"Kalau kau sakit ibumu yang akan marah padaku, tahu?" Ucapnya tiba-tiba saat pintu kamar itu dibuka olehnya.
"Hah?"
"Kenapa?"
"Ibuku kan ibumu juga, hyung? Hyung? Kau bukan seperti kakak-kakak orang lain, kan? Yang membohongi adiknya kalau adiknya ditemukan ditempat sampah dan semacamnya!?" Pertanyaan panjang ini tiba-tiba keluar dari mulut laki-laki yang berkulit putih pucat itu.
"Tidak tahu, tapi setahu hyung kau itu ditemukan di kolong jembatan oleh ibumu." Jawabnya dengan enteng.
"Lantas mengapa aku bisa disini!?"
"Ibumu yang memberikanmu pada ibuku."
"Jadi? Kau dan aku? Beda?" Mata nya berkaca-kaca. Air mata nya sudah siap meluncur membasahi pipinya.
Percakapan apa ini!?
"Kau percaya!?"
"Hah?"
"Haha... Kau ini adik pertamaku. Sebelum Hoseok dan Jimin lahir kau adalah mainanku, tahu!?" Pria itu langsung memeluknya dengan erat, mengapa bisa adiknya yang terkenal dengan swag itu bisa menangis dengan cara dibohongi oleh sang kakak?
"Seokjin hyung!!!"
"Yaa!! Yoongi-aa! Ampun! Ampun!" Seokjin terus menghindar pukulan dari Yoongi.
"Bagaimana bisa aku sangat mempercayaimu hyung!?" Ucap Yoongi seraya menggembungkan pipinya.
"Karena kau adikku." Seokjin mengacak pelan rambut Yoongi.
"Eoh!?" Pekik Yoongi. Yoongi kaget ketika jari telunjuk nya menyentuh mata kanan Seokjin.
"Hyung? Maaf, aku hanya ingin menyentuh hidungmu. Tapi kenapa malah kena mata!?" Ujar Yoongi dengan sedikit ketakutan.
Seokjin hanya bisa menatap adiknya itu.
"Yoongi-aa, tidak apa-apa." Seokjin memegangi tangan Yoongi dengan lembut, Seokjin tahu adiknya tiba-tiba tidak tenang karena kaget.
"M-maaf, hyung."
"Tidak hey, kau tidak salah. Kau hanya tidak sengaja."
Seokjin terus menenangkan Yoongi, tangannya dipijit pelan. Namun Yoongi melepasnya secara perlahan, ia menatap tangannya dengan penuh kebingungan.
"Ada apa denganmu, Yoongi?" Tanya Seokjin.
"Aku harus tidur cepat, hyung. Bukankah aku sudah janji akan tidur cepat!? Aku merasa tubuhku sudah lelah hyung, sehingga sering tidak fokus." Yoongi berdiri dan menarik tangan Seokjin.
Seokjin terus berpikir apa yang telah terjadi dengan tubuh adiknya itu? Seokjin yang ber-profesi seorang dokter membuat dirinya tidak bisa diam begitu saja.
Yoongi mendudukkan Seokjin dikasur Yoongi. Bantal Yoongi pun di geser agar jauh dari posisi Yoongi, dengan entengnya Yoongi meniduri kepala nya dipangkuan Seokjin. Itu cukup membuat Seokjin kebingungan, jarang sekali adiknya itu manja pada sang kakak.
"Suaramu bagus hyung, tolong bernyanyi untukku. Reff saja, aku mohon." Pinta Yoongi.
"Baiklah." Seokjin menuruti perkataan Yoongi.
Naega nain ge silh-eun nal yeong-yeong salajigo sip-eun nal
Mun-eul hana mandeulja neoui mam sog-eda
Geu mun-eul yeolgo deul-eogamyeon i gos-i gidalil geoya
Mid-eodo gwaenchanh-a neol wilohaejul Magic Shop
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Day
Fanfiction[BEBERAPA BAB DIHAPUS SECARA ACAK KARENA TELAH DITERBITKAN] "Hyung... Aku kenapa?" M i n Y o o n g i ( J u s t O n e D a y ) By Rachalova • 01-08-2021 : #1 - bts 07-08-2021 : #2 - yoongi 29-10-2021 : #1 - tired 25-11-2021 : #2 - army 01-12-2021...