M Y . 19

3.8K 299 36
                                    

Yoongi terus mengingat apa yang telah terjadi pada dirinya. Bak film, semua nya berputar diotak Yoongi. Dari dirinya yang mudah terjatuh karena tidak seimbang, menjatuhkan sebuah barang, dan merasa pusing.

"Bagus Yoongi! Kau akan menyusahkan semua orang kalau begini ceritanya!" Yoongi kesal, ia memukuli tubuhnya sendiri bahkan menjambak rambutnya.

Yoongi mengambil buku nya untuk menulis beberapa kata, atau bisa saja kalimat. Biasanya itu akan tersalur menjadi sebuah lirik lagu.

Setelah beberapa kata tertulis, tiba-tiba tangannya tidak bisa digerakkan.

"Argh!" Yoongi berdecak kesal.

Namun beberapa saat kemudian, Yoongi sudah bisa menggerakkan tubuhnya kembali. Ia bangkit dari duduknya, lalu mencari sebuah barang di laci miliknya.

Kini benda tajam itu sudah ada di tangannya.

"Akan lebih baik, bukan? Lagipula ujung-ujungnya aku akan meninggalkan dunia ini juga?"

Dengan perlahan Yoongi menyileti lengannya tepat dibagian nadi. Sedikit demi sedikit cairan berwarna merah itu keluar dari kulitnya.

Perih. Yoongi meringis kesakitan, namun tetap melanjutkan aksi nya.

"Hyung!!!" Teriak seseorang ketika membuka pintu kamar Yoongi. Lalu menghentikan aksi Yoongi.

"Apa yang kau lakukan, hyung!?"

"Kenapa kau hentikan, Hoseok-aa!?" Yoongi malah balik bertanya.

"Hyung pikir melakukan hal seperti ini bagus, eoh!?"

"Kau bodoh, Hoseok-aa!"

"Kau yang bodoh, hyung! Percuma kau melakukan ini kalau kau saja tidak paham dimana titik nadimu! Yang ada kau akan di tertawakan Jin hyung!"

Yoongi terdiam, benar juga yang dikatakan Hoseok. Yoongi tidak mengerti dan tadi ia asal menyileti lengannya.

"Jangan laporkan ini pada Jin hyung, ya?" Yoongi memohon ke adiknya itu. Sontak Hoseok tertawa sangat keras.

Memang suka aneh-aneh kelakuan Yoongi.

"Kakaknya sakit, malah di tertawakan!"

"Hahaha ampun, hyung. Tetap saja ini tanganmu berdarah. Aish, ada-ada saja sih!"

"Jimin-aa!!" Teriak Hoseok.

"Ada apa, hyung? Eoh! Kok bisa berdarah!?"

"Obati kakakmu." Suruh Hoseok.

"Kok bisa sampai seperti ini?" Tanya Jimin seraya mengamati lengan Yoongi yang berdarah itu.

"Kelakuan kakakmu tuh, mau coba-coba bunuh diri katanya. Tapi percuma dia juga tidak paham titik nadi nya dimana, ya alhasil cuma asal menyileti saja."

Kini giliran Jimin yang tertawa sangat keras setelah mendengar kelakuan Yoongi. Kedua adik Yoongi kini sudah puas mentertawakan kakaknya.

"Tunggu sebentar aku ke ruangan Jin hyung untuk mengambil obat luka dan perban dulu."

Jimin berjalan kearah ruangan khusus milik Seokjin, mengambil beberapa botol yang berisi cairan obat untuk menyembuhkan luka, juga mengambil beberapa perban.

Jimin pun kembali lagi ke kamar Yoongi untuk mengobati nya.

"Ash! Perih sekali!" Keluh Yoongi.

"Siapa suruh kau melukai diri sendiri?" Jimin masih asik membersihkan darah Yoongi.

"Padahal niatku memang ingin mati." Jawab Yoongi dengan enteng.

"Kau berbicara apa, hyung!?" Itu Hoseok yang berbicara.

Just One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang