M Y . 14

4.2K 305 6
                                    

"Ayolah Jim, maafkan aku." Rengek Taehyung.

Jimin sedari tadi mendiamkan sahabatnya, bagaimana tidak? Sejak sekolah menengah pertama mereka bersahabat, namun semua nya ditutup begitu rapat oleh Taehyung.

"Tidak, lagipula kau juga tidak menganggap ku, kan?"

"Aku selalu menganggapmu, Jim. Kau satu-satunya sahabatku, keluarga ku, bahkan aku sudah menganggapmu seperti kakakku sendiri. Walaupun usia kita hanya beda selisih dua bulan." Jelas Taehyung.

"Lalu Jungkook?" Tanya Jimin.

"Plis Jim, aku tidak mau kita bertengkar hanya gara-gara anak itu!"

"Kalau kau tidak menyukai adikmu, setidaknya kau ceritakan kepadaku! Jangan diam saja! Aku ini dianggap apa!? Pintar sekali kau menutupi nya hampir tujuh tahun!"

"Maafkan aku! Aku takut kehilanganmu! Sungguh!" Akhirnya Taehyung berlutut dihadapan Jimin.

"Lantas bagaimana dengan adikmu?"

"Jim.."

"Setidaknya kau mengakui dihadapan ku bahwa Jungkook adalah adikmu." Ucap Jimin datar.

"Baiklah. Min Ji Min, aku mengakui bahwa Kim Jungkook adalah adikku. Adik dari Kim Namjoon dan Kim Taehyung. Tolong maafkan aku." Ungkap Taehyung seraya memegang jari-jari Jimin yang mungil.

"Hakmu untuk tidak menyukai atau membenci adikmu. Namun setidaknya kau anggap bahwa ia lahir dari rahim yang sama denganmu."

Pantas saja Jimin dianggap hati malaikat oleh ayahnya Taehyung. Lihat saja perlakuan ke sahabatnya saja seperti itu.

Taehyung menatap wajah Jimin heran, mengapa anak ini sangat berbeda hari ini. Ayahnya sudah menceritakan apa yang terjadi dengan kakaknya. Setelah mendapat maaf dari Jimin, Taehyung berencana akan menghibur sahabatnya itu. Sudah pasti ayahnya yang menyuruh. Tenang saja, tanpa harus disuruh pun Taehyung pasti akan menghibur Jimin karena itu kewajiban nya.

"Terima kasih, Jim. Jangan pernah tinggalkan aku." Taehyung memeluk Jimin erat, begitu juga dengan Jimin.

Perlahan tangan Jimin terkulai, melepas pelukan Taehyung, tapi tidak dengan wajah dan tubuhnya.

"Jim?" Panggil Taehyung namun tidak ada jawaban.

"Jimin!?"

Karena masih tidak ada jawaban, akhirnya Taehyung mengangkat tubuh Jimin.

"Astaga! Jimin! Aish anak ini!"

Jimin kehilangan kesadarannya. Wajahnya sangat pucat.

Taehyung menggendong Jimin dan berlari ke arah unit kesehatan yang berada di kampusnya.

Sementara itu ada orang lain yang sedang tertawa bahagia, entah apa yang di bicarakan, namun terlihat diwajahnya tanpa beban.

"Hoseok-aa?" Panggilnya.

"Hmm?"

Kedua orang yang sedang tertawa itu tiba-tiba berhenti.

"Bukankah itu...?"

"Apa?"

"Bukankah itu adikku yang menggendong adikmu?"

"Hah!?" Pekik Hoseok.

"Tadi sekilas aku melihatnya."

"Jangan bercanda kau Namjoon!"

"Aish kau ini bagaimana tidak bisa mengenali adikmu sendiri!" Namjoon refleks menarik tangan Hoseok untuk mengikuti adik-adiknya.

Just One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang