangan adikku, dan disisi lain, aku juga merasa bahwa peluang untuk mendapatkanmu terbuka lebar. "
"..........."
"Tapi saat aku sering melihatmu menangis setelah kepergiannya, itu membuatku merasa ikut terluka. Seandainya saat itu aku saja yang tiada, maka semuanya tidak akan seperti ini. Mungkin saat ini kau akan hidup bahagia bersama pria yang kau cintai. "
"........."
"Sakura,, kau harus tahu, kalau aku menikah denganmu bukan karena terpaksa ataupun kasihan. Aku menyayangimu dan juga bayi yang berada didalam kandunganmu meskipun dia bukan anakku. Aku akan mencintainya seperti anakku sendiri. " itachi mengelus pelan perut sakura yang masih rata. "Aku akan selalu berada disampingmu meski apapun yang terjadi. " mengecup pelan kening sakura, kemudian setelah itu ia merebahkan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya menyelami alam mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
sakura world
ContoOneshoot or twoshoot sakura centrik Kisah sakura dan para bucinnya. Sasusaku Itasaku Sasosaku Kibasaku Narusaku Deisaku