11. jessica alfanda

7.4K 637 6
                                    

Elang menatap mayra dihadapannya yang nampak lahap memakan semangkuk mie ayam, ia tersenyum tipis lalu menyendokkan sesuap nasi goreng ke mulutnya tampa melepas tatapannya dari mayra.

Kenapa disetiap suasana apapun mayra itu selalu menggemaskan ya? Ahh kalau gini caranya Elang kan makin sayang, rasanya tuh Elang pengen kurung mayra di kamarnya saja jadi hanya dia yang melihat segala tindakan menggemaskan gadis itu.

Elang terkekeh karena ide gilanya itu, hmm tidak buruk juga idenya, haha apakah Elang harus menculik mayra dan mengurungnya dikamar sekarang? Ahh tidak, tidak mungkin Elang melakukan itu yang ada nanti mayra malah membencinya.

Disisi lain, meira menatap Elang yang duduk di hadapannya dengan tatapan aneh, ini cowok kenapa coba? Ketawa ketawa sendiri?

Meira menarik ujung rambut Elang yang dapat ia gapai karena cowok itu sedikit menunduk. Membuat Elang tersadar dan langsung mendongak menatap mayra.

" Kak Elang gak kerasukan kan? Kenapa ketawa ketawa sendiri gitu sih ih " Tanya mayra ngeri, ia menatap horor kearah Elang membuat cowok itu tertawa.

" Nggak lah tadi gue cuma keinget sesuatu yang lucu aja " Alibi Elang, gak mungkin kan dia bilang ke mayra kalau tadi dia mikir buat culik dan kurung meira di kamarnya. Gak lucu!

" Oh kirain " Meira kembali menakan mie ayamnya dengan lahap seakan tidak ada hari esok, ia bahkan menambah kan banyak cabai tapi...

" Ck! Jangan banyak banyak, nanti sakit perut " Ujar Elang dengan tangannya yang menahan tangan meira ingin menyendokkan cabai lagi

Meira menampilkan raut wajah merengut nya, diletakkan nya sendok cabai itu di tempat seharusnya dan kembali makan dengan mulut yang sesekali menggerutu membuat Elang terkekeh gemas.

" Lo bisa gak sih jangan terlalu ngegemesin gitu, lama lama gue gak tahan buat gigit pipi bakpao lo itu " Ucap Elang membuat meira langsung menangkup kedua pipinya dan menatap Elang horor.

" Uhuhu pipi ku, awas aja kalau kak Elang berani gigit " Ucap meira memperingatkan membuat Elang lagi lagi tertawa

" Lo itu bener bener ya moodbooster banget buat gue " Ujar Elang disela sela tawanya

Ahh Elang benar benar sangat bersyukur dapat dekat dengan mayra beberapa hari ini, meski dirinya sendiri tidak tau apa yang terjadi hingga mayra berubah se drastis ini. Atau mungkin saja mayra sudah sadar bahwa gino bukan cowok yang patut diperjuangkan?

Entahlah semenjak dirinya dan gino berkelahi di sekolah saat itu untuk membela mayra, Elang di skors selama 2 minggu dari sekolah. Jadi ia tidak tau kabar apapun yang berkaitan dengan mayra, dan teman temannya juga tidak ada memberitahu hal yang penting soal mayra.

Apapun itu Elang sangat bersyukur setidaknya kini mayra menerima kehadirannya dengan senang hati. Bahkan Elang masih terkejut dengan kejadian tadi. Dimana mayra tak bereaksi apapun saat melihat gino, tak biasanya meira seperti itu.

Awalnya Elang takut seluruh perhatian meira teralihkan untuk gino dan melupakan kehadirannya, dia takut gadis itu akan kembali disibukkan oleh kegiatannya menarik perhatian gino dan kembali cuek serta menjauh darinya dengan alasan gino. Tapi.....

Semuanya diluar ekspektasi, mayra malah menghampirinya dan menariknya pergi seakan gino adalah orang asing yang tidak penting.

transmigrasi of The bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang