M Y . 32

3.3K 291 15
                                        

"Kau tunggu saja disini, aku hanya menyimpan berkas titipan dari ayah." Kata pria ber-dimple itu yang baru saja keluar dari mobil.

"Ne, Hyung." Jawabnya dengan menurutinya.

"Adikmu pasti dimobil, kan?" Tanya wanita yang sedang bercekak pinggang diambang pintu masuk.

"Aku hanya ingin menaruh ini, Bu." Ia menghiraukan ucapan sang ibu.

"Kim Namjoon, apa kau tidak punya telinga!?" Bentaknya.

"Aku sedang tidak ingin ribut, Bu. Lagipula aku kesini hanya ingin menaruh berkas titipan dari ayah."

"Ya sudah cepat taruh berkasnya."

"Bisa ibu masuk ke dalam saja?" Pinta Namjoon.

"Ibu tunggu disini saja."

"Baiklah aku beri langsung saja ke rumah sakit kalau begitu." Putus Namjoon langsung meninggalkan sang ibu.

Namun lengannya dicekal oleh ibu nya.

"Ayahmu menyuruhmu untuk menyimpan berkasnya dirumah, bukan dirumah sakit." Ujar ibu nya.

"Sayangnya aku sangat menyayangi adikku, Bu. Sehingga lebih baik aku memberi ini kepada ayah langsung ke rumah sakit, daripada adikku harus sakiti oleh ibu." Jelas Namjoon yang diakhiri dengan senyuman.

"Jaga ucapanmu, Namjoon."

"Itu akan terjadi jika ibu tidak menyakiti Taehyung."

"Ibu menyakiti Taehyung? Selama ini dia yang menyakiti ibu!" Lagi-lagi sang ibu membentak Namjoon.

Baiklah, sabar Kim Namjoon...

"Apa aku tidak salah dengar? Apa Taehyung pernah marah pada ibu? Apa Taehyung pernah memukul ibu? Menyiram ibu? Lebih hebatnya lagi, adik sahabatku saja pernah merasakan pukulan dari ibu. Adik Hoseok pun pernah merasakan pukulan dari ibu! Bagaimana kalau Hoseok tahu, kalau ibuku pernah memukul adiknya!? Wajahku ingin ditaruh mana, Bu!?" Ujar Namjoon dengan panjang lebar.

"Itu tidak sengaja, Namjoon-aa. Itu juga semua karena Taehyung!"

"Terus saja ibu menyalahkan Taehyung! Karena yang ibu pikirkan hanya Jungkook, Jungkook, dan Jungkook!"

"Memang iya! Ibu kehilangan anak bungsu ibu karena anak sialan itu!" Ujarnya dengan marah-marah sambil menunjuk mobil yang sudah pasti ada Taehyung didalamnya.

"Jungkook sangat menyayangi Taehyung, Bu. Jangan sampai ibu menyesal."

Ditengah perdebatan Namjoon dan ibunya, tiba-tiba remaja lelaki yang umurnya dibawah Namjoon keluar dari mobilnya. Siapa lagi kalau bukan Taehyung?

"Hyung..." Panggilnya.

"Masuk kedalam mobil, Tae. Hyung sudah selesai, dan hyung akan menyusul." Perintah Namjoon.

"Anak itu harus diberi pelajaran!" Kata sang ibu seraya lari dan siap-siap menyiksa Taehyung kembali.

Namjoon yang sadar akan hal itu, ia pun cepat-cepat berlari untuk menjaga Taehyung.

Waktu yang tepat. Namjoon memeluk Taehyung dengan erat, sementara Namjoon lah yang kena pukulan dari sang ibu.

Namjoon meringis sakit saat tubuhnya dipukul cukup keras oleh ibu nya.

"Masuklah ke mobil, lalu kunci pintu nya." Bisik Namjoon kepada Taehyung.

Taehyung menuruti perintah kakaknya, buru-buru ia memasuki mobilnya lalu mengunci pintunya.

"Sakit sekali rasanya jadi Taehyung, bu. Ternyata ini yang dia rasakan setiap hari jika sedang disiksa oleh ibu." Ucap Namjoon enteng lalu meninggalkan ibu nya begitu saja.

Just One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang